Chapter 30 [TAMAT]

333 33 1
                                    

Perdebatan itu menghasilkan aku dipanggil ke ruang kerja Pak Ridwan. Aku tidak tahu alasan kenapa beliau memanggilku karena masalah tugas yang tadi. Ataukah mungkin dia tersinggung? Apa aku salah menjelaskan sejarah yang kutulis? Apa sejarah tidak berubah? Atau aku yang berhalusinasi selama aku terbaring?

Tidak mungkin.

Jelas-jelas batu itu menarikku ke dalam dunia Dyah Pitaloka Citraresmi.

Aku terus saja memikirkan kejadian terakhir di tanah Majapahit, hari-hari terakhir saat aku menjadi Permaisuri dan istri yang dicintai Sri Maharaja. Di dalam hati kecilku, aku masih merindukannya. Bayangan ia menangis dengan segala kesedihannya di hari itu, hari saat aku mati tepat di depan matanya.

Pengorbanan romantis yang sangat klasik, bukan?

"Bapak harap kamu bisa jelaskan, siapa kamu."

Aku menatap Pak Ridwan dengan bingung. Apa maksud dari perkataannya yang ambigu. Aku sebagai Syafira Azalea ataukah Dyah Pitaloka Citraresmi? Atau dia sudah mengetahuinya?

Senyum misterius terbit dari wajah keriput Pak Ridwan. Dahinya yang membentuk lapisan itu memantulkan sinar lampu. Wajahnya sedikit mencurigakan.

"Maksud Bapak apa?" tanyaku. Aku tidak tahu siapa yang ia maksud. Lebih tepatnya, pura-pura tidak tahu.

"Syafira Azalea atau Dyah Pitaloka Citraresmi?"

Aku memasang wajah terkejut dengan mata seakan-akan melompat. Aku benar-benar tidak memikirkan bahwa akan ada orang lain selain diriku yang tahu bahwa aku telah bereinkarnasi menjadi Syafira Azalea. Rahasia ini, hanya diketahui oleh Raden Wijaya dan Sang Hyang Widhi, yang menarikku menjadi garis takdir.

Apa mungkin...

Pak Ridwan adalah Hayam Wuruk?!

TIDAK!

TIDAK MUNGKIN!

AKU TIDAK MUNGKIN AKAN BERTEMU HAYAM WURUK YANG HIDUPNYA SUDAH TINGGAL MENGHITUNG HARI LAGI KAN?!

Astaga ...

Aku memegangi kepalaku yang tiba-tiba pusing. "Saya Syafira Azalea."

Pak Ridwan melempar pandangnya ke arah jendela. "Bagaimana bisa kamu bohong padahal saya ini dosen sejarah, lho?"

Aku terdiam sambil berdiri.

"Bapak tahu, kamu itu bereinkarnasi dari sosok Dyah Pitaloka. Harap-harap di kehidupan kedua ini ada sedikit harapan dari hidup kamu. Selain sejarah yang berubah, ternyata kamu bisa hidup lagi walaupun sebagai orang lain dan bukan Dyah Pitaloka, Cucuku."

Aku benar-benar tersentak.

Apa maksudnya memanggilku seperti itu?

Siapakah orang yang kupanggil Pak Ridwan ini?

Hanya satu orang yang memanggilku seperti itu.

Cucuku.

Panggilan yang tidak asing.

Seperti Prabu Raden Wijaya yang membawaku ke dalam sejarah ratusan tahun lalu. Apa jangan-jangan Pak Ridwan juga bereinkarnasi seperti aku?

Kalau Raden Wijaya bereinkarnasi dan masih hidup, mungkinkah Hayam Wuruk akan bereinkarnasi juga?

Aku menatap Pak Ridwan dengan sorot yang berbeda. Aku mulai mengerti identitas di balik Pak Ridwan sekarang.

"Prabu Raden Wijaya?"

Pak Ridwan tersenyum senang. Mungkin karena akhirnya aku mengingatnya. "Jadi, kamu Citraresmi?" tanyanya memastikan.

Aku tersenyum lega. "Iya, Pak. Saya Dyah Pitaloka Citraresmi," jawabku dengan lantang.

Change The History [Revision] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang