Chapter 8

288 41 12
                                    

Ada berapa orang yang nunggu cerita ini? Komen dong. Aku pengen tahu.

🌸🌸🌸

"Wah. Wah. Enak ya di kelilingi dua pacar." celetuk Chanyeol yang berjalan melewati mereka. Ketiga orang itu menoleh kebelakang. Chanyeol berdiri bersama dua temannya dari kelas 3-2, Suho dan Xiumin.

Areum membuang muka. Cepat-cepat merogoh saku celana dan memakai masker pink daruratnya.

Selalu teringat insiden kecelakaan bibir— daripada Areum menangis di lift dan terkena hantaman Chanyeol— Areum trauma sampai detik ini. Sedangkan Chanyeol tahu dirinya diperlakukan sebagai virus namun tidak menyerah. Pink terlihat lemah, namun ternyata keras di dalamnya. Chanyeol cuma mampu membatin dan berdoa suatu saat Areum yang meminta di cium olehnya. Merah lebih tangguh daripada merah jambu. Dan tanpa merah, merah jambu alias pink tidak akan ada. Omong-omong merah adalah warna favorit Chanyeol.

Kyungsoo bergeser, menyelip diantara kedua gadis itu. "Iya, enak." ujarnya Kyungsoo tak tahu malu merangkul kedua sahabatnya.

"Cih, sekarang berani genit." Gaeun menampol pipi Kyungsoo. "Tadi kau marah. Lupa?"

"Ayo, gadis-gadisku." ujar Kyungsoo tak meladeni protesan Gaeun. Ia menarik kedua tangan sahabatnya, "Kita foto prewedding sampai kalian bosan."

Areum tergelak. Pria itu tiba-tiba bersemangat dan menarik mereka menjauhi Chanyeol, takut kedua sahabatnya melirik si tiang listrik terutama melindungi Areum dari tragedi yang memberikan Areum julukan baru, ninja Pink. Ketika dia muncul di sekolah dengan masker bergambar kucing, rambut di kuncir kuda, handband, sneakers, dan semua benda yang melekat di tubuhnya itu berwarna pink,—kecuali seragam—. Tetapi bukan Areum namanya jika tahu kata malu untuk hal remeh yang bagi orang lain sangat memalukan.

'Apa itu malu? Pink adalah pancaran pesona. Pancarkan segalanya.' Itu kalimat yang di lontarkan Areum saat dulu Gaeun protes pertama kali akan penampilannya, namun akhirnya menyerah—tidak berefek— dan menilai Areum cukup unik.

"Kyung, foto disana saja." Gaeun menunjuk daerah berlatar mercusuar dan lautan.

Kyungsoo mendengkus, "Ayo cepat. Aku kepanasan." ia berubah menjadi Kyungsoo pemarah lagi dalam hitungan detik.

Areum tertawa kecil. "Kyung, kau bawa minum?" Tanyanya melepas masker dan mengantonginya lagi, Areum merasa gerah memakai masker di tempat ini. Biasanya ia tahan memakainya berlama-lama.

"Kau haus?" Kyungsoo menoleh.

Areum mengangguk, "Minumku habis."

Kyungsoo merogoh tas ranselnya, "Minumku masih ada, tapi jangan dihabiskan."

Areum terkekeh kecil, lanjut meminum langsung dari botol milik Kyungsoo.

Dari kejauhan Chanyeol merengut memerhatikan interaksi Areum dan Kyungsoo, Areum meminum langsung dari botol Kyungsoo, itu bisa disebut ciuman tak langsung. Si bodoh pink itu. Apa bagusnya bibir tebal si Kyungsoo? Bibir Chanyeol lebih berwibawa dan manly malah diperlakukan seperti virus. "Memangnya ada ya, persahabatan diantara pria dan wanita seperti itu?"

Little Neighbor [Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang