Ketakutan

388 19 0
                                    

Dikediaman Uzumaki Hidan. Hidan sangat ketakutan mendengar kematian rekan bisnisnya. " Sial, tak kusangka Rasa telah meninggalkan akibat dibunuh oleh anak angkatnya sendiri tak lain tak bukan Haruno Gaara itu. Seharusnya dulu aku membunuhnya beserta adiknya itu. Arrrggghh sial. Untungnya Gaara sudah dipenjara. Kalau tidak, mungkin dia akan membalaskannya kepadaku setelah Rasa," kata Hidan sambil menjambak rambutnya.

Tiba tiba Karin masuk. " Ayah, kapan aku bisa bertunangan dengan Sasuke. Kutahu saat ini Sasuke sedang tak punya biaya. Bagaimana kalau aku bantu dia buat dia hidup. Plis ayah boleh ya," kata Karin merengek.

" Sasuke tuh pernah bilang beberapa kali ke kamu bahwa dia takkan menikahimu, Karin. Dan ayah juga tak membutuhkan perusahaan Uchiha itu, jadi ya anggap pertunanganmu ini tidak pernah terjadi," kata Hidan.

" Tapi aku sangat mencintainya ayah. Pliss ayah, bujuk paman Fugaku ya. Pliss," kata Karin. " Kubilang tidak ya tidak, Karin," kata Hidan marah. Karin pun akhirnya diam dan pergi dari ruangan Hidan.

   " Sial ternyata Rasa sudah dibunuh oleh anak angkatnya yang ia bangga banggakan. Sudah kubilang untuk jangan mempercayai anak dari Kizashi, malah ia percaya dong. Jadi begini kan nasibnya? Sekarang Gaara di penjara gara gara perilakunya itu, nanti jika anak perempuannya membalas perbuatanku bagaimana? Aku harus menangkap anak perempuannya Kizashi. Gak mungkin dia terlepas dariku. Aku takkan membiarkannya lolos begitu aja," batin Hidan.

   Sasuke dan Sakura pun akhirnya pamit dan pulang ke aparteman. Mereka pun akhirnya sampai di apartemen. " Tak kusangka jika nasib ayahnya Temari seperti itu. Gaara sudah ditampung oleh Rasa, tetapi Gaara membalas perlakuan Rasa kepada orangtuaku dulu. Aku kira Gaara gak akan mengungkit ngungkit masalah ini, tetapi astaga aku jadi merasa bersalah dengan Temari dan saudaranya itu," kata Sakura.

    " Selama kau tidak bekerjasama dengan Gaara, kau tidak akan merasa bersalah dihadapan mereka. Lagian Gaara muncul pas kita sudah menikah dan sahabatmu menikah kan. Jadi kau tak perlu merasa bersalah, Sakura. Yang penting saat ini kita sudah memiliki seorang anak, kita harus menjaga calon anak kita. Diluar sana, masih ada musuh musuh ayahmu yang mencarimu Sakura. Jadi kau harus waspada. Beberapa hari ini aku suruh untuk Naruto jagainmu. Soalnya aku harus kerja di restauran. Sementara kamu harus di rumah. Aku tak ingin kau kecapean bekerja. Ya sudah kita istirahat lagi ya," kata Sasuke.

    " Baiklah. Ayo kita istirahat," kata Sakura. Keesokan harinya. Sakura pun langsung bangun dan menuju dapur. Ia pun memasakkan sarapan buat Sasuke. Sementara Sasuke masih tidur.

   Sakura pun langsung mengambil peralatan memasak. Sambil memasak, Sakura memikirkan kejadian kemarin. " Sebenarnya aku setuju dengan tindakan Gaara kemarin, cuma aku kasihan aja dengan Temari. Sekarang nasibnya sama dengan diriku dulu. Aku tak ingin Temari bernasib sama sepertiku, kenapa Gaara bertindak sesukanya tanpa memberitahu dulu kepadaku. Gak kayak gini jadinya," batin Sakura.

   Akhirnya Sasuke bangun dan langsung mencari Sakura. Ia pun langsung ke dapur. " Ternyata kau di dapur, Sakura. Mau kubantu?" kata Sasuke. " Ah gak usah lagi, Sasuke. Bentar lagi sudah selesai masakannya. Mending kamu siapin piringnya sama gelasnya ya. Tolong ya Sasuke," kata Sakura.

   " Baiklah kalau begitu. Aku siapin dulu piring dan gelasnya ya," kata Sasuke. Sasuke pun menyiapkan piring buat mereka. Setelah itu mereka sarapan.

   " Kau nyiapin bekal buat siapa? Buat kita makan di kampus nanti, hmm?" kata Sasuke. " Gak, ini buat Gaara. Kasian dia makan di penjara. Pasti gak enak makanan disana. Belum tentu Temari menyiapkan makanan buat adik angkatnya. Sedangkan Gaara sudah melakukan kejahatan kepada mereka. Aku tau Temari dan saudara susah memaafkan mereka. Makanya kusiapkan makanan ini buat Gaara. Ya sedikit aja aku menghiburnya dengan makanan yang kubuat ini. Kau mau kusiapkan makanan ke kampus, Sasuke?" kata Sakura.

     " Siapin aja. Berarti siap selesai kuliah, kau langsung ke penjara untuk menemui Gaara. Aku temanin kau disana ya," kata Sasuke. " Tidak usah lagi. Biar aku sendiri aja yang kesana. Kau juga kan kerja di restauran Sasuke, gak apa apa aku sendiri yang ke penjaranya," kata Sakura.

    " Oh ya sudahlah jika itu maumu. Cepat cepat kita sarapan, setelah ini kita ke kampus," kata Sasuke. Setelah sarapan mereka langsung ke kampus.

   Beberapa jam kemudian, Sasuke langsung berpisah dari Sakura. " Aku pergi kerja dulu. Bawa kunci cadangannya. Takutnya restauran ramai, dan aku tak bisa membukain pintu buatmu, Sakura," kata Sasuke.

   " Ya sudah aku pergi dulu. Dah Sasuke," kata Sakura. Sakura pun langsung pergi ke penjara. Dia pun akhirnya sampai di kantor polisi.

   Dia melihat Hidan ayahnya Karin masuk ke kantor polisi. Di dalam kantor polisi. Hidan datang ke kantor polisi untuk menggertak Gaara.

   " Silahkan duduk dulu, Gaara. Aku tau kau orang kepercayaan Rasa. Aku ingin mengambil sebagian hartaku darinya. Aku hanya minta itu aja," kata Hidan.

   " Hartamu hah! Bukannya itu milik keluargaku. Jadi buat apa kau mengambil hak yang bukan milikmu tuan Hidan. Harusnya kalianlah yang mengembalikan semua harta yang kalian ambil kepadaku. Bukan kau mengambil hartaku, tuan Uzumaki Hidan," kata Gaara.

   " Jika Haruno tidak kami ambil, maka Haruno akan bangkrut. Dengan apa karyawan Haruno makan jika perusahaan yang mereka kerja tidak memiliki upah buat mereka? Coba kau pikirkan itu, Gaara. Lagian di perusahaan ayahmu juga ada harta harta kami. Jadi kami berhak mengambilnya," kata Hidan.

    " Kalau urusan gaji, biar aku yang nanggung. Kalian pernah menanam saham di perusahaan ayahku, itu semua omong kosong kalian. Mana pernah kalian membantu kami, kalian datang tiba tiba untuk menghancurkan usaha kami. Apa itu yang disebut membantu? Jawablah tuan Uzumaki," kata Gaara.

   Hidan pun ketakutan mendengar ucapan Gaara. Sakura sedari tadi mendengar percakapan kakaknya itu hanya diam saja. " Kami ada membantu kalian lewat anak buah kami. Intinya kami ada membantu kalian," elak Hidan.

   " Oh membantu ya. Jika itu yang kau katakan aku agak percaya denganmu tuan Hidan. Polisi bawa aku ke sel lagi. Aku malas menemui orang sepertinya," kata Gaara.

   " Kau harus tetap mengasih uang Rasa  kepadaku. Jika tidak, maka aku perkosa adik kesayanganmu itu. Aku tau dimana dia sekarang. Dia berada di Jepang kan. Aku tau keberadaan adikmu itu, kutunggu seminggu. Kau harus ngasih uang itu kepadaku," kata Hidan.

    Gaara pun cemas jika Hidan memperkosa adiknya. " Jangan kau macam macam dengan Sakura, Hidan. Jika berani kau dekat 1 cm dengan adikku, maka kubunuh kau disini sekarang juga," kata Gaara.

   " Aku tak takut. Bunuh aja aku sekarang juga. Cepat cepat bunuh aku," kata Hidan. " Brengseekk kau Hidan. Pak usir orang tamak ini pak. Cepat usir dia sebelum aku mencekik lehernya itu," kata Gaara.

   Gaara pun kembali ke selnya. Sementara Hidan diusir sama polisi. Hidan pun dengan kesal pun akhirnya pergi.

   Sakura sangat takut jika dia emang diperkosa dengan ayah dari calon istrinya Sasuke. " Jangan harap kau menjembloskan aku ke tempat berdosa itu. Semoga para teman temanku bisa melindungiku," batin Sakura.

    Sakura pun masuk ke dalam kantor polisi. Ia dan Gaara berbincang bincang di kantor polisi.

Please Dont Leave Me HoneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang