Chapter 11

612 52 17
                                        


Sakura kini berjalan berdampingan dengan Ryuuji, gadis itu tanpa sadar mencengkram tangan pemuda itu dan membuat Ryuuji menatapnya heran.

"Ada apa Sakura?" Tanya Ryu, Sakura tersentak.

"Ti-tidak ... aku hanya gugup," cicit Sakura, gadis itu tersenyum palsu pada Ryu.

Ryu balas tersenyum, mereka berdua mulai menaiki pelaminan secar bersamaan dan dihadapkan oleh pendeta.

Sakura diam diam menatap sekelilingnya dengan cemas, gadis itu tengah menunggu sesuatu.

Ryu menatap pendeta tersebut dan mengangguk bahwa menyuruh orang itu untuk memulai. Pendeta yang mengerti pun memulai peresmiannya.

"Ryu ... apakah anda bersedia menerima ... blabla(author nggak tahu mau nulis apa, hehe ... jadi kalian bayangin sendiri ya,) "

"Saya bersedia ..." ucap Ryu mantap sambil menatap Sakura yang nampak gelisah.

"Haruno Sakura ... apakah anda bersedia menerima ... blablabla?" Tanya pendeta pada gadis itu.

"A-aku ... " gagap Sakura, Ryu yang melihat itu mengepalkan tangannya.

"Wah ... kenapa disini sepi sekali, dattebayo?!" Seru seseorang dengan santainya duduk diantara bangku.

Sakura terbelalak, ini bahkan tak sesuai dengan rencananya.

"Uzumaki Naruto ... apakah anda ingin mengacaukan hari pernikahan kami?" Desis Ryu dengan aura yang suram.

Sakura perlahan mundur menjauhi pemuda itu, matanya menatap Naruto yang kini mengangguk kearahnya. Sakura yang mengerti arti tatapan itu menatap Ryu dan mengepalkan tangannya.

Sakura mempersiapkan posisi kuda kudanya dan mulai maju ...

Jleb!

Naruto terbelalak, semua rekan timnya keluar dari persembunyian.

"SAKURA-CHAN!!!" teriak Naruto.

Sakura merasakan sakit yang luar biasa dibagian perutnya, gadis itu menatap Ryu yang tengah memeluknya sambil menusuknya dengan katana.

Ryu mencabut katana tersebut dan membuat Sakura ambruk.

Chidori Nagashi!

Ryu melirik Sasuke yang tengah menuju kearahnya dengan santai, pemuda itu dengan cepat menghindar sehingga chidori Sasuke mengenai pilar hingga hancur.

Ryu menyeringai, pemuda itu berdiri dengan santainya dan menatap orang orang dihadapannya dengan datar.

"Sudah kuduga hal ini akan terjadi, kalian memang pengganggu." Desis Ryu, Sasuke nampak amarahnya.

Matanya memandang sendu Sakura yang kini tak sadarkan diri didekapan Ino. Sasuke pikir, meminta bantuan pada konoha akan jauh lebih menguntungkan.

Ryu yang mengetahui arah pandang Sasuke pun tersenyum miring, "Aku pikir kau tidak memperdulikan istrimu, aku tidak menyangka kau akan bersusah payah menjemputnya."

Sasuke mengeratkan pegangannya pada katananya, "Sudah kuduga ... dari lama aku sudah benar benar mencurigaimu,"

Ryu tertawa keras, Ino yang melihatnya pun mengeratkan dekapannya.

"I-ino ... hiks ... anakku? ... ba_?bagaimana ... hiks ... dengan anakku?" Tanya Sakura dengan napas terengah engah, Ino terkejut dengan Sakura yang sudah sadar. Ino yang masih mengalirkan cakra medis kearah Sakura pun memegang perut wanita itu.

"Dia ... hiks ... dia pasti baik baik saja," jawab Ino terisak, Sakura tersentak. "A-apa maksudmu? ... Ino,"

"Tak perlu khawatir, dia baik baik saja." Ucap Sasuke yang masih menatap Ryu, lelaki itu mencoba menenangkan istrinya.

💕TRUE LOVE💕 RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang