sembilan belas

3.7K 333 207
                                    

kelas asahi udah kelar siang ini. matahari terik banget bersinar bikin dia sama doyoung harus ngumpat berkali-kali karena gerah banget harus pakai jaket, masker dan topi biar gak kebakar dan menjadi gosong. kalau gak, bisa mendadak glow-down, oh tidak bisa, mereka menjadi buluk? oh tidak boleh.

dan mau gak mau mereka harus berpenampilan seperti artis korea takut keciduk dispet menuju kantin FEB demi meneumui the ayangs.

beruntung di saat jihoon gak bisa di hubungi, yedam ada untuk mengabari dobby kalau mereka ada di kantin. dan sepertinya, asahi tau kenapa jihoon gak bisa di hubungi.

bukan. bukan karna sibuk ngurusin himpunan atau lagi makan siang, tapi lagi di gelendotin sama shin ryujin.

ok, asahi berdiri gak jauh dari meja yang berisi jihoon dan kawan kawannya.

doyoung diem diem di belakang asahi yang matanya udah melotot nyaris lompat ngeliatin betapa lengketnya jihoon dan ryujin.

sebenernya, jihoon cuma diem aja lengannya di gelendotin sama ryujin. dan itu membuat asahi berasumsi bahwa jihoon menyukainya.

oh, bangshit!

"tahan sa, be humble, stay cool.." ucap doyoung mencoba memperingati asahi agar tidak langsung mencakar wajah cantik ryujin.

sebab sekarang kedua tangan asahi udah mengepal erat.

asahi meletakan jari telunjuknya di depan bibir ketika junkyu menotis kehadirannya. memberi aba aba agar junkyu diem aja.

asahi mau mereog.

doyoung hanya mengekor ketika asahi bergerak menghampiri meja jihoon.

ketika asahi menggebrak meja membuat semua mata fokus ke dia.

ketika asahi dan ryujin saling berhadapan, dan saling menatap sengit.

the game begin.

"apa lo!?" bentak asahi dingin.

"ck, ganggu aja lo!" balas ryujin mendorong bahu asahi.

asahi mengulum bibirnya menahan emosi, melepas masker dan topinya kasar, menatap ryujin dengan tatapan dingin.

"ganggu apa maksud lo?!"

"ganggu gue sama—"

"suami gue. Iya!? goblok, lo pikir lo keren gitu!?"

asahi emosi, tapi dia gak nyentuh ryujin sedikitpun, dia cuma nyerang dengan kata kata dan tatapan mata tajam.

ryujin yang di skak mendecak kesal.

"terus lo pikir lo paling keren gitu?!" balasnya ke asahi.

"iya, mau apa lo!? mau marah? punya hak!?" tantang asahi yang mulai di elus elus bahunya oleh doyoung.

gak lupa tatapan setiap pasang mata fokus ke mereka. sementara jihoon malah diem, santuy nonton bininya adu bacot sama ryujin.

"gue diem aja ya selama ini lo gatelin suami gue, tapi gak buat kali ini. perlu lo tau kalau gue ini seorang Park! dan gue punya hak nomor satu buat gak biarin Park Jihoon di deketin sama siapapun, termasuk lo, Shin!"

"dan karena apa?! Oh! tentu saja karena Gue Istrinya."

bentak asahi tepat di depan wajah pias memerah emosi milik ryujin. gadis itu mengulurkan tangannya berencana menampar asahi tapi sayangnya asahi menahan pergelangan tangan itu.

"brengsek!" umpat ryujin berusaha menghempas tangan asahi.

"mending lo sadar diri ketimbang jadi gak tau diri, masih banyak laki laki yang bakal mau sama cewek cantik kayak lo tanpa harus menjadi murahan, godain suami orang itu gak sopan, lo tau?!" ucap asahi penuh penekanan.

Redamancy [JiSahi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang