Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
DAIRIN POV
Lelah itu yang kurasakan, setiap hari mendapatkan perlakuan kasar dari orang tua atau pun teman di sekolah.
Entah kenapa aku menjadi bahan bullyan, apa salah ku.
Aku hanya bisa menangis di belakang sekolah, ketika menangis aku mendengar langkah kaki. Mungkin dia orang yang mau bully aku.
"
Hey, kamu kenapa?"
Eh? Dia tidak memukulku? Ah, pasti habis bertanya, dia langsung main pukul aku kan.
Tapi ternyata tidak, dia mengusap Kepala ku, ini pertama kalinya ada yang berbuat begini sama saya, rasanya hangat.
"Cup, cup, cup jangan nangis anak laki-laki tidak boleh menangis" katanya sambil mengusap kepala ku
Aku menaikkan kepala ku, aku melihat seorang gadis berambut putih panjang dengan mata biru, cantik.
Dia duduk di sebelah ku.
"Nama?"tanya nya
"Wisteria dairin"
"Souka, nee dairin -chiin jadilah taman ku, teman seorang gojo mirai" kata tersenyum lebar.
Mirai memegang tangan ku, dan mengatar aku pulang, dengan saya yang memandu arah rumah ku.
Ketika sampai di depan rumah, terlihat semua barang-barang ku diluar rumah. Mama keluar dari rumah
"MULAI SEKARANG KAMU AKU USIR DARI RUMAH DAN JANGAN PERNAH KEMBALI" Kata mama tegas dan menutup pintu dengan keras
Mirai mengambil tas ku, "mari pulang" katanya
"Pulang ke mana?" tanya ku
"Ke rumah"
"Tapi aku di usir"
"Bukan rumah itu, tapi rumah ku"
Sebelum aku bicara Mirai sudah menarik tangan ku. Sesampainya di sana aku di sambut baik oleh keluar mirai, mirai memiliki kaka bernama gojo satoru.
Aku dan mirai selalu bersama, waktu ulang tahun ku mirai membelikan sebuah kalung couple
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Ilusi kalung mereka berdua)
Aku warna hitam sedangkan mirai warna emas.
Kami selalu bersama bahkan sampai SMA, ibu mirai sudah tiadak ketika sebulan saya tinggal di kediaman gojo.
Mirai terpukul, tapi aku selalu berusaha menghiburnya, dan dia berusaha tersenyum.
Kami juga punya teman baru, namanya sano naomi, dia adalah saudara dari seorang ketua gang.
Kami bertemu waktu SMP Mirai kelas 8 sedangkan aku kelas 7,kami memang berbeda satu tahun, aku sudah menganggap Mirai seperti kakaku.
Naomi memeiliki sifat kekanak-kanakan, pernah suatu hari naomi memesan makanan porsi anak-anak dia ngambek karena tidak ada benderanya. Dengan anehnya mirai menaruh bendera di makanan naomi, betapa bahagianya dia. Memang kekanak-kanakan, tapi dia punya sisi gelap yang harus di hindari.
