Dua pasang mata yang beradu pandang. Memancarkan sebuah kerinduan dan juga kebingungan, sayangnya. Pancaran kerinduan itu hanya ditunjukkan oleh sang lelaki sedangkan sang wanita yang di pandang seperti itu hanya menampilkan raut wajah datar nya.
"Jennie, apa yang kau laku---"
"Ruby Jane. Itu nama asli ku. "
Taehyung terdiam. Sebuah fakta yang baru saja ia dengar dari wanita dihadapannya.
"Ruby Jane? " Taehyung mengulang apa yang baru ia dengar, namun beberapa detik setelahnya dia merasa ada yang ganjal. Ruby Jane, Ruby.
"Jadi The R.... " Senyuman miring yang tercetak di wajah Jennie menjawab semua kebingungan Taehyung.
"Brengsek! " Bukan. Bukan Taehyung yang mengumpat, Jimin. Lelaki bermata sipit itu
"Bagus. Jadi selama ini penghianat yang sebenarnya ada disekitar kita, sialan. " Lanjut Jimin dengan terkekeh "Lalu siapa lagi disini yang berkhianat?! "
Semuanya diam bahkan Taehyung hanya mampu menatap Jennie dengan pandangan kecewanya. Apalagi melihat Jennie yang terlihat tak menyesal atau apapun itu. Setelah beberapa menit hening akhirnya sebuah langkah seseorang menyita semua perhatian terkecuali Taehyung yang masih senantiasa menatap Jennie.
Mingyu. Pria itu berjalan maju dengan wajah yang tertunduk, melangkah dengan pelan sampai akhirnya ia berhenti tepat dibelakang Jennie.
"Fuck! Pantas saja mereka selalu tau dimana kita berada." Pria bergigi kelinci itu berseru penuh emosi. "Jadi benar apa kata pepatah, Jangan terlalu percaya dan berharap pada manusia. " Lanjut Jungkook yang diakhiri kekehan sinis.
"Bisakah kalian beri kami ruang? " Setelah diam tak mengucapkan apapun akhirnya Taehyung membuka suara.
"Haruskah kita? " Tanya Jaehyun mencemooh namun taehyung tetap bergeming dia masih setia menatap Jennie.
"Tak apa, mungkin dia sangat merindukan ku. " Jawab Jennie angkuh "Pergilah." Ucapan terakhir Jennie membuat Jaehyun pasrah dan pergi dari sana yang diikuti oleh semuanya. Sedangkan Jimin dan Jungkook menatap Jennie penuh murka sebelum akhirnya pergi meninggalkan Taehyung dan Jennie.
****
Hening.
Setelah tersisa nya mereka berdua hanya ada keheningan yang menyelimuti mereka berdua. Taehyung sibuk merangkai kata dia bingung sekaligus rindu pada Jennie sedangkan wanita dihadapannya menatap Taehyung malas.
"Maksud dari semua ini? " Jennie berdecih mendengar pertanyaan pelan dari Taehyung yang menurutnya pertanyaan yang bodoh.
"Kau masih belum tau siapa Ruby Jane? " Bukan menjelaskan dan menjawab pertanyaan Taehyung, wanita itu malah bertanya kembali pada Taehyung.
Taehyung diam. Sungguh dia tak tau siapa Ruby Jane yang dia tau hanya Jennie.
"Biar aku ingatkan. " Jennie maju beberapa langkah menyisakan sedikit ruang diantara mereka. "Aku Ruby Jane, anak kecil yang menyaksikan kedua orangtuanya dibunuh dengan sadisnya. " Taehyung tertegun semua yang jennie katakan membuat pikirannya melayang jauh ke masa lalu.
"Masih belum mengingatnya Taehyung? " Taehyung bergeming menatap Jennie yang kini matanya memerah menahan amarahnya. "Aku anak yang orangtuamu bunuh Taehyung. " Maka mengalir ingatan yang susah Taehyung lupakan.
Mengingat semua yang membuatnya membenci kedua orangtuanya dimana dia berusia enam tahun harus menyaksikan kedua orangtuanya membunuh orang yang ternyata orangtua Jennie. Taehyung melupakan anak kecil itu, anak kecil yang ia lihat menangis histeris karena kehilangan kedua orangtuanya, Taehyung melupakan itu. Taehyung lupa akan hal penting itu.
"Jadi kau balas dendam padaku? Dan membunuh kedua orangtuaku dua tahun yang lalu? " Taehyung bertanya disaat semua yang ia tak pedulikan tentang kematian orangtuanya kini ia ingin pedulikan.
Jennie terkekeh dengan kedua tangan yang bertepuk.
"Tepat sekali. Aku yang membunuh kedua orangtuamu. " Taehyung mengerti sekarang. Kenapa pasca kematian orangtuanya Jennie datang pada saat itu, memberi Taehyung kehidupan baru yang nyatanya sebuah kepalsuan.
"Lalu kenapa kau lakukan ini padaku? bukannya kau sudah membunuh kedua orangtuaku? apakah masih belum puas kau membalas dendammu itu? " Secercah pertanyaan Taehyung lontarkan dengan suara yang sedikit meninggi. Taehyung sakit. Karena kenyataan bahwa wanita yang taehyung anggap adalah takdirnya ternyata hanya wanita yang memberi kesakitan yang begitu dalam.
"Ya. Aku masih belum puas. Karena setiap aku melihatmu ingatan pahit itu selalu muncul. Aku cukup tersiksa karena harus berpura-pura mencintaimu, cih. "
"Tapi aku tak melakukan apapun, aku juga korban disini Jane. " Apa Jennie tak mengerti? bahwa Taehyung juga tersiksa, Taehyung sempat memiliki trauma kecil kala itu. Lalu sekarang dia harus mendapatkan karma kedua orangtuanya?
"Aku tak peduli. " Jawaban ketus dari Jennie membuat Taehyung menghela nafas sebelum terbentuklah senyum miris diwajahnya.
"Baiklah, semua jawaban darimu membuktikan bahwa kau memang Ruby Jane bukan Jennie-ku. " Jennie tersentak, menatap Taehyung kaget sebelum akhirnya dia kembali menunjukkan raut wajah tak pedulinya. Taehyung mengangguk kepalanya dengan senyum miris yang belum hilang. " Jadi selanjutnya yang kau bunuh adalah aku? " Jennie diam, matanya ia larikan ke arah lain. Entahlah. Jennie hanya tak kuasa menatap mata tajam yang kini terlihat sayu.
"Baik. Jika selanjutnya adalah aku, aku siap. Tapi sebelum itu bolehkan aku mencari Jennie-ku dulu? Aku... takut dia pergi terlalu jauh dan... aku tak dapat meraihnya kembali. " Jennie lagi-lagi tetap bergeming apalagi mendengar suara Taehyung yang bergetar membuat dia merasakan sesuatu yang asing dihatinya.
"Diammu, ku anggap iya. " Taehyung menghela nafas sebelum tangan kanannya terangkat menuju pipi Jennie, menangkup nya. Memaksa agar mata kucing itu menatap matanya. Taehyung bisa liat disana ada pancaran kebencian dan juga kebingungan. Mengelus lembut pipi Jennie sebentar.
"Aku pamit. "
Taehyung meninggalkan Jennie sendiri.
Meninggalkan Jennie sendiri yang tengah mengepalkan tangannya. Jennie sungguh benci dengan perasaan asing ini, Jennie juga benci dengan cairan bening yang mengalir dari celah matanya tanpa persetujuan Jennie.
Jennie benci taehyung.
tobecontinue
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐥𝐢𝐭𝐭𝐥𝐞 𝐬𝐞𝐜𝐫𝐞𝐭-
Fantasyᴛʜᴇɪʀ ʀᴇʟᴀᴛɪᴏɴsʜɪᴘ sᴛᴀʀᴛᴇᴅ ᴡɪᴛʜ ʟᴏᴠᴇ ᴀɴᴅ ᴘᴀssɪᴏɴ ᴛʜᴇɴ ᴇɴᴅᴇᴅ ᴡɪᴛʜ ʟɪᴇs ᴀɴᴅ ᴘᴀssɪᴏɴ. ɴᴏ, ᴛʜᴇʏ'ʀᴇ ɴᴏᴛ ᴏᴠᴇʀ ʏᴇᴛ. [republish]