Una nyender dikepala ranjangnya, udah pagi ternyata. Matanya lalu melirik kearah jeffyn, miggi, juna sama elvin yang masih tidur sofa ruang rawatnya. Semalaman mereka berempat menjaganya, mereka bener-bener abang yang bisa diandelin.
Tangan kiri una meraih hpnya yang tersimpan diatas lemari kecil samping ranjang, kemarin elvin yang bawain. Setelah menimbang-nimbang akhirnya una nelpon seseorang
"halo ma"
"halo sayang, kenapa?"
Una nelpon mamanya
"video call ya ma, mama ada waktu?" tanya una
"ada tapi cuma bentar" jawab mamanya, panggilan berubah jadi video call
"loh kamu kenapa sayang?"
"ma, una kecelakaan. Mama sama papa bisa pulang gak nemuin una? Temenin una ma, sehari aja" pinta una
"kenapa bisa kecelakaan gitu? Pasti kamu ceroboh lagi kan? Makanya hati-hati dong na" omel mamanya
"iya ma una ceroboh, jadi bisa kan ma? Mama sama papa pulang?" tanya una lagi dengan penuh harap
"mama gak bisa sayang, mama sama papa lagi sibuk-sibuknya ini. Kamu minta temenin dulu sama bi irah atau bi inah ya? Atau nggak minta sepupu kamu buat nemenin, nanti mama transfer uang buat biayanya"
"ma.. "
"udah dulu ya, mama bentar lagi mau meeting sama klien. Oh iya, kamu jangan kasih tau kakak kamu kalo kamu kecelakaan, bisa-bisa dia langsung kabur buat nengokin kamu. Biarin kakak kamu fokus sama kuliahnya, kamu cepet sembuh nanti mama telpon lagi"
panggilan ditutup sepihak, una natap handphonenya miris. Selalu begitu, orang tuanya selalu saja sibuk sibuk sibuk. Bahkan meeting sama klien lebih penting dari pada anaknya sendiri. Una duduk tegak lalu natap keluar jendela, ngehela nafas dalam-dalam. Sesak didadanya lebih sakit dari pada luka disekujur tubuhnya.
"ada gue disini, lo gak sendiri, lo punya gue" bisik elvin sambil memeluk una dari samping
"seenggak penting itu el gue dimata mereka?" lirih una
"lo penting, buat gue, buat kita. Fokus buat sembuh aja oke?" jeffyn jongkok didepan una sambil genggam tangan kiri una
"gue.. "
"ada kita na, lo punya kita" potong juna dengan tegas
"jangan mikir yang macem-macem, ntar lama sembuhnya" miggi ngusap kepala una lembut.
Una senyum natap mereka berempat, "makasih"
Klekkk
"unaaaaa, kita datang" yuju datang sama yang lainnya, termasuk kubu jean lengkap sama marvel sama deon
"lis lo gak papa kan?" una natap lisa
"na" lisa udah siap nangis lagi tapi bibirnya keburu ditutupin tangan yuju
"lisa gak papa na" jawab yuju
"anjir juy, air mata gue udah mau keluar jadi masuk lagi" gerutu lisa
"una udah baikan?" tanya mina
"udah min, makasi ya udah pada kesini" una berucap tulus
"pasti sakit ya na" celetuk bams
"ya menurut lo aja" una natap bams sewot
"sewot mulu lagi sakit juga" kata jean
"gue masih kesel sama lo berdua" una natap jean sama bams gantian
KAMU SEDANG MEMBACA
ADOLESCERE ✔
Random--------------------------- Gimana sih rasanya dikelilingi cogan? Menyenangkan? Atau justru merepotkan? Ini cerita tentang una bersama kedua sepupu bangsatnya yang sialnya tampan. Oh, sama dua lagi yang suka ngintilin dari tk yang sialnya tampan ju...