Taehyung termenung. Sudah dua minggu lamanya dia menjadi sosok yang lain, sosok yang pernah ia rasakan dimasa lalu. Hampa. Entah karena penghianatan atau entah karena takdirnya pergi. Setelah insiden pengakuannya Jennie bahwa dirinya Ruby Jane dan segala kebohongannya, taehyung tak pernah melihatnya lagi. Taehyung sudah mencoba untuk mencarinya ke tempat yang pernah mereka kunjungi selama menjadi sepasang kekasih, namun nihil. Tak menyerah, Taehyung selalu datang ke apartemen Jennie namun yang Taehyung dapatkan lagi lagi kegelapan.
"Sampai kapan kau begini? " Seruan itu membuyarkan lamunan Taehyung. Menoleh kesamping yang ternyata terdapat sahabatnya, Jimin dan Jungkook. Akhir-akhir ini mereka selalu ada disekitarnya dan menghiburnya. Taehyung tersenyum kecil, haruskah dia bersyukur untuk itu?
"Taehyung, aku rasa sekarang si Ruby Jane itu sedang menyusun rencana untuk membunuhmu. " Ujar Jungkook sambil menyesap susu kotaknya.
Jimin mendengus, heran pada bocah disampingnya. Hampir empat buah susu kotak ia habiskan hari ini. Apa tidak mual?
"Aku rasa kau harus berhenti minum susu, Jeon Jungkook. " Dengan kekehan kecil taehyung berujar membuat Jimin meledakkan tawanya dan membuat Jungkook memutar matanya malas.
Setelah puas menertawakan pria bergigi kelinci itu kini kembali terjadinya hening, mereka sibuk dengan pikirannya masing-masing.
"Aku sungguh muak dengan si Ruby Jane itu, dia terlihat seperti jalang. " Celetuk Jimin penuh emosi membuat sepasang mata tajam menatapnya dengan dingin namun mematikan.
"Jaga ucapanmu Park Jimin! " Jimin melotot kaget, menelan ludah gugup wajahnya menunduk merasa bersalah dan merutuki dirinya sendiri, kenapa bisa keceplosan sih? sial.
"ekhm, jadi apa rencanamu selanjutnya Taehyung? " Melihat suasananya menjadi mencekam Jungkook dengan inisiatif mengalihkan pembicaraan, walaupun dengan sedikit takut karena Taehyung belum mengalihkan tatapan tajamnya dari Jimin.
Setelah beberapa detik Taehyung akhirnya melepaskan tatapannya dari Jimin, membuat Jimin diam-diam mengambil nafas lega. Taehyung menghembuskan nafasnya.
"Kita ikuti saja alurnya. "
****
Disinilah mereka berakhir di sebuah bar yang cukup elite untuk melepas penat dan menyisihkan masalah mereka masing-masing, tak hanya Jimin, Jungkook dan juga Taehyung melainkan teman-teman nya yang lain.
Taehyung menggelengkan kepalanya melihat Jimin dan juga Jungkook yang sudah sangat mabuk dan juga tengah bercumbu mesra dengan wanita-wanita penggoda.
Seksi sih tapi taehyung tak minat. Sudah beberapa kali Taehyung mengusir wanita yang mencoba menggodanya namun tidak membuat Taehyung bergairah sedikitpun.
"Kau tak minum? " Suga bertanya sambil menyerahkan segelas alkohol pada taehyung yang diterima baik olehnya.
"Sedikit tak minat. " Jawab taehyung singkat. Suga menganggukkan kepalanya mengerti.
"Jangan terlalu dipikirkan, Tae. Nikmati malam mu hari ini tanpa beban masalah apapun. " Setelah mengatakan itu suga meninggalkan Taehyung sendiri.
Taehyung menghela nafas, benar. Taehyung harus melupakan masalahnya sebentar. Kepalanya menengadah dengan mata yang tertutup. Badannya ia sandarkan pada sofa.
Taehyung hampir saja mengumpat marah saat dirasa ada wanita yang mendudukinya di pangkuan Taehyung. Namun umpatan itu harus terkubur saat mata tajam Taehyung bertemu dengan mata kucing yang ia cari selama ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐥𝐢𝐭𝐭𝐥𝐞 𝐬𝐞𝐜𝐫𝐞𝐭-
Fantasyᴛʜᴇɪʀ ʀᴇʟᴀᴛɪᴏɴsʜɪᴘ sᴛᴀʀᴛᴇᴅ ᴡɪᴛʜ ʟᴏᴠᴇ ᴀɴᴅ ᴘᴀssɪᴏɴ ᴛʜᴇɴ ᴇɴᴅᴇᴅ ᴡɪᴛʜ ʟɪᴇs ᴀɴᴅ ᴘᴀssɪᴏɴ. ɴᴏ, ᴛʜᴇʏ'ʀᴇ ɴᴏᴛ ᴏᴠᴇʀ ʏᴇᴛ. [republish]