Kejadian-Kejadian Tak Terduga (2)
***
"Adinda, ayo kita diskusi," ajak Hayam Wuruk.
Benar.
Keputusan besar Majapahit ditunggu oleh utusan India. Mereka juga sama-sama gelisah menunggu hasil diskusiku dengan Hayam Wuruk. Ini sebuah keputusan yang perlu dipikirkan dengan matang, walaupun jawabannya sudah diketahui, kami akan bekerja sama, tapi kami memikirkan kembali kemungkinan buruk yang bisa saja terjadi.
"Baik, Kakanda. Apa lagi yang perlu kita diskusikan?" tanyaku.
"Apa alasanmu mau menerima kerja sama dengan mereka? Kemungkinan baik dan buruk apa yang akan terjadi, sudah kau pikirkan?"
Aku mengangguk. "Tentu saja. Kita buat dulu perjanjian hitam di atas putih. Aku sudah memikirkan konsekuensinya. Kemungkinan buruk yang terjadi adalah pelanggaran tentang pajak, seperti sebelumnya dengan Cina. Poin itu harus kita sepakati terlebih dahulu."
Ia memasang wajah berpikir. "Hitam di atas putih? Apa itu?"
"Ah!" Aku menepuk jidatku. "Maksudku, perjanjian di atas kertas menggunakan stempel kedua kerajaan."
Ya, di dunia modern kan di atas materai, di sini mana ada materai 10.000, ya kan?
Dasar Syafira bodoh.
"Baiklah. Sudah waktunya, ayo kita ke ruang rapat lagi. Patih Madu, tolong siapkan berkas untuk perjanjian. Perdana Menteri, panggilkan mereka ke ruang rapat."
Patih Madu dan Perdana Menteri membungkukkan badan sopan, kemudian meninggalkanku dengan Hayam Wuruk.
"Aku tidak salah memilihmu sebagai istriku. Kau sangat pintar dalam segala hal."
Aku tersenyum. "Ini berkat Kakanda yang membantuku."
"Aku sangat-sangat mencintaimu, Adinda."
Aku berjalan mendekatinya kemudian memeluknya. "Terima kasih. Aku juga sangat mencintaimu."
Hayam Wuruk menjauhkan sedikit tubuhnya dariku kemudian mulai menciumi wajahku dan berakhir di bibirku.
***
Kita kembali ke ruang rapat.
Patih Madu menulis kata-kata sesuai perintah Hayam Wuruk yang telah disetujui oleh kerajaan India. Surat perjanjian ini akan menjadi bukti bahwa kita telah melakukan kerja sama.
Perjanjian Majapahit-India
1. Kerajaan Majapahit mengirimkan rempah-rempah ke Kerajaan India sebagai pemasukan rempah utama.
2. Kerajaan India mengirimkan kain sutera terbaik ke Majapahit selama perjanjian ini berlaku.
3. Harga pajak merupakan 3% dari harga produksi barang.
Keputusan di atas tidak dapat diganggu gugat kecuali kedua kerajaan memperbaharui perjanjian kembali.
Tertanda,
Majapahit
India
Diakhiri dengan stempel kedua kerajaan, maka perjanjian ini mulai berlaku. Aku menyuruh keduanya berjabat tangan antara Majapahit dan India, pertanda perjanjian ini sudah disepakati dari kedua belah pihak.
Usahaku tidak sia-sia.
***
Pekerjaan Hayam Wuruk belum selesai malam ini. Aku menenangkan diri untuk beranjak dari kamar dan berjalan-jalan keliling istana didampingi para pengawal dan dayang. Musim memasuki penghujan sehingga udara terasa dingin, bahkan terkadang hujan turun dengan deras disertai petir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Change The History [Revision] ✅
Historical FictionKalian percaya reinkarnasi itu ada? Tidak? Aku juga awalnya begitu. Aku sangat penasaran tentang memori yang bermunculan di otakku hingga aku memutuskan untuk kuliah jurusan Ilmu Sejarah. Beberapa kali, aku merasakan de javu saat dosen menerangkan s...