Ponsel Jaemin sedari tadi tidak berhenti berdering. Tanda pesan masuk beruntun tanpa henti. Mengganggu sesi cuddlenya bersama sang pacar, Jeno.
"Liat dulu deh hapenya, kali aja penting." Ucap Jeno sambil membelai lembut rambut pacarnya.
Jaemin mengerucutkan bibirnya. Agaknya ia tahu siapa tersangka yang mengiriminya pesan dari tadi. Ya, siapa lagi kalau buka bestienya, Haechan bawel. Tidak ada satu pun temannya yang punya kebiasaan seperti Haechan. Mengirim pesan beruntun sampai pesannya dibalas. Jaemin sudah hafal kelakuan sahabatnya itu.
"Paling Si Bawel." Ucap Jaemin kembali menyamankan dirinya di ceruk leher sang pacar.
"Ya bales dulu, sayang. Kali aja penting." Bujuk Jeno lagi.
Jaemin pun menghela nafas dan bangkit dari posisi wenaknya. Berjalan dengan malas ke meja belajarnya dan membuka pesan Haechan yang sedari tadi tak berhenti mengganggunya.
Tak perlu menunggu lama, pesan singkatnya mendapatkan balasan yang menbuatnya kembali menghela nafas berat.
"Kenapa, Ay?" Tanya Jeno melihat reaksi pacarnya.
"Haechan mau kesini." Jawab Jaemin dengan raut masam.
"Dia nggak ada kuliah? Kak Mark mana?" Tanyanya.
Jaemin berjalan gontai ke arah Jeno dan menggedikkan bahunya. "Tau. Kalo Kak Mark paling sibuk bem." Sahutnya kemudian duduk di pinggiran ranjang.
"Jangan cemberut gitu dong, Ay." Bujuk Jeno lantas memeluk pinggang ramping pacarnya dengan manja.
"Tuh anak nggak bisa dibilangin. Keras kepala banget keukeuh mau kesini. Ganggu orang pacaran aja!" Keluh Jaemin dengan bibir. mengerucut.
Jeno tertawa melihat ekspresi menggemaskan pacarnya. Lantas mencubit gemas pipi Jaemin. "Nggak papa, aku bentar lagi masuk kelas juga. Lagian udah lama juga kita cuddle 'kan?" Tanya Jeno.
Jaemin pun kembali menghela nafasnya dan kembali berbaring di ranjang. "Lanjut dulu, sebelum Si Bawel dateng." Ucapnya mengajak Jeno melanjutkan sesi cuddle mereka.
Tak sampai setengah jam, pintu kosan Jaemin diketok dengan tidak sabar oleh seseorang. Membuat Jaemin dan Jeno dengan berat hati melepaskan pelukan mereka untuk membukakan pintu dan membiarkan Haechan masuk.
Dengan wajah tak berdosa Haechan menyapa Jeno dan pergi ke rak penyimpanan snack Jaemin, mengambil satu cemilan manis dan menyantapnya. Ia benar-benar bersikap layaknya sedang berada di rumah sendiri.
"Udah lama, Jen?" Tanya Haechan kemudian memasukkan sebuah bola coklat ke mulutnya.
Jeno tertawa dan memamerkan eye smilenya. "Lumayan. Kelas pertama-kedua, gue kosong. Makanya ngungsi ke kosan Jaemin dulu sambil nunggu jam ketiga." Sahutnya bangkit dari ranjang Jaemin.
"Kamu mau berangkat sekarang?" Tanya Jaemin sambil melingkarkan tangannya manja di pinggang sang dominan.
Jeno mengangguk. "Aku ke kampus dulu, ya." Pamitnya kemudian mengecup dahi Jaemin lama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Coba-Coba | Nahyuck
Fiksi PenggemarAwalnya coba-coba, eh taunya... Jaemin 🔼 Haechan 🔽