Bumi

68 8 1
                                    

Sudah 3 hari Tay menghilang.
Singto telah mengerahkan semua penjaga untuk mencari Tuannya itu.

Singto belum memberi tau kepada Ayah Tay tentang anaknya yang hilang.
Singto terlalu putus asa mencari keberadaan Tuan nya itu.

Singto telah mencari keseluruh desa bahkan Singto telah meminta tolong kepada polisi setempat tapi ia malah mendapatkan jalan buntu.

Akhirnya Singto memutuskan untuk memberitau Tuan besarnya itu.

" Bagaimana bisa Tay menghilang? Bukan kah kau selalu bersamanya?  "

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Bagaimana bisa Tay menghilang? Bukan kah kau selalu bersamanya?  "

" Maafkan saya Tuan, saya telah lalai menjaga Tuan Tay " ucap Singto menyesal.

" kau sudah mengerahkan semua penjaga untuk mencari Tay? " tanya Ayah Foei.

" sudah Tuan, bahkan saya meminta bantuan kepada polisi setempat untuk mencari Tuan Tay "

" Sudah berapa hari Tay menghilang? "

" ini sudah hari ke tiga Tuan " kata Singto

" APA!! APA KAU BODOH BARU MEMBERITAHU KU SEKARANG? " ucap Ayah Foei penuh dengan amarah,

" Maafkan saya Tuan "

" aku akan membunuh mu kalo perlu jika Tay tak kembali dengan hidup hidup "

" Maafkan saya Tuan " ucap Singto penuh dengan penyesalan.

" aku tak perlu maafmu jika Tay tak kembali! Aku akan segera kesana! "

" baik Tuan "

Setelah selesai berbicara dengan Tuan besar Singto langsung bergegas mencari Tay lagi.

Malam Harinya Ayah Foei sampai di Sangburi.

Singto dan jejeran penjaga lainya berbaris dipintu masuk untuk menyambut kedatangan Tuan besarnya itu.

Ayah Foei berjalan menuju Singto dengan tatapan sangar seakan akan ingin memakan Singto hidup hidup.

PLAKKK

PLAKK

Singto mendapatkan tamparan di pipi kiri dan kanan.

" APA KALIAN BODOH? BAGAIMANA KALIAN BISA KEHILANGAN TAY? "

" maaf Tuan "

" dimana kau terakhir melihat Tay " tanya Ayah Foei.

" Dihutan Tuan, ia sedang berlari sore menuju danau.
Lalu ditengah hutan Tuan Tay menemukan sebuah gudang tua.
Tuan Tay memasuki gudang tua itu dan sampai sekarang ia belum kembali Tuan " ucap Singto menjelaskan

" sekarang bawa aku ke gudang itu " pinta Ayah Foei.

" maaf Tuan tapi kami tak pernah menemukan gudang itu lagi "

" bagaimana bisa kau tidak menemukanya? "

" kami sudah menyusuri hampir seluruh bagian hutan ini Tuan,tapi kami tak menemukan gudang tua itu, sehingga kami meminta bantuan kepada polisi setempat "

" lalu apa yang sudah kalian dapatkan? " tanya Ayah Foei.

" kami belum bisa menemukan jejak Tuan Tay lagi Tuan " jawab Singto

" perluas lagi daerah pencarian kalian, sebar seluruh anak buah yang ku bawa ke penjuru hutan, kabari aku secepat kalian bisa! " kata ayah Foei.

Kemudian Ayah Foei berjalan masuk kedalam rumah.
Sedangkan Singto dan penjaga lainnya bergegas mencari Tay.

Singto menyusuri hutan bersmaa beberapa penjaga lainnya.
Karna tak membuahkan hasil, Singto menyewa beberapa warga lokal untuk memandu pencarian Tay, Singto berfikir mungkin akan lebih mudah.

" sepertinya kerjadian 25 tahun lalu terulang kembali Khao" kata pemuda lokal tersebut.

" hemm...apakah mungkin? Seingat ku pohon itu sudah dihancurkan " kata Khao menanggapi perkataan Neo.

" Tuan Singto, apakah saya boleh bertanya " ucap Neo.

" bertanyalah "

" jam berapa Tuan Tay menghilang?  " tanya Neo.

Singto menghentikan langkahnya lalu mulai mengingat ingat hari dimana Tay menghilang " mungkin sore hari sekitar pukul 4/5 sore "

Neo dan Khao melihat satu sama lain, Singto tak sengaja melihat tatapan 2 pria lokal sewaannya ini.

" KATAKAN APA YANG KALIAN TAU?! " ucap Singto penuh dengan penekanan.

" Ma--maaf Tuan " kata Khao.

" Maa--maaf Tuan biar saya yang menjelaskan.
Sejak dulu desa ini mempunyai urban lagend yang mengatakan bahwa ada pintu yang menghubungkan Dunia Manusia dengan Dunia lain.

Pintu itu hanya terlihat saat akan terjadinya bulan purnama.
Tak banyak yang bisa melihat pohon itu hanya orang orang tertentu.

Kata ibu ku dulu ada yang pernah kembali ke bumi setelah memasuki pintu gudang tersebut, pria itu mengatakan bahwa pintu itu membawanya ke sebuah Dunia yang adil, dimana laki laki juga bisa hamil "

" apa bisa hamil, apa pria itu menjadi gila? " tanya Singto.

" tentu saja, orang orang didesa kami menganggap pria itu gila.
Kata dukun setempat pria itu diculik oleh roh tersesat "

" lalu dimana pria itu sekarang?  " tanya Singto kembali.

" karna warga desa menganggap dia gila, akhirnya pria itu memutuskan untuk kembali ke dunia yang ia bicarakan, setelah itu pria itu tak pernah kembali ke desa ini lagi tuan "

" mungkin dia bunuh diri, sudah lanjutkan pencarian kita sebelum kita dibuat gila oleh Tuan Besar juga " ucap Singto.

Sebenarnya Singto cukup memikirkan urban lagend tersebut. Bagaimana jika Tuannya itu memasuki dunia lain yang warga itu maksud.

Singto tidak bisa membayangkan jika Tuannya itu menjadi gila.
Jika itu terjadi mungkin Singto akan menyalahkan dirinya seumur hidupnya.

***

kira kira gimana yaa cara Tay pulang?
kalo Tay beneran gila gimana ya?😌

udah ada yang bisa tebak jalan ceritanya?
atau masih ada yang bingung?

tinggalin jejak kalian di komen yaa.
jangan lupa vote juga yaa

see next chapter ☺️🥺

Little HopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang