chp8.

2K 243 22
                                    

Segerombolan kendaraan beroda dua dengan perawakan yang besar menguasai sepanjang jalan yang mereka susuri, black leather jacket menghiasi tubuh mereka dengan gambar tengkorak juga dengan tulisan yang menunjukkan VENOM.

Taehyung memimpin perjalanan, tenang jok belakang tidak kosong. Tentu saja sudah disinggahi sang kekasih yang kini tengah nyaman melilitkan tangannya pada perut taehyung. Nayeon yang dibonceng oleh mingyu pun menyusulnya dari belakang lalu diikuti oleh Jungkook yang membonceng jimin, ya. Hanya taehyung dan mingyu yang memiliki pendamping hidup sedangkan yang lainnya hanya bisa meratapi nasib.

Niat mereka ingin menghabiskan waktu setelah selesainya kegiatan melelahkan otak, mereka berniat untuk menyempatkan untuk mengistirahatkan otak mereka masing-masing. Namun naas kegiatan mengistirahatkan otak itu harus tertunda lebih dulu disaat segerombolan motor lain menghampiri mereka, mengepung mereka dengan anggota yang tak kalah banyak dari mereka.

Taehyung mengumpat pelan sebelum akhirnya ia membelokkan setir nya menuju kawasan yang lebih luas dan tentu tak ada orang disana dan tak ada kendaran lain.

Setelah mereka menurunkan badan mereka dari kendaraan mereka masing-masing kini mereka saling berhadapan dengan mata yang saling menatap penuh kebencian.

Jaehyun sedikit bersiul saat netranya menangkap gadis yang tak asing untuknya, jennie. Dia menatap jennie begitu intens membuat taehyung mengeratkan genggaman nya pada tangan jennie, menariknya agar sedikit berada di belakang tubuh tegap nya. Dan tentu saja perbuatan itu mengundang tawa geli dari pemuda berlesung itu.

"Kau membawa bidadari, taehyung? " Tak ada jawaban dari sang empu dia senantiasa menatap jaehyun tanpa ekspresi. Dan memang tak berniat membalas ucapan yang menurut taehyung tak berguna.

"Kau akan membiarkan wanita-mu melihat wajahmu hancur? "

"Hei! jangan asal bicara ya! " Bukan taehyung yang jelas. Jennie keluar dari balik punggung tegap taehyung.

Jaehyun memasang wajah yang dibuat takut sebelum tawanya kembali meledak yang diikuti oleh teman-teman nya.

"Wow, aku takut. " Ejek jaehyun pada jennie

"Ah sepertinya, wanita-mu memang ingin melihat wajahmu hancur. " Jaehyun melangkah lebih dekat pada taehyung.

Tapi sebelum jaehyun melanjutkan tindakannya jaehyun lebih dulu dihentikan oleh sebuah dering ponsel miliknya, yang terpaksa harus ia angkat dan menunda kegiatannya. Taehyung tak ambil pusing dan tak peduli juga yang tengah ia pikirkan sekarang hanya bagaimana jika mereka mengambil tindakan pertempuran, maka ia takut jennie terluka.

"Sepertinya wajahmu hari ini terselamatkan taehyung. "

"Aku ada urusan yang lebih penting darimu. Tapi tenang, aku akan kembali dengan membawa kejutan untukmu." Lanjut jaehyun dengan diakhiri seringaian diwajahnya

Mata jaehyun kini beralih pada jennie, seringaian nya terganti oleh senyum manisnya ia sembah kan untuk jennie.

"Sampai jumpa, cantik. "

Setelahnya jaehyun dan teman-temannya menjauh dan pergi dari sana sebelum benar-benar pergi teman jaehyun dan juga teman taehyung saling mengejek dan meneriaki satu sama lain.

"Mereka semua pecundang. " Amuk jimin yang disetujui oleh semuanya terkecuali oleh taehyung dan jennie, mereka hanya diam menatap kepergian jaehyun.

"Ganteng sih, tapi bajingan. " Jennie mengucapkan nya pelan tapi itu membuat taehyung kembali ke alam sadarnya. Menoleh dengan cepat pada wanitanya.

"Kamu bilang apa? " Bisa taehyung lihat jennie tersentak kaget saat taehyung menanyakan itu lalu setelah itu jennie buru-buru menggelengkan kepalanya.

"Aku? aku tak bila apa-apa. " Mencoba menyangkalnya namun tatapan taehyung membuatnya ciut.

"Aku bilang bajingan kan? " Tanyanya ragu

"Sebelum itu. " Jennie menelan ludah saat aura dingin taehyung menguasai sekitarnya, jennie mengumpat dalam hati saat melihat nayeon dan lainnya terlihat sedang menahan tawanya masing-masing.

"Em, aku bilang apa ya lupa. " Jennie menyengir membuat taehyung memutar matanya malas, marah.

Tentu hal itu dilihat oleh puluhan pasang mata, mereka tertawa melihat pemimpinnya yang tengah dibujuk oleh jennie supaya memaafkannya. Walau pada dasarnya didalam hati mereka tersempil rasa iri, ya iri. Iri karena tak memiliki pasangan, malang sekali.

tobecontinue

𝐥𝐢𝐭𝐭𝐥𝐞 𝐬𝐞𝐜𝐫𝐞𝐭-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang