setelah kejadian semalam,reza mati matian memujuk zia agar tidak marah dan bete lagi.sampai dia membelikan banyak sekali boneka demi zia istrinya agar tidak mendiami dirinya lagi,sungguh di diami istri sangat sakit.
" sayang udah dong marah nya " rengek reza sambil menaruh kepalanya di ceruk leher zia
image nya seperti ini.
zia hanya diam,tapi tidak membuat reza kalah.ia akan memujuk sedemikian rupa demi istrinya agar tidak mendiami nya lagi.
" emm kamu mau apa mas beliin ya?" tawar reza dengan mata yang menyorot kesedihan.
namun zia masih tetap diam.reza bingung apa lagi yang ia harus lakukan agar istrinya mau menegor nya lagi.
" sayang jangan ginii " rengek reza yang sudah mengeluarkan air mata." aku takut kamu cuekin aku sayang hiks hiks " ujar reza sambil mengelap air mata nya dan hidung yang sudah memerah.
zia yang merasa kasihan itu,lalu membenarkan kepala suaminya yang sedang berada di leher zia menjadi ke paha dirinya.sungguh,bukan kemauan nya untuk cuek terhadap suaminya.cuma dia hanya merasa kesal dengan wanita yang semalam ia temui.
" cup cup udah ya,gausah nangis lagi " ujar zia lalu menghapus air mata suaminya,lalu mengelus ngelus rambut gondrong milik suaminya.
" kamu nya marah hiks hiks,aku atutt hikshiks " rengek nya sambil membenamkan kepalanya ke perut kurus zia.
" zia gamarah,cuma kesel aja mas.yaudah gausah nangis lagi ya " ucap zia menenangkan suaminya.
" janji?maafin aku yaaa aku lengah jadinya nabrak orang " lirih nya pelan tapi masih bisa di dengar oleh zia
" janjii.iyaa gapapa udah mandi sana,udah jam 7:00.kita makan ayo " ucap zia lalu segera berjalan menuju lemari untuk menyiapkan baju suaminya.
reza mengangguk,lalu segera mengambil handuk dan melaksanakan ritual mandinya.
sementara disini,zia baru saja sampai di dapur,ia akan memasak untuk suaminya.
" eh non zia " sapa pembantu disitu
" iya bii,eh iya zia mau masak bii." ucap zia sambil mengambil peralatan masak yang ada di dapur.
" eh jangan non biar bibi ajaa tuan reza pesan,non ga di bolehin masak." ujar pembantu ini mengingat kata kata reza.
" ngga papa bii udah." tawar zia ia sungguh ingin memasak untuk suaminya.
" jangan non saya ntar di marahin tuan." lirih bibi itu dngn raut wajah yang di bikin sesedih mungkin.karna ini rencana reza agar zia berenti memasak.toh reza menikahkan zia bukan untuk jadi pembantu,melainkan menjadi istri yang menemani reza kemanapun.
" eh yaudah deh bii zia ke ruang tv dulu ya." pamit zia ke pembantu itu.
pembantu itu hanya mengangguk,zia pun akhirnya meninggalkan bibi itu di dapur dan berjalan ke arah ruang tv.
KAMU SEDANG MEMBACA
EZA&ZIA [END]
Randombagaimana jika seorang santri ternama di pesantren nya,di jodohkan dengan gadis bercadar yang sangat di jaga ketat oleh kedua orang tuanya?.Reza satrofa albakir,pria tampan berusia 21th dengan kelebihan yang sangat banyak.memliki tinggi 175cm,kulit...