Our Degem♡

771 96 50
                                    

Don't forget to vote and comment gais^^
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Happy reading♡












BRAK!!

"SIAL SIAL SIAL!! KENAPA PAKE ACARA TELAT SEGALA, SIH?!"

Dengan kecepatan cahaya gue turun dari angkot yang biasanya bawa gue kesekolah, mamangnya sampai kaget tapi untunglah ngga sampai serangan jantung.

Tapi sialnya, gerbang udah ditutup sama pak satpam.

"Pak Ong! Yahhh pak buka atuh gerbangnya saya cuma telat berapa menit doang!," bujuk gue ke pak satpam ganteng yang tampangnya terlihat seperti seorang model atau idol itu.

Ada yang mau gebet? Maaf ya udah telat, dia sudah punya istri dan anak:)

Kime istrinya //plak!! digampar Jungkook// oke abaikan.

"Kamu udah telat sepuluh menit neng, hampura nya' saya teu bisa nulungan eneng," wajah pak Ong memelas, gue pun berfikir keras bagaimana caranya bisa masuk kesekolah.

"Ssttt!"

Mendengar bisikan itu gue menoleh kanan kiri mencari sumber suara, astaga itu 'kan bayi beruang gue!

Gue pun menghampiri Beomgyu si pemanggil yang berada agak jauh dari pos satpam, "lo telat?," tanyanya, gue mengangguk.

"Tumben anak baek kayak lo bisa telat?," ejeknya menoyor kepala gue.

Gue pun balas menimpuk muka kriminalnya dengan sebuah papan yang entah kenapa ada disekitar tempat itu.

"Lo pikir gue nyemilin jam tiap hari? Gue juga manusia ya, setan!"

"Iya dah, mau gue bantuin ngga? Lo pelajaran pertama sama siapa?," tawar + tanyanya.

Gue mengetuk hidung - ngga ding - maksudnya mengetuk dagu, "kalo ngga salah gue masuk Miss Jisoo, eh Miss Jisoo bukannya lagi liburan ke Amerika?!"

"Pasti lo jamkos tuh, bagus lah jadi ngga ketahuan, yok!"

Beomgyu mengajak gue berjalan ke pagar sebelah barat, seingat gue sih disini ngga ada gerbang malahan tembok disini paling tinggi dan bahaya.

"Disini ada jalan tikus, lo jangan cepuin ke Sungchan apalagi Chenle, ya!," ancamnya menyebut nama ketos dan waketos disekolah kami, gue memutar bola mata dan mengangguk, buat apa juga gue cepu, 'kan?

"Mikirlah sia buat apa juga gue cepu, dapet duit ngga dicap cepuan iya"

Beomgyu bertepuk tangan meriah, "itu baru teman gue yang paling tolol, dah yok masuk! Gue udah cek tadi, didalam kosong"

Ternyata dibalik papan panjang yang sepertinya bekas pintu itu, ada sebuah pintu kayu yang warnanya mirip atau bahkan bisa dibilang sama dengan warna pagar tinggi yang mengelilingi sekolah gue, ngga akan kelihatan ada kenop pintu disitu kalau cuma dilihat sekilas.

Pintu itu cukup lebar untuk dilalui orang dengan tinggi seperti Sungchan, tapi harus merangkak kalau mau melewatinya.

"Buset, canggih," gumam gue, Beomgyu tersenyum menyebalkan, "iyalah, ini hasil kreativitas anak bangsa"

"Anak bangsa gundulmu," kata gue.

"Udah ngapain lagi lo disini? Masuk sana sebelum ada yang liat!," Beomgyu mengusir gue.

"Lah, lo ngga ikut masuk?," tanya gue heran, yang ditanya hanya cengengesan.

"Hehe gue ntaran aja, mau nyebat dulu," ucapnya santai, sementara gue menjewer telinga cowok yang punya banyak degem itu.

ENHYPEN Imagine Where stories live. Discover now