Chapter-15

1.4K 138 15
                                    

-Rumah sakit-

Reno POV

"Gimana keadaan lu? " tanya Griff.

"Gue sehat banget, saking sehatnya gue kuat buat mukul kepala kosong lu."

"Ditanya baik-baik malah ngelunjak. Kalau bukan karena perintah tuan muda gue ngga akan mau buat ngurus lu bocah."

"Lu rabun ya? Pertanyaan lu aneh,jelas banget gue nggak baik-baik aja."

...

Yeee nih pak tua diajak ngomong malah ngebatu.

"Selain rabun ternyata lu juga tunawicara rupanya, berasa ngomong sama patung gue."

Perlahan dengan usapan lembut yang berulang Griff menggenggam tangan gue.

"Bertahan ya? Nggapapa, gue disini. "

Apa-apaan.

Apa-apaan perkataan dan tindakannya barusan?

Mendadak sekali.

Rasanya gue mau menepis tangan besar ini secepatnya. Tapi kenapa, rasanya aman.

Kenapa rasanya hangat dan nyaman sekali.

Kapan terakhir kali gue merasakan rasa seperti ini? Rasanya pertahanan yang gue bangun selama ini bisa hancur kapan saja didepan pria ini.

Bodoh,jangan tunjukan senyuman bodoh seperti itu.

Gue nggak bisa berkata apa-apa. Terlalu kaget mungkin karena hal-hal yang baru saja terjadi? Entahlah.
Gue menatap arah lain asal. Hanya itu yang bisa gue lakukan sebagai jawaban. Kemanapun,asalkan jangan sampai bertemu tatapan teduh iris abu-abu itu. Ada ketakutan yang menyeruak jika gue menatapnya.

Bukan takut karena kalah kekuatan, bukan. Melainkan, gue merasa jika menatapnya lebih lama lagi pertahanan gue untuk tidak menangis akan benar-benar hancur.

"By the way tangan lo kecil ya, memang benar-benar masih seorang boca- Ouch! Agh! aw! wow wow. Lo kenapa mukul gue anjritt. "

"Pak tua sialan gue tarik kata-kata gue!! "

Selamanya! Selamanya gue akan membenci pria ini!
.

.

.

.

.

Setelah pertengkaran...

"Untuk ukuran bocah yang sedang sakit, kekuatan lu lumayan juga. "

"Lu bilang apa? :)"

"M-mak-maksud gue langitnya cerah ya hari ini. " terkutuklah wajah manis mu bocah sialan.

...

"Pulanglah, pasti lu lelah berada dirumah sakit beberapa hari ini. Gue bisa bilang pada Bhima kalau gue yang menyuruh lu pulang. Cukup aja gue membebani Bhima, anak buahnya nggak perlu. "

"Oh wow, langitnya berubah agak mendung? "

Sialan pak tua ini mengabaikan gue??

"Lu denger gue ngga sih? Lu bisa pulang kal-"

"Woah,benar-benar gelap."

Ughh, sebenarnya siapa yang bocah disini?!

"HEI PAK TUA GUE BILANG LO BISA PUL-"

"Yayaya stop dengan omong kosongnya, sekarang apa yang mau lo makan sore ini? Ah gimana kalau bubur ayam. hm? Yak,sudah diputuskan. Jadilah anak baik dan tunggu sebentar. "

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 19, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Our Love Is... [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang