𖠗 CHAPTER 8 ꞋꞌꞋ INA339 𓄹 . ִ ֗
Ost Soundtrack : SSR -Reality Club
☯︎☯︎☯︎
"EH ANJING, LO GAK BISA MASUK KE KARTU KELUARGA GUE KALAU MAIN TODONG SENJATA BEGITU!"
Ekspresi Juan langsung datar, padahal dia hanya ingin mencoba mengangkat senjata pertamanya dan menarik pelatuk tanpa adanya peluru. "Ngapain juga gue bunuh kalian berdua."
Demi neptunus, bila seandainya kalian berada di posisi Satya dan Jaya, kemungkinan besar jantung kalian sudah tertukar dengan lambung.
Untung saja Satya terbangun dari tidurnya dan melihat apa yang terjadi sekarang. Sedangkan Jaya menarik napasnya lalu mengembuskan cepat sambil mengusap dadanya beberapa kali. Kaget? Tentu saja. Ia baru saja memejamkan mata dan tenggelam ke dunia mimpi, sampai suara pelatuk senapan membuatnya membuka mata dan bersiaga satu.
"Gue udah mikir macem-macem tau gak. Siapa tahu lo bermuka dua."
Juan mendengus geli dan tertawa kencang. Jujur, ekspresi Jaya saat ini menaikkan suasana hatinya menjadi... terhibur?
"Nggak mungkin. Di situasi begini? Lagian gue cuma nyoba senjata yang baru selesai gue rakit, dibantu Sersan Robie."
Jaya menaikkan satu alisnya. "Kece juga nih senjatanya." Pandangan Jaya beralih pada Juan. "Namanya apa?"
"Scar titan."
Netra Jaya tampak berbinar dan langsung menyambar senjata tersebut untuk ia raba-raba. "Ukurannya hampir sama kayak senjata gue, Wan."
"Udah sini-sini," Juan lagi-lagi berekspresi datar sembari mengambil senjatanya. "Gue tau lo pasti mau tukeran. Hapal gue tabiat lo, Kak."
Jaya hanya menyengir kuda karena tepat sasaran.
☯︎☯︎☯︎
Dalam perjalanan menuju tempat pengungsian saat mentari mulai terbit benderang, Dita Karang sibuk membuka akses jalan yang telah dikerumuni oleh bangsa flora. Banyak dari mereka yang menjulurkan amunisi terbaik untuk meruntuhkan pertahanan Dita yang berada di dalam mobil Force Protection Buffalo.
Namun tidak lah semudah itu, Force Protection Buffalo sering dikatakan sebagai salah satu mobil yang tidak bisa dihancurkan. Peluru macam apa pun tidak akan menembusnya. Bahkan digranat pun, mobil ini anteng-anteng saja. Hal ini dikarenakan mobil tersebut dibangun dengan lapis baja dan bahan-bahan bodi yang tahan gempuran. Tak hanya itu, mobil ini juga memiliki tangan robot di bagian depan untuk menghalau semua halangan yang ada serta mampu melaju dengan kecepatan 105 km/jam.
KAMU SEDANG MEMBACA
EARTH : A PLAGUE TALE | ENHYPEN
FanfictionAda yang bilang manusia adalah penguasa bumi, tetapi hukum ini tidak berlaku lagi setelah wabah itu datang. Seluruh dunia berbanding terbalik, para tanaman menguasai dan menjajah kami. Tetapi terlepas dari semua itu, wabah ini memberi kami suatu per...