Chapter 8

2.8K 190 0
                                    

"Lo tau gak sih Ra, kalo ada 3 orang siswa yang baru masuk kesekolah ini."

Amora menoleh pada Morin. "Siapa?" Tanyanya

"Siapa siapanya gue belum tau sih, tapi kalo gak salah dua orang dari mereka itu kelas 11, dan satunya itu kelas 12."

"Kelas 12? Nanggung banget pindah," ucap Amora

"Ya udah sih Ra, hidup hidup dia kok lu yang protes." Cibir Morin

"Yakan gue cuma menanggapi," ucap Amora sebal

"Udah deh skip, btw gimana kemarin lo pas dianter pulang sama kak William setelah kejadian dikantin itu?" Tanya Morin

Amora mengingat lagi saat dimana dirinya diantar pulang kemarin, benar benar canggung. Selama perjalanan pun tidak ada yang berniat memulai percakapan, bahkan saat sampai di rumah Amora pun William langsung pergi begitu saja dari sana.

"Gak ada."

"Gak ada apanya lol?" Morin benar benar gereget dengan jawaban Amora

"Ya gak ada yang dibicarain," tutur Amora

Morin melotot. "Serius? Diem dieman doang?!"

Amora mengangguk.

"Terus sih tadi kan lo dianter kesekolah sama kak William, gimana tuh?"

"Kalo tadi sih gue sempet nanya sama dia," ucap Amora

"Nanya apaan?" Morin semakin mendekat pada Amora, ia penasaran

"Gue kan nanya kemarin dia kemana, eh tapi respon kak William malah ngajak bercanda." Amora kesal saat menceritakan bagian itu

Morin tertawa. "Hahaha, bisa juga kak William bercanda. Nah terus terus?"

"Terus kan akhirnya kak William jawab serius tuh pertanyaan gue kalo dia itu ketemuan sama kak Viona, itu cewek loh yang kemarin." Ucap Amora sambil melihat kearah Morin

"Iya iya gue tau dia, tapi ngapain dah kak William ketemuan sama kak Viona?" Tanya Morin

"Dia ketemuan sama kak Viona itu katanya cuma mau main main aja,"

Amora, tolong hentikan perkataanmu.

Wajah Morin terlihat bingung. "Main main gimana maksudnya?" Tanyanya

"Ternyata bukan main main, kak William itu sebenernya mau ngebu--"

Amora menghentikan ucapannya. Tidak, dirinya tidak boleh mengumbar bahwa William telah membunuh Viona, apalagi membeberkan bahwa William adalah seorang psikopat.

Dirinya sudah melewati batas.

"Ngebu apa?" Tanya Morin yang semakin penasaran

Amora menggeleng cepat. "Ngga," ucapnya

"Anjing!" Umpat Morin saat Amora secara tiba tiba menghentikan ceritanya

Ngomong ngomong tentang pembunuhan Viona, seharusnya pihak sekolah mendapat kabar tentang gadis itu, tapi kenapa saat ini sekolah tidak heboh perihal Viona?

Oh ayolah, ini masih satu hari dimana William membunuh gadis itu, orang orang pasti hanya akan mengira jika Viona tidak masuk sekolah karena sakit, ijin, ataupun alpha.

Lihat saja nanti beberapa hari kedepan, pasti masalah ini akan segera booming disekolah.

***

William dan Valiant saat ini sedang berada di rooftop, Valiant ingin mengatakan sesuatu yang penting tentang pembunuhan kemarin.

"Kenapa sama cewek itu?" Tanya William to the point

"Gue gak tau itu apa, tapi yang jelas hp punya cewek itu dipasangi alat pelacak."

Alat pelacak? William tidak menyangka jika gadis itu sangat dilindungi. Tapi bukankah Viona itu dari kalangan orang yang kurang mampu?

Valiant berdecak kesal. "Jelas gue tau, pas gue lagi ngurus mayat Viona, tiba tiba dua mobil polisi datang ke markas kita." Jelasnya

Sial, dirinya lengah. Bisa bisanya orang lain tau markas tersembunyinya.

"Untung gue sempet lari dari sana, kalo engga mungkin gue udah ditangkep." Ujar Valiant

"Oh ya, selain polisi, gue juga liat ada pria tua berpakaian rapih ikut masuk kedalem markas kita. Viona itu jalang, dia adalah gadis--ah maksudnya wanita simpanan pria tua itu." Jelas Valiant meralat kata katanya

Pertanyaan yang berseliweran dikepala William akhirnya terjawab, tentu saja orang yang memasang pelacak pada hp Viona adalah pria tua itu. William terkekeh, pria tua itu menginginkan jalangnya, pikirnya.

"Kita kayanya harus cari markas baru, Wil. Polisi udah tau markas kita." Saran Valiant

Memangnya kenapa jika markasnya itu diketahui oleh polisi? Memangnya setelah menemukan tempat itu polisi akan mudah mencari dirinya? Tentu saja tidak.

"Lo takut ketangkep?" Nada bicara William seolah mengejek Valiant

"Sialan lo," umpat Valiant

William tak menanggapi, dirinya hanya terpikir tentang polisi polisi itu. Jika polisi sudah tahu, kemungkinan besar Matthew juga akan mengetahuinya.

Sepertinya dirinya akan diceramahi oleh Matthew malam ini.

***

Hola aku bek ! 😉

Aku minta maaf untuk ceritaku yang makin gak jelas ini 🙂

But yaudah lah

19 - 11 - 2021

WILLIAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang