Minggu ini jadwal perkulihan New cukup padat.
Setelah libur semester yang cukup panjang membuat New harus segera menyelesaikan segara laporan tugasnya agar ia bisa melanjutkan ketahap sidang nanti.Tentu saja Tay banyak membatu New dalam hal memberi semangat saat mengerjakan skripsinya.
Sebenarnya New bisa saja membayar orang untuk mengerjakan Skripsinya ini tapi Tay terus menyemangati dirinya agar mengerjakan tugasnya sendiri.Hampir setiap malam New tak pernah tidur tepat waktu, bahkan kalo dihutung hitung sudah hampir 1 bulan lebih ia dan 2 sahabatnya itu tak bertemu, bukan New tak mau tapi dilihat dari kesibukan New mungkin tak akan mudah, lagian. kedua sahabatnya itu juga sedang sibuk.
Minggu ini adalah jadwal New heat, sebenarnya New sudah mulai merasakan feromon nya sedikit menguar.
Tapi,yaa—karna Tay tak mencium bau feromon miliknya akhirnya New tak memberitau kepada Tay kalo ia akan heat, lagian New pikir ketika heatnya datang nanti ia akan langsung meminum obat.ahh—sekarang New dan Tay sudah semakin dekat, mungkin Karena mereka tinggal bersama? atau karena New sudah mulai nyaman?.
" Tay, lo mau makan apa? " Tanya New yang memecahkan keheningan diantara mereka.
Semenjak New mengerjakan skripsinya, Tay benar benar seakan menghilang dari tempat itu, bahkan New merasa nafas yang Tay hirup atau hembuskan saja tak terdengar olehhya, maka dari itu New merasa Tay cukup membatu.
" apa aja Nong, tapi ayam bakar kemaren enak loh " balas Tay.
" katanya apa aja " balas New sambil memutarkan bola matahya.
" kan saya kasih saran Nong " balas Tay.
" alah "
Tak lama dari percakapan itu, Tay beranjak dari sofa tempat ia duduk, Tay menghampiri New.
Lalu Tay menundukan dirinya agar sejajar dengan tubuh New.Tay menaruh tanganya diwajah New " Nong, makasih yaa udah mau terima saya yang orang asing ini "
New merasa seketika suhu badannya meningkat drastis.
New mulai mencium wangi feromon Tay, bau yang aneh menurut New tapi New menyukai bau Tay." Kayaknya jadwal heat gua bakal maju deh kalo kaya gini ceritanya " Gumam New dalam hatinya.
" apansi, alay! " kata New kasar sambil mendorong tubuh Tay agar menjauh dari dirinya.
" serius Nong, kalo kamu gak tolongin saya waktu itu saya mungkin sudah jadi gelandangan "
" iyaa ishh bawell, udah sana mau pesen ayam bakar ni "
***
New sudah menyelesaikan tugas tugas skripsinya hari ini, New membalikan badanya dan benar saja sudah terlihat Tay tertidur pulas.
New mendudukan badanya disebelah Tay, lalu mengusap ngusap otot perut Tay " kayaknya gua mulai suka ama lo Tay, semoga ini cuman bawaan heat aja "
Lalu New membaringkan tubuhnya disebelah Tay, ia mulai memejamkan matanya.
15 menit kemudia Tay terbangun karna merasakan hal aneh, Tay membuka matanya dan benar saja ia melihat New tidur dengan wajah penuh dengan keringat, serta bibir New yang sangat pucat ahh—New juga mulai mengigau hal hal yang Tay tak mengerti.
Karna Tay khawatir akhirnya Tay menggoyangkan tubuh New dan meneriaki New untuk bangun, sudah 5 menit Tay membangunkan New.
Ketika New bangun, ia langsung memeluk tubuh Tay sambil menangis " Tay, gua pikir gua bakal mati dibunuh sama mahluk mahluk aneh itu "" sssttt tenang, kamu aman kok disini ada saya" ucap Tay sambil menepuk nepuk punggung New.
New meletakan kepalanya di tengkuk leher Tay, yang mana membuat wangi dari tubuh Tay tercium jelas oleh New. Seketika tubuh New menjadi panas, tanpa sadar New mulai menyesap dalam dalam wangi Tay yang membuat dirinya menjadi candu.
Sebenernya Tay sadar dengan perlakuan New, tapi Tay membiarkannya saja, Tay rasa jika itu bisa membuat New lebih tenang ia akan membiarkanya.
Ketika Tay merasa New sudah mulai tenang " Nong tidur lagi yaa kita, sekarang masih jam 3 pagi "
" iyaa, tapi gua mau minum obat dulu " ucap New.
" obat? "
New tak menjawab pertanyaan Tay, ia hanya beranjak dari kasurnya menuju laci didekat lemari bajunya.
" ahh sial abis lagi, gimana dong ini " Kata New sendiri.
Lalu New kembali keatas kasur, terlihat wajah Tay yang kebingungan.
" Tay, pokonya kalo pas tidur gua aneh aneh atau ngelakuin apapun yang lo gak ngerti, lo harus bukan ponsel gua, terus chat temen gua yang namanya Gun, lo harus suruh dia dateng kesini " jelas New.
" emang kamu bakal kenapa Nong? "
New benar benar tak menghiraukan Tay, New pikir tidur dengannya sedakat ini saja sudah mulai menyiksa apalagi jika dirinya dan Tay berbicara satu sama lain, New merasa mulut Tay mengelurkan wangi Mint yang membuat New ingin menciuminya terus.
Akhirnya New memilih untuk tidur disofa kamarnya itu dan terus menghiraukan tatapan heran dari Tay.
Tay yang lelah diabaikan oleh New pun akhirnya memilih untuk tidur dan mengabaikan New .
New terus mencoba tidur dengan keadaan gelisah, New ingin sekali menyalurkan hawa nafsunya saat ini.
" Aghhhh!!! shittt kenapa tu obat harus abis segala si! dan kenapa gua harus lupa buat stocknya lagi " Gumam New pada dirinya sendiri.
Tay yang tak tahan mendengar umpatan New akhirnya mendekat menghampiri New " hey—hey kamu kenapa Nong? kasih tau saya suapaya saya bisa bantu kamu "
" Stop—jangan mendekat Tay, gua gak mau nyium bau lo karna itu membuat gua makin ingin lo "
"ssttt—gpp Nong kalo itu membuat kamu lebih tenang, kamu bisa peluk saya "
" masalah ini, emmpphhh " kata New yang terhenti karna cumbuan dari bibir Tay
emphhh Tay
Lenguhan New mulai terdengar menggema dipendengaran Tay.
Tay merasa New mulai memiliki ketenangan diri sedikit demi sedikit, dan itu membuat Tay terus menyesap bibir New secara perlahan.
Sebenrnya Tay benar-benar tak mengerti mengapa New mendadak seperti ini, bahkan Tay juga tak mengerti mengapa dirinya bisa mencium New, Tay merasa kalo New hanya butuh dirinya sekarang.
Ketika Tay merasa New cukup tenang, Tay melepaskan ciumannya " Nong maaf saya gak bermaksud "
" Tay? "
" yaa Nong "
" boleh gua peluk lo malam ini? " tanya New
" silahkan Nong kalo itu bisa membuat kamu tenang "
Lalu Tay menggendong New ala bridal style membaringkan New diatas kasur dan membiarkan New memeluk dirinya malan ini.
***
![](https://img.wattpad.com/cover/290026253-288-k235094.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Hope
WerewolfTay Tawan adalah seorang pemuda yang beruntung menemukan pintu yang tanpa sengaja membawanya bertemu dengan New Thitipoom. Tay Tawan tak menyadari bahwa ia memasuki dunia yang berbeda. Dunia yang berbeda dengan dunia yang ia tinggali bernama BUMI.