O.1

2.1K 258 28
                                    

●○●○●○●○

Seoul 18 Maret 2021

Jay menatap sepasang baju dan jaket di rak paling bawah lemarinya, baju yang sudah sangat lusuh, sudah beberapa tahun tidak disentu

Tepatnya baju dan jaket itu dia gunakan ke sekolah di malam itu untuk mencolong lembar jawaban yang sialnya baru dikirm keesokan subuhnya, dan peristiwa dimana kakinya da peluk oleh sesuatu masih teringat sangat jelas di otaknya

Alhasil Jay ikut ujian susulan seminggu setelahnya, sebab dia masuk rumah sakit..

Jay masih parno, maka dari itu dia tidak berniat memakai baju itu lagi.

Jay menggelengkan kepalanya, mencoba nengenyahkan pikiran-pikiran anehnya, kemudian mengambil asal baju paling atas, tepatnya baju kaos putih dan celana training warna hitam

Setelah itu beralih ke meja dengan tangan yang senantiasa mengusapkan handuk pada rambutnya yang basah akibat shampoo

Mengambil handphonenya bertujuan mengecek notifikasi, tak ada yang penting hanya beberapa notifikasi pengikut baru di beberapa sosial medianya

Pandangannya beralih pada bingkai foto di nakas, kemudian tangannya terulur mengambil bingkai tersebut

Pandangannya beralih pada bingkai foto di nakas, kemudian tangannya terulur mengambil bingkai tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jay jadi merindukan teman semasa SMA nya itu

Setelah lulus Jake memutuskan melanjutkan kuliahnya di tanah kelahirannya, di Kota Brisbane Australia

Semuanya berjalan lancar, hingga dua bulan setelahnya Jake mulai jarang membalas pesannya, bahkan sudah tidak sama sekali hingga sekarang

Jay hanya bisa berdoa semoga Jake baik-baik saja disana.

Jay melangkahkan kakinya menuju balkon kamar, melihat suasana malam kota Seoul cukup indah

Entah kenapa hawa disekitar sini jadi tidak enak, atau mungkin hanya perasaan Jay saja?

'Wuushhhh...'

Udara malam bertambah kencang, bahkan rasanya menusuk kulit, membuat Jay memutuskan masuk dan menutup pintu balkon

Setelah menutup gorden jendela kamar, Jay naik keatas kasurnya mengambil handphonenya berniat bermain game

"Hey permisi.."

Jay menegang, secara reflek menjatuhkan ponselnya

"Siapa disana!?" Mengedarkan pandangannya mencoba mencari asal suara tadi

"Aku disini.."

Jay was-was suaranya terdengar sangat pelan dan dekat

"Apa kamu bisa melihatku?"

Jay menggerakkan tangannya kesana kemari seolah sedang memukul apapun yang ada didekatnya, terlihat seperti memukul angin

"Tidak bisa ya?.."

✓After Meet The Ghost || Jaywon [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang