○●○●○●○
Terdengar suara ribut didalam sebuah ruang kelas
Didalam sana terdapat beberapa murid yang sedang mendekor kelas untuk festival nanti malam, mereka berusaha dengan kuat agar kelas mereka terpilih memenangkan segala penilaian nanti
Haruto sebagai ketua kelas tersenyum tipis mendapati teman-temannya dengan giat mendekor kelas, bahkan berdandan dengan tema hantu
Haruto merapikan jas hitamnya dan menyugar rambutnya kebelakang, kemudian melihat kearah jam dinding di atas pintu masuk kelas
Pukul 15.30, sedang acara akan di buka pukul setengah delapan malam, Haruto di sadarkan dengan dering ponsel dari sakunya
Melihat sang penelepon adalah Ayahnya, Haruto menghela nafas
"Halo?"
"Dimana?" Haruto menahan nafasnya
"Disekolah, ada rapat ketua kelas."
"Pulang sebelum jam sepuluh malam, Ayah sudah berikan satu amplop bocoran ujian untuk masuk 3 universitas ternama pada Bibi Jung."
Sebelum Haruto menjawab, telepon sudah dimatikan sepihak
Walau begitu, Haruto sedikit bersyukur dia diberi waktu hingga sebelum pukul sepuluh, itu artinya dia masih bisa menikmati acara walau tak sampai tuntas
Haruto kembali masuk kedalam ruang kelas yang keadaannya masih sama, sibuk mengurus persiapan acara
○●○●○●○
'tok tok tok'
Ni-ki membuka pintu kediamannya saat mendengar sebuah ketukan dari luar
Cukup terkejut melihat seseorang didepan yang sedang bertamu
"Ada apa?" Ni-ki berusaha berperilaku sopan pada orang didepannya yang sudah pasti jauh lebih tua darinya
"Saya ingin membicarakan sesuatu, boleh saya masuk?" Ni-ki tersadar bahwa mereka masih berada didepan pintu, dia pun mempersilahkan tamunya masuk dan duduk di sofa, sementara dirinya meninggalkan sang tamu sebentar untuk membuat minuman
Ni-ki keluar dengan membawa 2 gelas sirup di nampan kayu tak lupa dengan se toples biskuit untuk si tamu yang kini mengedarkan pandangannya untuk mengobservasi seluruh isi ruangan
"Ada yang ingin dibicarakan?" Ni-ki mengambil duduk pada single sofa yang terletak berhadapan dengan sofa tempat si tamu duduk
"Saya ingin bertanya, kamu pernah melihat Jungwon?" Ni-ki terdiam
Kemudian menggeleng
"Apa maksudnya?" Setau Ni-ki, Jungwon dikabarkan meninggal dunia saat dirinya kelas 10
"Jungwon belum meninggal." Ni-ki menegakkan duduknya bersiap mendengar ucapan orang di hadapannya ini
"Dia sedang koma dan berada di sebuah rumah sakit, saya yang membawanya kesana."
Suara roda brankar yang menggesek lantai terdengar memekikkan telinga
Seorang dokter, dua orang suster, dan saru orang laki-laki sedang berlarian menuju UGD bersama pasien yang terbaring lemah dengan bibir pucat dan mata setengah terbuka
Mulutnya sedikit mengeluarkan busa membuat laju dokter semakin dipercepat agar si pasien bisa dengan sigap mendapatkan pertolongan
Sang pasien, Yang Jungwon ditemukan terbaring dengan tangan memegang leher dan mulut yang mulai mengeluarkan busa entah apa penyebabnya berada di rooftop sendirian
KAMU SEDANG MEMBACA
✓After Meet The Ghost || Jaywon [End]
Fanfic[COMPLETED] Setelah bertemu dengan Jungwon, Jay jadi sadar Tidak semua hantu se menyeramkan imajinasinya, karena bukti bahwa hantu yang saat ini dia bantu memiliki sifat menjengkelkan, sudah ada didepan mata. •bxb (salpak ku slebew kau!) •Jaywon a...