O.12

987 125 3
                                    

○●○●○●○

Jay berjalan tergesa menuju laci nakas di kamarnya, setelahnya mengeluarkan sebuah map kuning berisi dokumen yang baru beberapa hari diberikan oleh Jake

Jay mengacak-acak dokumen itu hingga hampir 20 menit lamanya kemudian dia menemukan beberapa kertas yang dijepit menjadi satu bagian dengan nama 'Kim Dongmin' terpampang jelas beserta foto guru pria itu

Jay mulai membolak balikkan halaman hingga menemuka satu halaman yang menarik, Pak Dongmin memiliki seorang Istri, dan yah wanita yang Jay lihat di taman adalah Istri dari Pak Dongmin sendiri

Tidak ada hal yang lebih dari biodata ini, kecuali informasi bahwa dia memiliki seorang anak bernama Kim Harua seorang anak yang saat ini duduk di bangku kelas sebelas, dan bersekolah di GRAY MOON SENIOR HIGH SCHOOL

Jay menelusuri dokumen itu dan menemukan nomor telepon Harua, kemudian berdiri menuju kasurnya dan duduk, dia mulai menekan nomor itu ke ponselnya dan menyambungnya

"Halo dengan siapa?"

Terdengar suara dari seberang sana

"Halo, kenalkan saya Jay salah satu murid dari Pak Dongmin, saya sedang diberi tugas untuk melakukan penelitian di sekolahmu, bisa kita bertemu?" Terdengar suara decihan

"Aku tidak berhubungan dengannya."

Kemudian telepon dimatikan sepihak, Jay mengernyit

Apa itu barusan? Dia bakan tidak dapat mencernanya..

○●○●○●○

Jake berjalan menyusuri sungai han, nampak lumayan sepi tidak seperti biasanya

Tentu saja, jam menunjukkan pukul 2 siang, siapa yang ingin berpanas-panasan di tepi sungai?

Jake menatap ke sungai dan menghela nafasnya, Jake menerawang menatap langit cerah yang dengan cahayanya seolah akan menusuk mata

Jake kembali menatap lurus kearah sungai, matanya mulai berembun dan tak lama isakan kecil mulai keluar dari bibirnya

Kim Sunoo dan sungai, seolah hal menyedihkan yang bisa mengiris hati Jake dengan sangat amat dalam, kemudian meremasnya hingga menjadi pecahan-pecahan kecil yang kemudian kembali dihancurkan agar menjadi debu

Sunoo meminta dibantu, Sunoo mendatanginya di tepi sungai untuk dibantu

Suara lembutnya seolah diterbanhkan oleh angin

"Bantu aku.."

"Tolong bantu aku..."

Suaranya yang lirih seolah menghantui kepala Jake, apa karena hal ini Sunoo jadi menjauhinya?

Siapa yang menyelamatkan pemuda itu? Apa yang terjadi padanya?

Yang Jake tau, setelah arwah itu menghilang dan tak muncul lagi dia menjadi gila dan bertambah gila.

Jake bilang dokter menghubunginya dan mengatakan Kim Sunoo sudah meinggal?, Sebuah kebohongan besar.

Jake bahkan tidak tahu apa yang terjadi setelahnya, Jake tidak pernah tau.

Dia bahkan tidak tau dimana tubuh milik arwah Sunoo terbaring, saat bertanya Sunoo akan selalu bilang

"Entahlah, aku pun tak merasakan tubuhku disekitar sini, mungkin di tempat yang jauh"

Jake terus melamun hingga seseorang berdiri dengan payungnya yang juga ikut melindungi kepala Jake agar tidak terus menerus diterpa sinar matahari yang panas

Jake dengan spontan berdiri dan menatap penuh tanya pria disampingnya ini

"Apa yang kau lakukan disini Jake-ya?" Sapaan akrab itu terdengar asing ditelinga nya

Melihat ekspresi keheranan itu membuat si pria terkekeh kecil kemudian berbalik menghadap ke Jake

"Kau tidak mengingatku?" Jake semakin mengerutkan keningnya

"Huuhfft, baiklah kita mulai saja perkenalannya

Hai aku Lee Heeseung, mantan seniormu di HYBE LABS SENIOR HIGH SCHOOL, salam kenal" Jake membulatkan matanya

"S-shim Jake.." Heeseung tersenyum ramah dan melepaskan tangannya

"Apa yang kau lakukan di tengah terik seperti ini?, Kepalamu bahkan mulai memanas" Heeseung meletakkan tangannya keatas kepala Jake sembari mengucapkan kalimat itu

"H-hanya menatap sungai" Jake menurunkan tangan Heeseung seolah perilaku tersebut membuatnya risih

Lee Heeseung, seorang mantan kapten basket dan berada setingkat diatas Jake.

○●○●○●○

Haruto membuka pintu ruangan dengan perlahan, seluruh atensi dari orang-orang didalam tertuju padanya, dia kemudian melihat jam tangannya dia memang telat sepuluh menit lamanya

Haruto berbalik dan menutup pintu kelas, kemudian kembali menghadap teman-temannya yang sepertinya dalam keadaan melakukan rapat

Haruto melihat kearah Hikaru yang menatapnya datar, perempuan itu pasti jengah dibebankan tugas untuk memimpin rapat festival

Haruto langsung menunduk dan mengucapkan kata maaf, membuat Hikaru menghela nafas panjang

Jeongwoo langsung saja menghampiri Haruto dan merangkul pemuda itu sembari mengatakan

"Bintang kita sudah datang!!" Tanpa sadar wajah Haruto menahan ringisan saat Jeongwoo tak sengaja menekan rusuknya

Haruto kemudian dibawah untuk duduk disebuah kursi, agar rapat diskusi tadi dilanjutkan

"Kita akan mengusung tema apa?" Tanya Sullyoon selaku penanggung busana untuk festival kelas mereka

Jaehee dengan semangat mengusulkan tema kerajaan, seperti di drama-drama saeguk

Rei dengan malas menolak, dia benci menggunakan hanbok dalam acara sekolah, terkesan merepotkan dan akan membahayakan jika ada sesuatu genting

Kemudian perempuan blasteran jepang itu mengusulkan satu tema yang nampaknya menarik

"Bagaimana jika ambil saja tema hantu."

Jinwoo bergidik ketakutan

"Bagaimana jika saat acara ada hantu asli yang muncul??" Ucapnya sembari mendekatkan diri ke Win

"Apalagi teman sekelas kita ada yang sempat meninggal, mungkin arwahnya masi berkeliaran" Haruto menatap tajam Minji yang berbicara dengan lantang

Hening sejenak, sebelum suara gebrakan terdengar, hal itu membuat Jeongwoo kaget dan dengan reflek melatahkan "Kerbau masuk partai!"

Haruto si pelaku penggebrakan meja terlihat sangat marah, Wonyoung sendiri langsung menggenggam tangan Minji dan berusaha menyembunyikan Minji dibelakangnya

"Jaga kata-kata mu." Minji yang tidak terima sedikit menghempaskan tangan Wonyoung

"Ada apa?, Kau takut arwah Jungwon akan muncul dan membongkar semuanya!?, Jangan pikir aku tidak tau tindakan mu Watanabe." Ucap Minji tak takut

Haruto menggertakkan giginya kuat, tangannya mengepal dengan gemetar, matanya matanya nampak bergetar

Minji tertawa sinis, kemudian mengangkat tangannya

"Yang setuju dengan konsep rumah hantu angkat tanganmu!." Beberapa siswa mulai mengangkat tangannya

Begitupun dengan Haruto, dia mengangkat tangannya sembari menatap Minji dengan tajam dan penuh amarah

○●○●○●○

Kita bakal liat kejadian apa yang bakal terjadi di malam festival, see you!! 😉💅

✓After Meet The Ghost || Jaywon [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang