#EXY
Jadi leader itu sebenarnya ada bahagianya ada sedihnya, terkadang pernah terpikir mau nyerah, tapi siapa yang mau gantiin.
Seola, yang ada tiap hari ngeliat muka datarnya, Bona sifatnya terkadang seperti anak kecil sering marah gak jelas, luda hobinya main game terus menyendiri, intinya emang aku di takdirin buat ngurusin 9 orang yang absurd.
Salah satunya sekarang aku lagi nungguin Eunseo dan Luda karena tadi Manager oppa menelpon kalau mereka diganggu preman saat membeli makanan dan Eunseo terlibat perkelahian dengan preman itu.
"Kenapa belum sampai juga" Aku dari tadi mondar mandir di depan asrama menunggunya.
Kata manager oppa mereka tidak jauh dari asrama, dan benar saja kini didepan gerbang ada cahaya dari lampu mobil sepertinya mereka berdua.
Kulihat Eunseo membuka pintu gerbang dan masuk kedalam mobil kembali, kini mobilnya sudah masuk di dalam garasi.
Eunseo keluar dari mobil dan berlari ke tempat penumpang di sebalah kemudi, ternyata Luda tidur dan sekarang Eunseo menggendongnya.
"Unnie tolong tutup gerbang, terimakasih" Eunseo langsung masu ke asrama.
Benarkan salah satu penderitaan ku mereka suka nyuruh2 padahal aku leader gak ada mereka takut sama sekali.
"Nasib aku begini banget jadi leader" Aku berjalan ke gerbang dengan meratapi kesedihanku.
Tapi aku sayang dan beruntung memiliki mereka dan ku rasa semuanya juga begitu bahkan kita pernah berpikir buat menua bersama, WUJU memang suka absurd sekali.
Setelah menutup gerbang aku masuk ke asrama menuju kamar Eunseo, ingin tau gimana keadaannya.
"Kemana itu anak" Monologku karena di kamarnya sekarang hanya ada Dayoung yang sudah tidur dengan memakai kacamata.
Mungkin masih di kamar Luda, aku mengecek kamar Luda & Dawon tapi tidak ada juga, saat ingin mengecek di dapur kudengar langkah kaki terburu2 dari tangga dan ternyata Eunseo.
"Ngapain lo ke lantai 2" Tanyaku.
Kenapa matanya Eunseo terlihat habis nangis, apa kejadian yang menimpanya membuatnya sedih.
"Hem,,, tadi,, cari,, cari P3K buat ngobatin luka" Jawabnya ragu2 dengan tidak dengan menatapku.
Dia sedang berbohong, padahal dimana tempat menyimpan P3K di asrama dia sendiri yang menyimpannya di laci meja ruang tengah.
"Bukannya P3K lo yang simpen" Kataku.
Gerak geriknya mencurigakan, sekarang Eunseo terlihat kebingungan dan gelisah, apa yang dilakukannya di atas sampai harus berbohong.
"Sudahlah mungkin lo lupa, P3K ada di laci meja ruang tengah, ayo sini unnie bantu tadi manager oppa udah cerita semuanya" Ucapku lagi.
Aku hanya tidak ingin memaksanya bercerita melihat reaksinya begitu.
"Semuanya" Jawabnya, Eunseo terlihat panik.
"Iya semua,, termasuk lo mukulin preman itu seperti mau menghabisinya, memangnya kenapa?" Jawabku berjalan keruang tengah dikikuti olehnya.
"Ohh, gakpapa unnie, itu karena aku benci sama preman itu, gara2 dia Luda unnie sangat ketakutan dan badannya sampai bergetar" Jelasnya.
Kuambil P3K di laci "dimana lukanya" Tanyaku karena setelah melihat wajahnya tidak ada luka sedikitpun.
Eunseo menjulurkan tangannya yang sebelah kanan.
Mataku langsung melotot melihat jari2 tangan Eunseo dan langsung mengobatinya"Gimana bisa sampai bonyok jari2 lo, apa sekuat itu lo ngehajar muka preman itu , apa muka preman itu terbuat dari besi sampai memar semuanya" Ocehku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hati 💖
Historia CortaGxG ❗❗❗ Penting mana !!! Menjaga hati seseorang !! Atau Membahagiakan hati kita sendiri !!