Fyi ini last chapter 😘
○●○●○●○
Suara brankar didorong cepat terdengar disepanjang lorong rumah sakit
Ni-ki yang ikut berlari sembari mendorong brankar memancarkan raut khawatir
Hingga dirinya ditahan untuk tidak masuk, karena pasien akan ditangani lebih serius didalam ruang UGD
Ni-ki menempelkan tangannya pada kaca transparan kamar UGD sembari berdoa
"Tolong jangan ambil Jungwon.."
Tak lama setelah dirinya datang dan mengunjungi Jungwon setelah Pak Dongmin memberikan alamat rumah sakit tempat Jungwon dirawat, tubuh Jungwon mendadak mengejang dan detak jantungnya tidak beraturan, dengan cepat Ni-ki memanggil dokter dan menelpon Pak Dongmin
Didalam sana Jungwon sedang diberi kejut jantung, dua kali sudah terlewati, dan tersisa satu kali kejut
'Deg!'
Jungwon terangkat sebentar dari brankar sebelum matanya sedikit terbuka dan melihat diluar sebuah brankar juga didorong dengan panik bersama dua pemuda yang mendampingi
Bibirnya sontak menggumamkan sebuah nama
"Jay.."
Jungwon bahkan tidak sadar bahwa Ni-ki tengah menatapnya panik dan khawatir
Hanya sepersekian detik sebelum kesadaran Jungwon kembali menghilang dan detak jantungnya mulai stabil
Ni-ki diluar bernafas lega, dan Pak Dongmin baru saja datang menghampiri Ni-ki yang masih terlihat panik
○●○●○●○
Disisi lain Jake sedang menunggu diluar ruangan bersama Heeseung yang duduk
Jake yang terus berjalan mondar-mandir coba Heeseung tegur
"Jake tenang dan duduklah." Jake tidak menghiraukan, dia terus bergumam semua salahnya
Heeseung yang kesabarannya mulai menipis berdiri dan menarik lengan Jake yang membuat tubuhnya menabrak dada Heeseung
Heeseung memeluknya erat dan mengusap kepalanya, mencoba menenangkan Jake yang sedang kalut
Kemudian Heeseung berbisik
"Berhenti berpikir semua ini salahmu." Jake kembali terisak dan membalas memeluk Heeseung lebih erat
○●○●○●○
Jungwon membuka matanya perlahan, kembali melihat langit-langit ruangan yang mulai terasa tidak asing
Terhitung sudah beberapa Minggu semenjak dirinya sadar dari komanya
Jungwon menatap kesamping dan menemukan Ni-ki tengah tertidur di atas sofa, Jungwon tersenyum
Dengan perlahan duduk, kakinya terasa pegal, Ni-ki tak mengizinkannya untuk berjalan, kemanapun harus menggunakan kursi roda
Pergerakan Jungwon yang cukup rusuh berhasil membangunkan Ni-ki
Ni-ki dengan panik langsung menghampiri Jungwon yang saat ini sudah duduk dengan manis
"Kau butuh apa?" Tanya Ni-ki
"Tak ada" Jungwon menjawab sebelum melihat kearah jendela yang langsung memperlihatkan taman
"Ni-ki.." Ni-ki yang tengah merapikan sofa tempatnya tadi tidur menoleh kearah Jungwon
"Aku ingin ke taman" Ni-ki menghela nafas, ini bukan kali pertamanya Jungwon meminta hal itu, entah apa yang membuat sebuah taman terlihat sangat istimewa dimata Jungwon
"Baiklah, tapi dengan kursi roda ya?" Jungwon tersenyum dan mengangguk
○●○●○●○
Tak jauh berbeda dengan keadaan Jay, yang baru beberapa Minggu semenjak dirinya sadar, sempat koma namun untuk waktu yang tidak terlalu lama
Jay menatap jendela yang berhadapan langsung dengan taman rumah sakit
Pintu ruangannya dibuka, namun Jay enggan berbalik untuk melihat siapa yang memasuki ruangannya
Jake dan Heeseung saling menatap kemudian Jake menghela nafasnya, semenjak Jay bangun dari komanya hanya satu kalimat yang selalu Jay ulang
"Dimana Jungwon?" Kalimat itu kembali diucapkan Jay pada Jake dan Heeseung
Jake menunduk merasa bersalah, hampir saja air matanya kembali turun, namun urung saat Heeseung menggenggam tangannya dan mengelusnya menggunakan ibu jari berniat menenangkan Jake
Jake tersenyum saat bersitatap dengan Heeseung.
"Makan dulu ya?" Alih-alih menjawab pertanyaan Jay, Jake malah menawarkan Jay untuk mengisi perutnya dulu
Jay menggeleng lemas, dia hanya ingin Jungwonnya
"Bagaimana kalau berjalan-jalan ditaman" nampaknya tawaran Heeseung cukup menggerakkan hati Jay, buktinya pemuda itu berbalik dan menatap Heeseung
Alhasil disinilah dia sekarang, berjalan-jalan di taman dengan Jay yang memegang tiang infusnya
Heeseung sendiri merasa harus memberi ruang untuk Jay, dengan memberi jarak dan membiarkan Jay berjalan pelan sendiri
Jay menatap taman, tiba-tiba ingatannya saat pertama kali Jungwon bisa menyentuh apapun terlintas, otaknya tiba-tiba memutar memori saat Jungwon berlarian kesana-kemari disebuah taman dengan tawa
Jay meneteskan air matanya, kemudian tersenyum
"Aku merindukanmu.." ucapnya lirih
Jay melanjutkan berjalan hingga sampai di bagian pinggir taman, matanya tak sengaja melihat seorang pemuda tengah menutup matanya dan membiarkan angin pagi membelai wajahnya
Jay terdiam, seolah dunianya berhenti berputar dan hanya fokus pada sosok yang dia lihat didepannya
Jay mendekat dengan perlahan, saat merasa sudah dekat dia berhenti
"J-jungwon?" Panggilnya ragu, takut jika dirinya hanya berhalusinasi
Pemuda yang tadinya memejamkan matanya menoleh kearah Jay
Membuat Jay sadar, dirinya tidak sedang berhalusinasi, pemuda didepannya ini benar Jungwon, ini Yang Jungwonnya
Jay tersenyum getir, pupilnya menggambarkan kerinduan yang tak terbendung
Namun senyum itu menghilang seketika, Jay merasa dirinya seperti didorong masuk kedalam lubang hitam yang dalam saat pemuda didepannya ini bersuara
"Kau siapa?" Ucap Jungwon
-The End-
○●○●○●○
HUAAAAA akhirnya setelah sekian purnama book ini tamat juga, maaf kalo endingnya ga sesuai ekspektasi kalian huwwuw 🥺✊🖐️✊
Terimakasih banyak buat yang udah ngikutin cerita ini dari awal sampe akhir apalagi yang vote sama komen, LOVE YOU!! 😻😻😍😍😘
See you di next book
Mana nih yang request S2 kemarin 👀
🏃🏻♂️💨 Kabur aah
KAMU SEDANG MEMBACA
✓After Meet The Ghost || Jaywon [End]
Fiksi Penggemar[COMPLETED] Setelah bertemu dengan Jungwon, Jay jadi sadar Tidak semua hantu se menyeramkan imajinasinya, karena bukti bahwa hantu yang saat ini dia bantu memiliki sifat menjengkelkan, sudah ada didepan mata. •bxb (salpak ku slebew kau!) •Jaywon a...