• 0 •

3K 177 5
                                    

Bian sudah tidak tahan lagi.

Mengapa semua orang memaksanya untuk kembali dengan lelaki brengsek yang membuatnya sakit hati? Mengapa semua orang memaksanya untuk dengan ikhlas memaafkan orang yang membuatnya menangis semalaman?

Mengapa orang-orang tidak mengerti bagaimana penat hatinya menahan amarah, kecewa, dan rindu selama bertahun-tahun?

"Jangan ikut campur, Kai. Lo cuma orang luar, nggak usah sok tau sama hidup, hati, dan perasaan gue,"

Bian pergi, meninggalkan sepiring kue dan segelas cokelat yang bahkan tak sempat dia sentuh karena pemuda yang tiba-tiba datang dan berbicara omong kosong tentang perasaannya dan hubungannya dengan orang lain.

Bian muak bahkan hanya dengan mendengar nama orang itu.

"Aku cuma ngasih tau, Yan. Jangan lari, atau kamu bakal jatuh dengan luka yang lebih lebar,"

Persetan. Bian tidak peduli, moodnya yang sudah buruk sejak pagi bertambah buruk berkali-kali lipat saat ini. Dia terus melangkahkan kakinya keluar dari kafe tanpa menghiraukan nasihat yang diberikan pemuda tampan itu.

Bian tidak ingin mendengar apapun lagi.

Pintu kafe terbuka sebelum Bian menyentuhnya. Dua orang yang sangat Bian kenal namun tak saling mengenal menatap Bian bersamaan. Satu menatap Bian rindu, satu lagi menatap Bian iba. Bian menatap satu pemuda dengan tatapan muak, kemudian berlari dan memeluk pemuda lain.

"Jef, gue mau pulang,"

Suaranya bergetar, maniknya sudah basah kuyup, namun ditahan sekuat tenaga agar tidak ada satu tetespun air yang jatuh membasahi pipinya.

Yang dipeluk menganggukkan kepalanya, tangannya terulur mengelus pucuk kepala Bian yang bersembunyi di dadanya dengan lembut, "oke ayo pulang,"

Bian lelah. Sungguh.

______________________________________________





















______________________________________________

Welcome Welcome~~

Buku ini adalah lanjutan dari reminiscence. Yang belum dan mau baca bisa pindah buku dulu. Di buku itu ada pengenalan tokoh utama kita dan pendahuluan dari konflik utama yang ada di buku ini.

Tapi, kalaupun nggak baca juga nggak masalah, terobos aja bakal aman kok (spoiler : alur dan settingnya bedaaaa banget, seperti yang aku bilang, buku ini adalah lanjutan reminiscence tapi dengan model cerita yang beda, latarnya pun beda)

Anw, mau baca reminiscence dulu atau enggak itu terserah kalian, yang penting kalian enjoy dan happy kiyowo selama baca buku ini.

~ WELCOME AND HAPPY READING ~

Coalesce [Taegyu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang