cw / mention of kiss___________________________________________________________________
Setelah penjelasan dan pengakuan Tama hari itu, hubungannya dengan Bian secara alami menjadi lebih baik.
Atau haruskah Tama menyebutnya menjadi sangat baik?
Seperti yang dikatakan Tama sore hari itu, dia kembali mengejar Bian, seperti memberinya kabar setiap pagi dan malam, menjemputnya jika dia punya waktu, mengajaknya keluar saat akhir pekan, dan membantunya mengerjakan tugas akhir.
Tentu saja Tama hanya akan datang saat Bian berkata "ya". Jika tidak, Tama tidak akan memaksa, membiarkan Bian menikmati waktunya sendiri.
Pada awalnya, Bian memang menolak, mengabaikan pesan-pesan yang dia kirim, dan bersikap agak tak acuh saat mereka bertemu.
Tama tau Bian hanya agak tsundere dan tidak benar-benar menolaknya. Bian tidak akan repot-repot melihat wajahnya jika dia benar-benar tidak ingin bertemu dan hanya akan pergi begitu saja.
Namun, Bian masih menjawab ucapannya walau agak dingin dan ketus. Tama sama sekali tidak mempermasalahkan atau merasa tersinggung. Malah, dia makin bersemangat untuk mencari perhatian dari orang lain.
Sampai tanpa terasa satu bulan penuh sudah terlewat.
Sifat dingin dan jawaban ketus Bian secara alami mulai hilang. Tidak hanya dia menjawab setiap ucapan Tama dengan santai, dia juga terkadang secara aktif menyeret Tama untuk membantunya menyusun skripsi.
Bagaimanapun, Tama menganggap itu adalah ajakan kencan dari Bian jadi tentu saja dia tidak pernah menolak ajakannya. Hanya pekerjaan di kantor yang menumpuk hingga membuatnya ingin meninggal yang mencegahnya untuk bertemu Bian beberapa kali.
Beberapa hari yang lalu, Bian menghubunginya dan bertanya apakah dia punya waktu luang hari ini. Tentu saja Tama menjawab dia punya bahkan jika dia tidak punya.
Oleh karena itu, dia menyelesaikan semua pekerjaannya dengan semangat agar siang ini dia punya waktu luang hingga beberapa jam ke depan sehingga dia bisa keluar dari kantor dan menemui Bian.
Kai yang setiap saat di sampingnya tidak bisa menghela napas lega saat tersenyum. Sahabatnya yang lesu dan tidak punya semangat selama empat tahun itu akhirnya bisa menikmati waktunya walaupun sedang sibuk.
Dia tau hari ini Tama ada janji bertemu dengan Bian sehingga dia mengambil alih beberapa pekerjaan Tama yang bisa dia kerjakan agar pemuda itu bisa pergi tepat waktu.
Setelah setengah hari fokus menatap komputer dan membaca dokumen yang tak ada habisnya, jam makan siang akhirnya tiba.
"Gue jalan dulu, Kai,"
Kai mengangkat sebelah alisnya, "semangat banget dah,"
Tama menggelengkan kepalanya, "Gatau kenapa tapi hari ini mood gue bagus,"
Kai tersenyum dalam, "mungkin bakal ada kejadian bagus?"
Tama balas tersenyum, "gue mau ketemu Bian, kejadian apalagi yang bisa lebih bagus?"
Kai mengangkat bahu, "siapa tau,"
Tama tidak bertanya lebih jauh. Walaupun dia tidak tau apa yang bisa lebih baik dari mempererat hubungannya dengan Bian, dia juga merasa akan ada hal baik yang akan terjadi.
Bagaimanapun, Tama tidak terlalu memikirkannya, dia segera turun dari kantor dan segera pergi ke tempat parkir.
Hanya saja, saat dia hampir saja menyentuh mobilnya, suara seorang pria dewasa yang familiar menganggu langkahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Coalesce [Taegyu]
RomanceSambil menyelam meminum air. Sambil belajar sambil melupakan masa lalu. Sambil mencari ilmu sambil mengalihkan perasaan. Kebencian dalam hati mengalahkan rasa rindu, tapi hasil tidak akan mengkhianati usaha. Bahkan sebuah gembok yang berkarat masih...