Part 14

3.6K 409 14
                                    

Brakkkk

"Aduh, i-cung minta maaf Noona." Ujar seorang pria manis yang tak sengaja menabrak Haechan. Haechan bangkit berdiri lalu sedikit mendelik kesal pada akhir kata yang disebutkan oleh pemuda manis yang baru ditemuinya itu.

Seulas senyuman manis tetap terukir diwajahnya walaupun ia sedang kesal.

"Gakpapa kok lagian kamukan juga nggak sengaja nabrak aku btw, aku laki-laki ya bukan Noona." Kata Haechan dengan sedikit penekanan pada kata laki-laki.

"Heeee?? Aduh, maaf kak Icung kira teh kakak perempuan tadi habis manis pisan euy sama gula wae kalah euy." Ujar pria manis itu dengan nada medoknya.

Haechan terkekeh pelan mendengarnya.
"Ngomong-ngomong aing teh baru liat kamu hari ini, kamu teh murid anyar toh??" Tanya Haechan yang ketularan medok juga.

Pria manis itu langsung mengangguk tanda membenarkan sebagai responnya terhadap pertanyaan Haechan. Ia memanglah seorang murid baru dan hari ini adalah hari pertamanya masuk sekolah.

"Oh, iya kita belum kenalan yak kenalin asma kulo Lee to be Huang Haechan, sampeyan?"

Alis pria manis itu terangkat satu lantaran bingung akan marga Haechan, kok bisa? Begitu pikirnya.

"Watashi Park Jisung imnida, btw kak Icung teh masih bingung sama marga kakak kok bisa gitu?" Tanyanya.

Haechan terkekeh lagi sebelum menjawabnya."Ya, bisa dong.. Hehe kan marga tunangan aing." Responnya.

"Btw jangan panggil kak dong aing teh juga masih kelas 10 Cung." Lanjut Haechan.

"Hehe gakpapa kak emang harus gitu soalnya Icung teh harusnya masih JHS tahun ini bukan SHS."

"Lah, terus? Kamu nyasar?" Jisung menggeleng atas pertanyaan Haechan."Nggak kak, Icung gak nyasar cuma hehe Icung anak aksel."

"Wow, sama kek adik ipar aing dong, btw kamu kelas apa Cung?"

"Kelas ini kak.." Kata Jisung sambil menunjukkan gulungan kertas kecil bertuliskan ruang kelasnya yang ada digenggaman tangannya itu pada Haechan.

"Lah, inimah kelas aing atuh, melu aku wae yok." Ujar Haechan yang mendapat anggukkan dari Jisung sebagai respon dan langsung menggandeng tangan Jisung.


(✿❛◡❛)


Si tampan yang tengah asyik duduk dibangkunya sambil membaca sebuah manga langsung memicingkan matanya tajam kala melihat si manis miliknya tengah asyik bergandengan tangan dengan orang lain selain dirinya. Dia tak suka, tidak ada satupun orang yang boleh bergandengan tangan dengan beruang madunya itu selain dirinya.

Tak perlu menebak siapa gerangan si tampan ini, sudah dapat ditebak bahwa dia ini adalah Renjun tunangan Haechan yang tercinta.

Namun Renjun memilih untuk membuang mukanya saja kearah lain sambil mendengus sebal, dia lebih memilih mengesampingkan egonya karena dia tahu sikap posesif yang berlebihan hanya akan mengundang bencana dalam hubungan mereka dan Renjun tak mau kalau sampai itu terjadi, dia tak ingin jika si manis sampai berpaling dari dirinya.

Walaupun persentasenya adalah 000000000000000,0000000 persen. Karena pada dasarnya Haechan itu bucin sekali pada Renjun. Sangat mustahil bagi Haechan jika sampai berpaling dari Renjun, baginya Renjunlah takdir sejatinya yang sudah dia klaim dari TK.

"Kenapa hyung kok gitu amat mukanya?" Tanya Chenle pada Renjun.

"Gak." Balasnya singkat dengan nada dinginnya. Chenle mengangguk pelan mendengarnya lalu netranya langsung tertuju kearah Haechan, Jeno, dan Jaemin yang tengah asyik bercengkrama bersama satu orang asing namun terlihat manis dimatanya kemudian pandangannya turun kearah lengan pria manis yang tak dikenalnya itu dan sekarang dia jadi tahu mengapa hyungnya seperti itu. Rupanya hyungnya itu tengah cemburu ternyata, astaga lucu sekali bisa-bisanya hyungnya itu cemburu pada seorang pria manis yang notabenenya adalah satu spesies dengan Haechan dan Jeno, kecuali Jaemin.

Chenle tak tahu mengapa, akan tetapi Jaemin memanglah selalu atau bahkan sering kali berbaur dikalangan pria-pria manis lalu menggombali mereka ya kecuali Haechan karena dia sudah berpawang mana pawangnya nakutin lagi Jaeminkan jadi takut.

Dan dari sekian banyaknya pria manis hanya Jenolah yang sering digombalin oleh Jaemin, pantas saja sering kali dia mendapat Jeno curhat padanya atau pada Haechan karena tekanan batin yang ia dapat dari teman sebangkunya itu. Jaemin calon bucin Jeno rupanya namun naas cintanya belum dapat terbalaskan karena Jeno belumlah jatuh hati pada Jaemin.

Seperti itulah penglihatan Chenle selama berteman dengan mereka semua dan daripada dia terus berdiam diri disini bersama hyungnya yang seperti patung itu dia lebih memilih untuk bangkit berdiri dari bangkunya serta ikut bercengkrama bersama Haechan dkk sekaligus modus untuk berkenalan pria asing yang sangat manis itu, pria manis yang masih saja digandeng Haechan walaupun mereka sudah berada didalam ruang kelas.

Jangan lupakan Renjun yang tengah berapi-api sekarang menyimpan rasa cemburunya yang membara. Sembari meremat-meremat buku manganya.

Poor buku manga yang sedang menjadi korban kecemburuan si tampan.

Love Story || RENHYUCKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang