*flashback*
Pagi itu selepas kepergian Jihoon tepatnya setelah sarapan bersama, Hyunsuk sedang bermain bersama bayinya sampai sore hari di sekitar taman belakang istana. Baby Jeongwoo menjadi sangat aktif di usianya yang baru saja menginjak dua puluh tiga bulan. Ia berjalan sesekali berlarian di atas rerumputan hijau yang asri dan Hyunsuk yang mengejarnya dari belakang.
Bayi mungil itu sering kali hilang dari pengawasannya. Pernah waktu itu saat Jeongwoo baru saja bisa berjalan. Hyunsuk meninggalkan bayi itu sendirian di atas kasur sebentar untuk mengambil beberapa buku dongeng di lemarinya. Tapi saat Hyunsuk kembali menghampiri kasurnya, ia tidak melihat keberadaan Jeongwoo disana. Bayi itu hilang. Hyunsuk sangat panik waktu itu. Ia mencari di sekeliling kamar hingga balkon dan bawah ranjangnya, namun nihil bayi itu tidak ada dimana pun. Hyunsuk langsung berteriak dan meminta bantuan pada Asahi untuk mencarinya. Hingga akhirnya setelah kehebohan itu melanda seisi istana barulah seorang pelayan menggendong bayi mungil itu kehadapan Hyunsuk, dan mengatakan bahwa ia menemukan bayi itu sedang bersembunyi di balik guci besar di koridor istana.
Sore itu cuaca cukup cerah dengan semilir angin yang menerpa wajahnya. Hyunsuk sangat menikmati waktu luangnya yang menenangkan. Sangat menenangkan sebelum Asahi menghadapnya dan mengatakan bahwa ada seseorang yang ingin menemuinya.
"Yang Mulia, Duke Kim ingin menemui anda." Ucapnya setelah ia membungkuk hormat pada Hyunsuk.
Walaupun begitu Hyunsuk tetap mengangguk dan membiarkan orang tersebut menemuinya. "Biarkan dia masuk." Jawabnya.
Setelah itu Asahi undur diri untuk kembali menyampaikan ucapan Hyunsuk.
Satu fakta bahwa pemandangan Hyunsuk dan Junkyu bertemu sudah tidak asing lagi setelah Jihoon memberikan kewenangan padanya untuk ikut berpartisipasi dalam dunia politik di kerajaan. Pria itu kini lebih dikenal sebagai sekutu dari Selir Choi, begitu mereka menyebutnya.
Junkyu berdiri dihadapan Hyunsuk yang sedang menggendong Jeongwoo. Lalu ia membungkuk hormat pada Hyunsuk dan hanya dibalas anggukan kepala olehnya.
"Mohon izin menyampaikan sesuatu Yang Mulia." Junkyu memulai pembicaraan mereka.
"Santai saja, Jun, tidak usah memanggilku begitu. Tidak ada Jihoon disini." Ucap Hyunsuk sekenanya. Si manis itu terkesan sangat blak-blakkan.
Junkyu kemudian mengangguk dan sedikit terkekeh. "Ya, tentu. Dia sedang pergi bersama Mashiho, bukan?"
Seketika ekspresi Hyunsuk berubah. "Langsung saja, Jun. Simpan saja basa-basi mu untuk para penjilat itu." Ucap Hyunsuk sambil melepaskan Jeongwoo untuk membiarkannya berlarian mengelilingi taman bunga itu. Dan menyuruh Asahi untuk mengawasinya sementara ia akan berbicara dengan Junkyu.
Junkyu celingukan melihat sekeliling, matanya mencari seorang bocah yang sudah lama tidak ia temui.
"Kau mencari Haruto?" Tanya Hyunsuk saat ia melihat temannya itu celingukan seolah mencari seseorang.
"Ah, ya, aku juga tidak melihat Doyoung akhir-akhir ini. Dimana dia?" Tanya Junkyu lagi.
Hyunsuk tersenyum lalu kembali melangkahkan kakinya. "Dia ikut bersama Jihoon, dan Mashiho tentunya."
Pria itu kemudian mengikuti langkah kaki Hyunsuk dari belakang. Junkyu hanya mengangguk, "kau tidak cemburu?"
Si manis langsung menghentikan langkahnya, lalu ia berbalik menatap temannya itu dengan menaikkan alisnya. "Untuk apa?"
Cukup lama keduanya terlarut dalam keheningan, Junkyu langsung membuka suaranya. "Tentu saja untuk dirimu sendiri."
Hyunsuk tertawa hambar saat mendengar ucapan pria didepannya ini. Tubuhnya langsung berbalik dan kembali melangkah. "Aku tidak membutuhkan itu, Junkyu."
KAMU SEDANG MEMBACA
selir ; hoonsuk
Fanfiction[slow update] Perebutan tahta menjadi akhir dari masa kejayaan Southland yang telah berdiri sejak 2600 tahun yang lalu. Kekuasaan dan keserakahan manusia-manusia egois. Pengorbanan dan juga pengabdian yang sia-sia. Kita lihat seberapa jauh waktu aka...