tiga belas

2.8K 373 110
                                    

asahi pusing banget sewaktu buka mata dan sepanjang kakinya merasakan udara dingin secara langsung, ketika dia menegakan kepala, ada rasa nyeri di tengkuknya, lalu yang dia liat setelahnya adalah ruangan yang asing.

dan yang lebih bikin kaget adalah keberadaan celananya yang entah ada dimana, asahi di telanjangi, 'sialan!' umpatnya dalam hati.

"tolong!!" teriaknya reflek ketika tangan di ikat di masing masing sudut kepala ranjang.

"siapapun, tolong saya!!"

"tolong!!"

asahi terus teriak sambil berusaha narik narikin ikatan yang malah bikin pergelangan tangannya lecet nyaris luka.

"to—"

"Diam!"

asahi bener bener diem ketika pintu di buka dan di tutup dengan di sertai suara bantingan keras bikin asahi nyaris jantungan.

asahi bergerak mundur sampai punggungnya bener bener nempel sama headboard ranjang, dia kenal siapa orang yang sekarang merangkak naik mendekat ke dia.

orang itu menatap asahi, sementara asahi mulai siaga.

"lo yang bawa gue kesini?" tanya asahi dengan suara bergetar.

orang itu menyeringai, "kalo iya kenapa?"

"lepasin gue!" bentak asahi marah, gak peduli hentakan yang dia buat bikin tangannya berdarah sekarang.

"gak dulu, sia sia gue ngintai lo selama ini kalo gue lepasin gitu aja," kata orang itu, sekarang bener bener berada di hadapan asahi.

"mau lo apa?"

"gue mau balas dendam, tapi kalo dapet bonus kayak lo sih gue mau juga," katanya, senyum itu bikin asahi pengen banget robek mulutnya.

"lepasin gue.. gue gak ngerasa ada masalah apapun sama siapapun, terutama lo!" kata asahi.

"kalaupun lo mau balas dendam, kenapa harus gue yang lo sekap disini!?"

"berisik!!"

asahi diem. jantungnya makin ribut karena adrenalin yang di pacu serta rasa terancam yang makin jadi ketika orang di depannya ngelus sepanjang kaki asahi dan berakhir narik salah satu kakinya sampai dia berakhir jatuh terlentang.

"lo mau apa? please, lepasin gue," asahi memohon lirih, ketika orang itu sekarang berada di antara kedua kakinya yang di paksa mengangkang.

asahi bener bener mau nangis sekarang.

"long time no see, asahi."

"jae—hmp!"

ikatan tangan asahi di bawa ke atas kepala sehingga dia gak bisa berontak ketika orang itu memagut bibirnya kasar, mengobrak abrik mulut asahi dengan brutal.

"amh.. hmph.."  suara lenguhan asahi terdengar ketika bibirnya di gigit kencang dan bisa dia rasain darah bercampur sama saliva di dalam bibirnya.

air mata asahi tumpah seketika, di perlakukan sekasar ini sama orang lain bikin hati asahi sakit dan ngerasa bersalah karena gak bisa jaga diri.

"ahh.." erang asahi kencang ketika permukaan kulitnya di gigit lalu kegiatan itu berulang ulang di lakuin di permukaan kulit yang lain.

semua kancing kemeja asahi terbuka, tangan dingin orang itu menyentuh setiap sisi permukaan tubuh atasnya, kedua kaki asahi menekuk sampai ke jari jemari.

"tolong.. hngh.. jangan.." rintih asahi menahan desahan ketika orang itu berniat untuk menjelajah tubuh asahi lebih jauh.

"jangan.. gue mohon.." asahi bener bener gak berdaya karena seluruh pergerakannya di kunci.

Redamancy [JiSahi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang