Aku di sini ...
Termenung dalam senyap memabukkan,
Otak yang tersimpan dalam kepalaku berdering-dering sadari tadi.Membuatku mengelana dalam luasnya langit biru
Yang seolah-olah menjanjikan kedamaian,
Namun di baliknya juga tersimpan sepi yang tak kan pernah tuntas.Hatiku berbisik pelan tadi
'kau mencintainya' katanya
Namun, otakku langsung berseru padaku
'Tidak, kau tidak mencintainya, justru kau tengah benci padanya'
Bantah otak pada hati.Aku sendiri hanya bisa diam,
Serta berdiri di antara keduanya,
Merasakan bingung yang terus saja membayangiku setiap kemana pun ku pergi.Langit biru tiba-tiba berubah menjadi sebuah lapangan luas dengan rerumputan menghijau, ada si hati di samping kananku, dan ada sang otak di sebelah kiriku, kami bertiga membuat formasi segitiga, otak dan hati saling berhadapan, sementara aku menjadi puncak segitiga itu.
Hey!
Seruku kemudian, membuat hati dan otak menoleh padaku.
'Kenapa tak biarkan semua mengalir dengan alami saja? '
Usulku.'Tidak bisa! '
Seru keduanya bersamaan,
'Kenapa? ' tanyaku, bingung.'Kita harus sampai pada titik paling benar, agar kita tahu apakah dia layak berdiri di antara kita bertiga, ataukah tidak'
Jawab otak, yang di angguki oleh hati.Aku menatap keduanya sekali lagi,
Bingung dengan sikap mereka,
Terkadang bisa kompak sekali,
Namun sering kali berkelahi.Lagi pula kenapa dengan rasa ini.
Aku tak tahu lagi harus bagaimana,
Kali ini, aku kembali menyimak perdebatan antara otak dan hati lagi.Perdebatan antara harus memilih :
Tinggal
Atau
Tinggalkan.**TBC**