Chapter 16

270 41 21
                                    

🌸➖🌸➖🌸

Dia menarik salah satu kursi kayu dan duduk menopang dagu memandangi seluruh belanjaannya yang terbengkalai.

Di samping itu Sehun masuk ke mobilnya lantas mengambil sepuntung rokok. Menyalakan. Menghisap dengan kuat sebelum menghempaskan asapnya ke udara.

🌸➖🌸➖🌸

Areum mengeringkan rambut usai mandi. Pulang dari pantai keduanya hanya menghabiskan waktu dengan makan malam singkat disalah satu restoran. Mood Areum sedang jelek ulah pemuda itu yang teganya jujur pada Jina, apa wanita itu tidak marah? Mereka tampaknya baik-baik saja. Heol. Meskipun hanya akting, benarkah tak ada secuil rasa cemburu, atau wanita itu sungguh tidak terpengaruh padanya-Areum hanyalah remaja delapan belas, bocah itu tidak masuk kategori serangga dalam kisah percintaan Baekhyun-Jina. Seketika Areum berdecak, menghentak kaki dengan rasa kesal mencapai ubun-ubun.

Atensi Areum teralih pada Baekhyun, pemuda itu duduk dipinggir ranjang dengan tangan yang sibuk mengutak-ngatik handphone merah jambu miliknya, "Apa yang oppa lakukan? Itu milikku."

"Memblokir nomor seseorang."

"Siapa?" Areum mendekat untuk mencari tahu.

"Bocah penipu."

"Bocah penipu?" Areum mengernyit samar, "Jongin?"

"Ya, dia menelponmu."

Areum duduk di pinggir ranjang. Melirik diam-diam pada Baekhyun, "Oppa, apa tiga permintaan itu masih berlaku?"

Baekhyun menaikan tatap pada kedua manik terang milik Areum. "Hm." jawaban Baekhyun terdengar malas.

"Kenapa nada suara oppa begitu? Tidak ikhlas?!"

"Aku hanya memberimu satu permintaan, bukan tiga." balas Baekhyun terkesan datar.

"Satu permintaan itu adalah turuti tiga permintaan."


Baekhyun menyipit heran. Dia menumpukkan permintaan dengan hal yang sama. Anak itu masih saja labil, pada akhirnya Baekhyun menawar, "Bagaimana kalau dua saja?"

"Aku minta tiga! Tiga! Oppa pilih tiga atau tiga pangkat dua? Oppa putuskan." Gadis itu berdiri sambil melipat tangan didada. Menanti jawaban Baekhyun yang terdiam di sofa.

Pria itu justru terkikik geli lantaran Areum yang kekanakan selalu semaunya, tiga pangkat dua katanya, terkadang pernyataan Areum cukup mengejutkan baginya, "Oke. Baiklah, tiga saja. Kau masih ingat pengecualian itu kan?"

"Ya, masalah pernikahan. Aku janji tidak meminta Oppa menikahiku lagi, aku juga masih sekolah. Belum siap berumah tangga."

Baekhyun tak puas dengan jawaban Areum, bukan karna anak itu masih sekolah. Namun Baekhyun tengah menyusun pernikahan bersama Jina. "Memangnya apa permintaanmu?"

"Akan kugunakan nanti. Sekarang aku mau tidur." Areum membuang tubuhnya di atas ranjang, memejamkan mata. Lelah, meskipun hanya berkeliling tidak jelas di pantai dan melakukan fotoshoot dadakan, namun tenaga dan pikirannya seolah terkuras banyak. Apalagi ciuman itu, kakinya masih lemas teringat rasa bibir Baekhyun. Ah, sial. Kenapa Baekhyun tidak merasakan apapun padanya? Lalu teganya Jina tak cemburu. Apa Areum harus tidur dengan Baekhyun dulu baru bisa mengusik perasaan wanita itu. Uh, Areum tidak ingin jadi perebut, tapi ia harus.

Little Neighbor [Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang