Ketika laut sibuk mengatur arus, dan ketika langit menyumpah serapahi manusia yang kurang bersyukur atas apa yang mereka miliki, sepotong kisah atas pertemuan yang tak pernah diduga akan menjadi cikal bakal seorang wanita dalam menemukan dirinya sendiri kembali bermanuver dalam pikiran. Bahkan meski burung merpati berhenti berkicau ia akan tetap menyimpan perasaan dan memori indah sekaligus duka itu sebagai hal paling berharga yang pernah ia lalui.
Biarkan kali ini sebatang nikotin mengambil alih napasnya yang telah teratur. Jendela mobil perlahan turun-terbuang asap atas rasa rindu yang bahkan ia tak mengerti untuk dibalas atau tidaknya. Ini kedua kali bagi wanita itu untuk melampias mati rasa yang dahulu begitu sakit untuk dirasa.
Sempat sekali ia berpikir bahwa Tuhan mengutuknya. Mengutuk segala kebahagiaan yang akan ia lewati dalam ranah hidup. Namun ternyata tidak. Wanita itu berhasil tumbuh dan berjalan melewati gurun pasir tanpa oasis. Amat melelahkan tetapi sangat ia syukuri. Memang Tuhan tak membuat skenario untuk bersenang-senang semata. Tapi untuk menguji siapa dan mana saja hamba-Nya yang mampu bertahan meski tubuh ringkih mereka dibaluri darah dan penuh kecacatan.
Setelah putung nikotin itu dihisap kesekian kalinya, kepulan asap dengan bau khas yang membuat beberapa orang terbatuk membuat kenangan lama tentang sosok yang ia damba kembali merajuk untuk diingat. Meski awan-awan putih bersenda gurau di atas cakrawala biru, udara di sekitar tempat tujuannya bepergian kali ini membuat hati wanita itu teiris perih.
Lantas biarkan ia bercerita tentang kenangan indah di hari kala ia bertemu dengan sosok Satria Atmaraja.
[]
KAMU SEDANG MEMBACA
Six Feet Under | Jeno ✅
FanfictionKetika Satria menyelami kedua iris kecoklatan Aruna, ada sebuah lara yang ia rasa sudah terpendam terlalu lama. Burung-burung pun menjawab doanya agar dapat menghabiskan waktu sedikit lebih lama lagi. Membiarkan air laut menyapu ujung kaki mereka...