4.

82 16 9
                                    

Selamat Membaca!!

Keduanya sudah sampai di sebuah Restoran yang begitu bagus dan terlihat Wah. Menakjubkan, indah dan luar biasa.

"Tuhan, Indah banget." ucap Nabil nampak senang.

"Kamu suka?"

"Tentu, Kak Keni Romantis banget, ya? Jadi iri sama Mbak Ita" ujar Nabil.

"Apa kamu mau aku ajak ketempat bagus kayak gini?" tanya Juna.

"Nggak usah. Aku nggak mau kamu habisin uang kamu buat aku" ujar Nabi Tersenyum ke arah Juna, dan Juna membalas senyuman itu.

"Ayo masuk siapa tahu, didalam lebih bagus"

Keduanya, berjalan masuk ke Restoran yang ramai sekali, dan seseorang menghampiri mereka dan mengajak mereka untuk berjalan menuju meja yang sudah Dipesan.

Terlihat Ita dan Keni sudah duduk bersampingan, di dekat tebing. Yang menampakan pemandangan kota yang begitu indah dari atas. Nampak Raut Senang tak bisa di elak dari Senyum Nabil.

"Tuhan, bagus banget." ujar Nabil dengan girangnya.

"Nabil, Jangan gitu apa nggak malu dilihat orang, Udah ayo duduk." ucap Juna menggandeng tangan Nabil mendekat, Nabil hanya tersenyum malu.

"Aku mau duduk di depan Mbak Ita cantik" mengambil kursi milik Juna.

"Lah itu bangku ku" desis Juna.

"Masa aku duduk di depan Kak Keni? Nanti kalo aku suka kak keni Gimana? Nanti marah!" Goda Nabil.

Juna, hanya bisa diam dan duduk tepat dihadapan seseorang yang tidak sama Sekali dia suka. Namun, bagaimana lagi? Karna Nabil bilang harus bersikap baik dan tidak merusak makan malam yang begitu di Tunggu.

"Ya ampun Mbak Ita, cantik banget. Kak keni Apalagi Seperti Lee min ho."
Keduanya hanya tersenyum akan pujian Nabil.

"Mungkin kak Keni kaya Lee Min ho, tapi Juna Lebih ganteng kaya Ari Irham"  terang Nabil. Tersenyum ke arah Juna dan Juna di buat salah tingkah di buatnya.

Lantas, Ita dan Keni dibuat tertawa di buatnya.

"Juna, gimana kabar kamu? Ditinggal 1 Minggu kamu kelihatan berisi? Di kasih makan 6 kali sehari ya sama Ita?" Tanya Keni, tapi Juna. Tak menjawabnya, dan tentu saja sebuah cubitan datang kepadanya dari bawah.

"Baik, Tentu selalu baik. Ya kan masakan mbak Ita enak, lagian nggak punya uang dan Lebih tepatnya Mbak Ita maksa aku buat makan" jelas Juna, hanya membuat Ita nyengir ke arah Juna.

"Syukurlah, kamu harus makan yang banyak. Nanti kakak buatin kamu makanan yang banyak kalo gitu" Ucapan itu membuat Juna kesal, tapi bagaimana lagi ya sudahlah iyain aja dulu.

Tidak lama pesanan mereka datang, Mereka memakan Dengan lahap dan baik. Menghabiskan makanan dengan berbincang-bincang kecil. Tidak butuh waktu lama makanan itu sudah ludes di makan mereka.

"Seneng banget hari ini nggak makan nasi Goreng." ucap Nabil kembali mengoda Juna.

"Besok aku ajak kamu makan batu di sungai" balas Juna.

"Enak tu, belum pernah coba. Mau" dan itu hanya membuat mereka tertawa.

Di Indahnya, langit malam itu bintang yang begitu bertaburan benar-benar indah. Tidak bisa dijelaskan jika ada bintang di langit begitu banyak. Acara makan malam ini bisa membuat sedikit membantu hubungan Juna dan Keni, meski tidak banyak namun, cukup untuk membuat Juna memahami, Bahwa inilah waktu yang berharga.

Kakak || Xiaojun ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang