Buat yang belum ngeh dan saya lupa kasih tau, nama Shakila ganti jadi Shabira. Terimakasih :)
***
"Baiklah, aku tidak akan berbasa-basi lagi. Ada sekitar tiga ratus drone lebah disekitar kalian semua. Dan akan meledak jika salah satu dari kalian salah menjawab dari sepuluh soal yang aku berikan. Siap tidak siap, satu soal salah gedung cafetaria ini akan habis tak bersisa."
Suara jerit ketakutan, decakan sebal bahkan rengekan tangis dari para siswa mulai terdengar. Anehnya, di gedung ini hanya berisi anak-anak baru, tidak ada satu senior pun didalam sini. Padahal beberapa saat yang lalu, tawa mereka masih terdengar jelas. Tapi, sekarang menghilang kemana?
"Hanya soal biologi. Itupun masih bagian dasar mengingat kalian sebagai murid baru. Tapi gedung ini bisa roboh dengan satu jawaban dari kalian. Bisa jadi, kalian juga ikut terkubur bersama gedung ini."
"Del, lo bisa cabut kabel listriknya atau apa kek yang bisa buat matiin layarnya? Gue belum mau mati muda." Shafa melemparkan tabletnya ke arah Delia yang berdiri tidak jauh darinya. Berharap tablet miliknya bisa membantu.
"Ga ada kabel atau apapun disini. Ada sambungan nirkabel lain kaya bluetooth. Soal bisa atau engga, itu mah gampang. Tinggal matiin sumber listriknya atau tendang layarnya sampai rusak." Delia mengambil permen tangkai didalam sakunya. "Yang jadi masalah, emang lebah-lebahnya bakal mati kalau kita tendang layarnya? Bisa jadi langsung meledak, keburu mati."
"Oke, biologi doang kan? Bagian Basic? Tiska, Nadhifa kalian siap-siap sih."
Tiska dan Nadhifa kompak menoleh. "Loh, kok gue?"
"Udah jangan banyak tanya. Lo berdua unggul di sains. Nih buat semuanya, kalo memang ragu atau ga bisa jawab, jangan coba-coba. Satu salah bisa fatal. Jawab soal yang kalian bener-bener yakin itu bener, atau mendingan ga jawab sama sekali." Disya merancang strategi. Suaranya diperbesar agar terdengar oleh murid yang lain. Orang di layar besar itu tersenyum.
"Baik, soal pertama. Siapapun boleh menjawab di permainan kali ini." Layar orang itu mengecil. Berpindah ke sisi sudut layar. Berbarengan dengan menampilkan soal pilihan ganda yang ia berikan.
1. Lapisan terluar yang membungkus jantung disebut?
a. Endokardium
b. Epikardium
c. Miokardium
d. Apeks Jantung
"Wah ngelunjak nih barang. Kedap-kedip mulu." Delia mencoba mencari jawaban lewat ponselnya. Sayangnya ponsel itu hanya mati-hidup. Ponsel murid yang lain pun juga mati total. Sepertinya, Tim IT Antrophodia sengaja mematikan seluruh alat elektronik para siswa. Untuk menguji sebatas mana pengetahuan siswa.
"Sumpah, gue pernah denger dari Ayah. Lupa karena udah lupa banget. Gue cuma tau lapisan luar kulit, Epidermis." Disya menepuk dahinya. Berusaha mengingat penjelasan singkat dari sang ayah dahulu.
"Bentar, lo tadi bilang apa?" Nadhifa menoleh seketika. Wajahnya terlihat cerah seperti mendapatkan sesuatu.
Disya mengangkat alis. "Lapisan kulit paling luar, Epidermis."
"Sebentar, kalau lapisan kulit paling luar itu Epidermis. Dermis itu salah satu lapisan kulit juga kan? Coba deh kalian tebak arti Epi itu apa." Nadhifa menoleh kearah teman-teman disekitarnya. Sebagian belum mengerti, sebagian lagi tersenyum lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
A+ Class
Teen Fiction"Bukan cuma lo!" Gadis itu menggeram kesal. Wajahnya sedikit memerah akibat marah. "Dia, dan seluruh kelas ini stress! Bisa gila gue disini lama-lama. Harusnya ga usah gue terima tuh undangan sialan! Gue perlu cari cara buat keluar dari sini." "Lo h...
