Chapter 12

701 46 4
                                    

Halo!!! Masih adakah yang menunggu tanpa kepastian cerita Dwi-chan ini? Hehe ... jangan berharap sama Dwi-chan, nanti kalian terluka ... 🙃

Kembali lagi dengan Dwi-chan yang gaje abizz ... kayak kisah cintanya Dwi-chan,🤧

Sasuke dan Naruto terus menerus melawan Ryu dengan membabi buta, nampak Ryu yang sedikit kewalahan karena ketidak seimbangan pertarungan tersebut.

Sasuke menoleh kearah Sakura yang sudah menutup mata, pemuda itu menghentikan pertaruangannya dan menyisakan Naruto yang bertarung sendiri dengan Ryu.

Naruto menatap Sasuke yang terhenti, "SASUKE!!"

Sasuke nampak tak bergeming, Naruto menatap Sakura dan membisu, Sakura-chan? Batin Naruto.

Naruto mengepalkan tangannya dan menatap Ryu yang nampak tersenyum dengan kemenangan, "Menyesal Eh? Rubah?"

"Kau!!!"

Wush!

Jleb!

Mereka yang ada disana terkejut, Ryu menatap perutnya, dan kepala pemuda itu mendongak dengan mata membola besar. "Na-nani?"

Sasuke memejamkan matanya dan merubah kembali matanya menjadi saringan EMS. Dengan tanpa belas kasihan Sasuke menyalurkan chidori pada katananya hingga menyentuh tubuh Ryu.

Ryu kesakitan, dengan brutal Sasuke menggeser katananya dan

Crash!

Tubuh Ryu terkoyak sebagian, Sasuke memandang dingin jasad Ryu.

"Niisan?" Perhatian mereka pun teralihkan kala seseorang berbicara. Seorang gadis memandang sendu jasad sang kakak.

Aoi meneteskan air matanya sejenak dan menghapusnya kembali, gadis itu menatap beberapa orang yang memandangnya dengan sedikit waspada.

"Bagaimana kau bisa lari dari penjara?!!" Teriak Naruto, Aoi menundukkan kepalanya, "Maafkan aku ... tolong maafkan aku dan kakakku!"

Hening

Semua yang ada disana terdiam, Sasuke mengepalkan tangannya, dengan tidak perduli pemuda itu mendekati jasad Ryuuji dan mengambil sebuah botol ramuan.

Sasuke mendekati Sakura dan memindahkan wanita itu ke pangkuannya, tangannya menyodorkan botol tersebut untuk wanita itu namun trrhenti kala ada yang mengenggamnya.

"Sudah terlambat Sasuke, semuanya sia-sia." Ucap Aoi lirih, Sasuke membisu, matanya menatap Sakura.

Sasuke mengepalkan tangannya kuat, dengan cepat pemuda itu meminum ramuan tersebut dan mengangkat kepala Sakura untuk mendekati wajahnya.

Cup

Mereka yang sedari tadi menyaksikan pun terkejut, beberapa dari mereka menunduk dan meneteskan air mata, karena berpikir bahwa yang dilakukan sangatlah sia-sia.

Sasuke meneteskan air matanya tanpa melepaskan ciumannya, pemuda itu terisak dan memeluk wanita itu dengan erat.

"Hiks ... Kumohon ... Sakura," tangis Sasuke sambil memeluk wanita itu.

"Sasuke-kun! Aku sangat-sangat mencintaimu!!"

"Tolong tinggalah disini, bersamaku!"

***

"Sanosuke? Apa kau yakin?"

"Kenapa tidak? Akan sangat bagus jika dia bernama Sanosuke?"

"Heeh ... kau terlalu percaya diri jika dia laki-laki."

"Perkiraanku tidak pernah salah Sakura ..."

Sakura mendengus, "benarkah? Aku tidak yakin akan hal itu."

Sasuke terkekeh, "Kita lihat nanti, tunggu saja sampai hari itu tiba."

"Hmm .."

"Mama!"

Sakura menatap Sarada dan tersenyum, "Ada apa Sarada? Kau sepertinya senang sekali."

"Hehe ... aku lulus ujian Chunin,"

"Lihat itu Sasuke-kun! Putriku memang hebat ..."

"Putri kita Sakura,"

"Kau hanya menyumbang benih Sasuke-kun," bantah Sakura.

"Hei ... tanpa adanya diriku dia tidak akan lahir."

Keduanya berdebat dengan tidak jelasnya, Sarada mengeluarkan tatapan datarnya.

"Mo ii Mama, papa ... pembicaraan kalian nanti akan terdengar ditelinga suciku dan adikku nanti."



Tamat



Gaje ya?

Maafkan Author ya, 🤣😭
Author udah bingung gimana mau namatinnya, mau sad tapi nggak tega, serba salah pokoknya🤧

💕TRUE LOVE💕 RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang