O.11

979 123 0
                                    

○●○●○●○

Haruto meletakkan sendoknya setelah seperempat makan malamnya sudah masuk kedalam perutnya, menghiraukan sang Ayah yang sejak tadi menatap dirinya dengan serius

"Ayah dengar minggu ini akan ada festival?" Haruto menatap Ayahnya, tumben sekali mempertanyakan hal semacam ini

"Benar." Jawabnya singkat

"Ayah harap kamu tidak ikut-ikutan dalam acara tidak berguna seperti itu." Haruto terdiam kemudian berbalik dan meninggalkan ruang makan tanpa berniat membalas ucapan Ayahnya.

Haruto memasuki kamarnya dan menatap keatas tempat tidur, sebuah hiasan untuk festival dan bahkan undangan untuk stan kelas mereka, kemudian menatap meja belajarnya terdapat beberapa kertas latihan yang baru saja di berikan oleh Ayahnya sore tadi

Haruto berpindah kearah cermin dan mulai menatap pantulan dirinya, kantung mata menghitam dan bahkan bibir pucatnya terlihat cukup jelas

Menerawang kejadian kelas sepuluh lalu saat dirinya pulang dengan membawa hasil ujian yang anjlok dengan nilai 89.5 dirnya dimarahi bahkan dimaki habis-habisan oleh sang Ayah

Ditambah saat si Ayah mendapatkan kabar bahwa Yang Jungwon alias teman sekelasnya itu mendapatkan nilai sempurna

"Kau bahkan dikalahkan dengan hama miskin sepertinya?, YANG BENAR SAJA WATANABE!!"

"Yang Jungwon yang tidak punya apa-apa saja berada jauh diatasmu, Ayah malu telah membesarkan anak sepertimu."

Hal inilah yang membuat Haruto menanamkan rasa benci yang begitu dalam pada pemuda Yang itu.

○●○●○●○

Jay mengerjap perlahan, dengan novel bersampul cokelat ditangannya dia tertidur saat membaca novel ini semalam

Jay mengedarkan pandangannya menyapu seluruh isi kamar, tak menemukan hantu menyebalkan yang sering gentayangan dikamar nya

Jay menyibak selimut dan berjalan keluar kamarnya, masi belum menemukan Jungwon

Jay berpikir mungkin Jungwon sedang memiliki urusan lain, Jay pun memutuskan berbalik menuju kamarnya dan berniat untuk mandi

Sebelum langkahnya berhenti, dibenaknya tiba-tiba saja terlintas bagaimana kalau Jungwon sedang bersama Ni-ki??

Jay menghela nafasnya sesaat, sebelum melanjutkan niatnya untuk membersihkan tubuh

○●○●○●○

Jay berdiri didepan pintu bertuliskan nama 'Yang Jungwon'

Meraih kenop pintu dan mendorongnya, saat pintu terbuka terlihat tubuh ringkih dan kurus sedang berbaring di ranjang rumah sakit dengan keadaan tidak sadarkan diri, arwahnya entah sedang berkelana dimana

Jay mendekat dan mendudukkan dirinya pada kursi disamping si pasien, menatap lurus kearah wajah pucat yang sedang terpejam damai seolah enggan membuka netranya dan melihat dunia yang penuh tipu daya ini.

Jay mengulurkan tangannya, meraih pipi halus milik seseorang didepannya kemudian mengusapnya dengan lembut, seolah takut pria yang sedang dia usap terganggu dan terbangun dari tidurnya

Tangan Jay terulur mengusap dahi milik Jungwon entah atas dasar apa, kemudian matanya tertuju pada bibir pucat yang terkatup rapat

Pikiran Jay menerawang menuju kejadian 'tidak sengaja' yang terjadi di rooftop, bibirnya menempel dengan bibir dingin milik arwah Yang Jungwon

Entah sadar atau tidak wajahnya mulai mendekat sehingga bibirnya dan bibir pucat milik Jungwon 'kembali' bersentuhan

Jay menutup matanya, entah kenapa rasanya begitu sesak

Tak tahu apa yang telah dilewati pemuda malang yang sedang dia cium ini, tentunya bukan hal yang mudah

Tanpa sadar setetes air matanya terjatuh ke pipi pucat Jungwon, bersamaan dengan Jay mendekap tubuh ringkih yang tak sadarkan diri itu lebih dalam

○●○●○●○

Jay keluar dari ruangan Jungwon dan terkejut mendapati si arwah juga berada didepan pintu, Jay jadi gelagapan

"Apa yang kau lakukan disini?" Pertanyaan Jungwon sedikit membuatnya lega, mungkin Jungwon baru saja akan masuk

"Hanya memeriksa keadaanmu, tubuh mu semakin pucat dan dingin." Jawaban Jay membuat Jungwon menunduk dan tersenyum getir

"Kita bahkan belum memulai apapun." Ucapnya sembari menunduk

Jay membuang mukanya, merasa tidak berguna dan tidak dapat diandalkan, dirinya bahkan bingung ingin memulai darimana?, Semuanya begitu rumit

Jungwon kembali tersenyum kemudian berbalik dan menghilang, Jay semakin merasa bersalah.

Dia menghela nafasnya dan mendongak menahan air matanya, bagaimana jika mereka gagal bahkan sebelum memulai?

Jay menjauh namun terhenti saat melihat Pak Dongmin tak jauh dari tempatnya

Jay memutuskan bersembunyi dan mengamati guru itu mulai meraih kenop pintu ruangan Jungwon dan memasukinya

Jay tentu saja terheran, dia adalah orang benar-benar yakin bahwa Jungwon sudah tiada?

Apa yang disembunyikan olehnya?.

○●○●○●○

Jay menjalankan mobilnya menguntit mobil yang berada tak jauh didepannya

Mobil yang diikutinya berhenti di sebuah taman, Pak Dongmin turun dari mobil dan memasuki area taman, Jay pun melakukan hal yang sama

Jay memicing melihat seorang wanita yang duduk di taman itu berdiri dan tersenyum kearah Pak Dongmin

Kemudian mereka terlihat sedang membicarakan sesuatu

"Bagaimana keadaannya?" Tanya si wanita

Pak Dongmin nampak menunduk lesu

"Semakin buruk, wajahnya bahkan kian memucat." Jawaban itu di lontarkan dengan rasa sedih dan kecewa

"Kau benar-benar tak ingin melaporkannya?" Si wanita bergerak mengusap pipi Pak Dongmin

"A-aku takut.."

Tanpa mendengar lebih jauh Jay memutuskan kembali menuju mobilnya, menerawang sebentar dan bingo!

Dia sempat meminta data-data sekolah tempat Jungwon bersekolah pada Jake

Bahkan biodata-biodata milik guru-guru yang bekerja disitu juga ada.

Jay pun menyalakan mesin mobilnya dan melaju menuju apartemennya

○●○●○●○

✓After Meet The Ghost || Jaywon [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang