03.

1.8K 254 27
                                    

w/ kiss scene🔞

***



Park Jihoon. Siapa yang tidak mengenalnya? Seluruh penjuru Southland mengenalinya. Putra Mahkota Kerajaan yang lahir dari Permaisuri Kim dari fraksi timur itu adalah satu-satunya pewaris tahta kerajaan Southland ke-21. Hidupnya di habiskan untuk belajar, memanah juga berkuda dan mempelajari ilmu ketatanegaraan kerajaan yang kelak akan menjadi miliknya. Sifatnya yang keras kepala membuatnya arogan.

Saat ia menginjak usia 22 tahun ayahnya meninggal dalam peperangan. Seluruh rakyat Southland berduka, terutama sang permaisuri yang sekarang telah berganti gelar menjadi ibu suri.

Sesuai peraturan kerajaan dan perintah ibunya, Jihoon menikah sebelum gelar Kaisar jatuh padanya. Ia menikahi seorang lelaki manis berperawakan mungil, sahabat kecilnya, Takata Mashiho namanya. Walau begitu, ia tidak mencintainya sedikitpun. Karena sejak lama Mashiho sudah ia anggap sebagai adiknya sendiri.

Lalu kembali pada Jihoon yang sekarang baru saja melakukan perang pertamanya. Dengan keras kepala ia ingin melakukan penyerangan terhadap wilayah perbatasan di selatan dengan dalih ingin memperluas wilayah kekuasaannya. Mengakibatkan banyak warga-warga yang tidak bersalah mati begitu saja.

Saat mengistirahatkan tubuhnya di hutan kala itu Jihoon melihat anak sungai yang mengalir, ia berniat untuk menyegarkan diri sejenak. Namun yang ia lihat ada seorang pemuda mungil yang sedang mengambil mata air. Seketika tatapannya terpaku pada wajah cantik nan manis itu, sungguh lugu saat ia kesusahan mengangkat wadah berisi air tersebut ke daratan. Jihoon terkekeh kecil saat melihat ekspresi wajahnya. Lucu, pikirnya.

Tanpa sadar kakinya melangkah mengikuti pemuda manis tersebut. Jihoon sedikit mengernyit kala langkah mungil itu membawanya kembali ke desa dimana ia melakukan penyerangan tersebut. Hatinya tertegun ketika melihat pemuda manis itu berlutut dihadapan dua orang yang ia yakini adalah orangtuanya tergeletak tak bernyawa di atas tanah. Pemuda manis itu meraung keras sembari memanggil nama ayah-ibunya.

Kembali, sekarang pemuda manis itu ada dihadapannya dengan kepala yang menunduk tanpa menatapnya sekalipun seperti kejadian beberapa jam yang lalu.

Kaisar muda itu berjalan membawa tungkainya menuju pemuda manis yang masih setia menundukkan kepalanya.

"Kau tahu apa kesalahanmu?" Jihoon berkata setelah ia berdiri dihadapan Hyunsuk. Netra hitamnya menatap Hyunsuk yang terlihat enggan melihatnya.

Lain Jihoon, lain pula Hyunsuk yang sekarang meneguk ludahnya setelah mendengar suara sang kaisar. Karena Demi Tuhan, walaupun ego untuk balas dendamnya lebih besar, tapi pria dihadapannya ini terlihat jauh lebih menyeramkan dari pada pagi tadi.

Hyunsuk meremat kain gaun nya, meneguhkan hatinya lalu menatap mata tajam sang kaisar takut-takut. Netra hitamnya yang sedikit berkaca-kaca kemudian bertemu dengan mata tajam Jihoon yang menatapnya datar.

"T—tidak," jawab Hyunsuk terbata-bata.

Pria kelahiran Maret itu tidak langsung menjawab, namun mata tajamnya terpaku pada wajah Hyunsuk yang terlihat ketakutan dengan mata yang berkaca-kaca. Namun di mata Jihoon, Hyunsuk terlihat sangat cantik saat ini. Pipi yang memerah dan juga bibir tipis pink itu terlihat sedikit gemetaran.

Jihoon tidak munafik, ia tertarik dengan pemuda manis yang ia temukan di medan perang itu. Hatinya membuncah seolah-olah ada letupan-letupan yang mampu membuatnya bahagia.

Melihat Hyunsuk yang menatapnya dengan polos itu dan juga bibir pink yang menggoda, kemudian tanpa aba-aba tangannya mencengkram rahang sang submissive lalu mencium bibir kemerahan itu dengan kasar dan terkesan menuntut. Hyunsuk yang mendapat perlakuan tersebut tersentak kaget.

Beberapa saat, Jihoon melepaskan pangutan nya. Sang kaisar itu menatap Hyunsuk yang juga menatapnya dengan kening yang saling menempel satu sama lain dan nafas yang memburu. Sesaat Hyunsuk terlena akan tatapan yang Jihoon berikan.

"Siapa namamu?" Tanya Jihoon dengan nada rendah membuat Hyunsuk merinding seketika.

Hyunsuk menelan ludahnya. Sial kenapa harus gugup seperti ini?!

"Aku.. Cho—choi Hyunsuk." Jawabnya gugup.

Jawaban Hyunsuk sukses membuat sang kaisar muda itu tersenyum. Senyum yang baru Hyunsuk lihat itu mampu membuatnya berucap; tampan, sangat tampan. Walau begitu ia ucapkan dalam hati.

Detik selanjutnya Jihoon kembali mencium Hyunsuk. Namun kali ini hanya ada ciuman yang lembut penuh kehati-hatian.

"Manis. Aku menyukainya." Ucap Jihoon disela-sela ciumannya.

Hyunsuk mengalungkan tangannya lalu tersenyum kecil. Terdengar suara kecipak diiringi dengan desahan sang submissive yang memenuhi ruangan tersebut kala keduanya saling bertukar saliva. Ciuman itu kemudian merembet ke leher jenjang Hyunsuk yang terlihat putih mulus sehingga meninggalkan jejak kemerah-merahan yang sebentar lagi mungkin akan berubah menjadi merah keunguan. Tangan Jihoon tidak tinggal diam, ia meraih pinggang ramping itu dan meremasnya kuat membuat jarak keduanya semakin menempel dan saling memeluk satu sama lain.

"Ahnn...." Desahan Hyunsuk mengalun merdu.

Kaisar muda itu kemudian menghentikan kegiatannya lalu kembali menatap Hyunsuk yang terlihat acak-acakan tapi di mata Jihoon itu terlihat sangat cantik juga seksi.

"Kau milikku." Ucapnya kemudian.






***





Sementara itu diluar ruangan tersebut Kasim Yoon terlihat menunggu tuannya juga Hyunsuk. Entah apa yang mereka lakukan di dalam sana ia tidak tahu.

Detik selanjutnya pintu kayu jati itu terbuka menampakkan Hyunsuk dengan tampilan yang sedikit acak-acakan. Namun itu tidak membuatnya berpikir terlalu jauh.

Kasim Yoon atau yang biasa dipanggil Jaehyuk itu kemudian menghampiri Hyunsuk setelah pemuda manis itu menutup pintu ruang pribadi Kaisar.

"Apa yang kau lakukan?" Jaehyuk kemudian bertanya dengan nada sinis.

"Aku?" Hyunsuk balik bertanya dengan nada sedikit mengejek Kasim itu.

Hyunsuk tersenyum miring kemudian ia sedikit menyingkap kerah gaun nya yang tidak terlalu tinggi itu dan memperlihatkan sebuah tanda merah keunguan yang Kaisar Park itu ciptakan beberapa menit yang lalu. Jaehyuk terkejut menatapnya. Secepat itukah? Pikirnya.

Hyunsuk kemudian meninggalkan jaehyuk yang masih terpaku menatapnya tak percaya. Ia tersenyum miring lalu melangkahkan kakinya anggun dan penuh ketegasan menuju paviliun tempat yang secepatnya akan ia tinggalkan itu.





***






Oiya, sekali lagi, ini tidak ada sangkut pautnya dengan sejarah manapun ya..





revisi: 09022022

selir ; hoonsukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang