013

9 4 7
                                    

•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Malam hari yang sejuk. Lampu-lampu neon menerangi kota Shinjuku. Berada di depan kuil yang bernama 'Shinjuku Juniso Kumano-jinja Shrine' yang bersebelahan dengan taman 'Shinjuku Central Park (Shinjuku Chou Koen'.

Mirai dan Dairin tengah duduk tepat di belakang kuil. Sepi dan gelap, suasana agak menyeramkan. Tapi, tidak membuat takut mereka berdua, terkecuali darin yang lumayan merinding.

"Ne, mirai-chan apa tidak ada lagi tempat yang enak untuk duduk selain kuil yang gelap ini? Bukannya ada taman di sebelah kuil?" kata dairin.

Miria melirik dairin, "malah lebih serem di taman, sudah luas gelap lagi. Kalau disini kan kuil, tempat suci" kata mirai.

Memang benar apa yang dikatakan oleh Mirai. Tapi, dairin yang memiliki penyakit nyctophobia.

(A/N: nyctophobia adalah gangguan psikologis di mana seseorang memiliki rasa takut yang berlebihan terhadap kegelapan)

"Jangan takut. Gua ada disini bro" kata mirai tersenyum. Dairin tersenyum lalu mengangguk.

Srik
Srik

"ASTAGHFIRULLAH, ADA APA DISANA"

Dairin memeluk mirai. Surat semak semak itu membuat dairin kaget+takut.

"Disini ternyata kalian dairin Miria"

"Oh, ternyata kau naomi"

Sosok yang berada di semak semak itu adalah sono naomi. Teman seperjuangan mereka.

"Kau kenapa Mirai?"tanya naomi yang melihat muka mirai pucat.

Dairin melihat arah pandang mirai. Dia tidak melihat apapun. Tapi, dia tau apa yang dilihat oleh mirai.

"Pulang yuk"

.

.

.

Mereka bertiga telah sampai dirumah sederhana mereka. "Kenapa muka kalian berdua pucat?" tanya naomi.

"Jangan bertanya/maaf gak bisa jawab" kata mirai dan dairin secara bersamaan. Naomi cemberut dan langsung pergi ke kamar.

"Mana mungkin aku kasih tau dia aku melihat yokai/mirai yang melihat yokai" batin dairin dan mirai.

Mereka berdua akhirnya masuk ke kamar masing-masing.

Disisi lain

Seorang wanita bersurai merah tengah berhadapan dengan wanita bersurai biru tua. Dia adalah Kadenokouji Ichijiku di hadapannya adalah Tohoten Otome

"Bagaimana?"

"Otome-sama, tidak banyak informasi tentang mereka, informasi yang kita dapat hanya namanya saja. Sisanya tidak ada"

Otome kaget. Terpikir rencana di dalam kepalanya. "Suruh ramuda untuk manipulasi otak gadis yang bersurai putih untuk bergabung dengan kita"

"Baik otome-sama"

Sedangkan orang yang di bicarakan

Hachi

"Kok perasaan gua gak enak"

Shin sekaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang