#1

34.8K 3.8K 277
                                    

Jangan lupa vote sehabis ngebaca ya reader's, karena vote anda adalah hal yang berharga buat author ..

Happy Reading guys😄😄

-----------------------

Minora sudah lelah, ia menyerah dan mulai menerima keadaannya yang menimpanya selama 5 hari belakangan ini. Bagaimana tidak, ia hanya tertidur sehabis membaca novel yang isinya sungguh menguras kesabarannya yang setipis kertas tisu itu.

'To be with you' cerita novel berlatar jaman klasik yang berfokus pada gadis muda lugu nan polos kek pantat ayam bernama Miranda Skonet, putri dari Baron Skonet. Gadis yang mampu membuat 4 pria di kekaisaran Ernes jatuh hati padanya karena sifatnya yang bak malaikat turun dari becak itu. Seperti Brian Lucius De Ernes, calon kaisar masa depan kekaisaran Ernes. Mikhael Silias Vontana, Duke muda keluarga Vontana. Arion villabet, jendral besar villabet di kekaisaran Ernes. Dan terakhir Derrel Leone Dreight, si penyihir agung Dreight.

Meski begitu, kisah novel 'To be with you' memakan banyak korban dalam pencapaian Miranda menentukan dengan siapa ia berakhir bahagia nantinya. Contoh si antagonis Cellina Minuella Trenox, putri dari Marquiss Trenox yang terbuang dan tunangan dari Duke muda keluarga Vontana. Mati sia-sia dengan calon anaknya yang entah siapa bapak dari buah hatinya itu, nanti. Cellin mati karena fitnah yang di tujukan padanya saat Miranda si kembang desa keracunan yang membuatnya tak sadar selama seminggu. Padahal Cellin saat itu sedang di asingkan ayahnya karena kehamilannya diluar pernikahan di belakang kediaman Marquiss perbatasan dengan hutan dan tak di biarkan meninggalkan kediaman itu barang seinci pun. Lalu dimana letak kesalahan gadis malang itu??

Sungguh biadab orang-orang yang memfitnah Cellin dan membuat gadis beserta satu nyawa dalam perutnya harus melayang.

Cellin tak sejahat kelihatannya, atau lebih tepatnya dia tak pernah berbuat jahat. Hanya saja sudut pandang dari pemeran utama pria dan dukungan situasi serta keterdiaman pemeran utama wanita membuat Cellin tergambarkan jahat oleh masyarakat dalam cerita itu dan pembaca. Padahal jika di baca lebih teliti, pemeran utama wanitalah yang seharusnya menjadi antagonis dari pada protagonis. Hanya terdiam bagai patung saat orang tak bersalah dirundung kerena kesalahpahaman yang tak kunjung di luruskan.

"Udahlah dari pada mikirin alur cerita dari novel anj*ng tuh. Mending gue nyari makan, dah lapar juga nih gue." Minora a.k.a Cellin mengusap perutnya yang membuncit. Bukankah sebentar lagi saat usia kandungannya mulai memasuki delapan bulan. Adegan keracunan itu akan dimulai? Dari pada mikirin hal itu, mengisi perut untuk nutrisi dirinya beserta sang janin jauh lebih penting dari yang lain bukan??

Kediaman Cellin tak seluas istana utama kediaman Marquiss Trenox dan tak seramai kediaman utama lainnya. Ingat, ia anak terbuang oleh ayahnya yang tak menginginkan kehadirannya semenjak istrinya di diagnosa tidak akan selamat saat melanjutkan untuk membuat dirinya menghirup udara di dunia ini. Dan para pekerja disini pun tak ada yang berlaku baik padanya..

Cellin tengah sibuk mencari makanan layak di dapur kediaman nya. Namun sayang tak ada satupun makanan yang benar-benar layak untuk dimakan di tempat ini.

Sialan, sungguh mereka tidak punya hati. Dasar manusia serakah...

Tak lama kemudian seorang pelayan datang dari arah luar kediaman memasuki area dapur melalui pintu belakang dapur dengan sekeranjang pakaian yang sepertinya sudah di keringkan.

"Apa yang kau cari nona buangan??" Tanya pelayan itu tak sopannya. Cellin menaikkan sebelah alisnya tak paham ..

"Bukan urusanmu rendahan.." balas Cellin kembali melanjutkan kegiatannya mencari dari ujung sana ke ujung sini.

"Mencari makanan?? Orang buangan sepertimu tak layak untuk makan makanan yang layak. " Remehnya. Cellin menghentikan kegiatannya.

"Wow, seorang anj*ng tengah mengongong ke arah majikannya rupanya." Cellin ingat perlakuan satu persatu pelayan di kediamannya ini yang selalu menindasnya dan memberikannya makanan yang tak layak di konsumsi. Nutrisi apa yang ia bisa dapat jika seperti itu?? Pantas tubuh ini sangatlah kurus dan tak terawat. Bagaimana dengan calon anak yang sudah menjadi miliknya nanti?? Cellin alias Minora akan membalaskan dendam nya, camkan itu..

"Kau.." tunjuk si pelayan setelah ia meletakkan sekeranjang pakaian itu di atas meja tak jauh dari jangkauan nya. Kemudian berjalan mendekati Cellin. "Dasar buangan, pantas keluarga mu membuang aib seperti mu. Bersyukur lah mereka tak membunuhmu yang tak berpendidikan itu." hinanya.

"Lalu peduli ku apa??" Perkataan Cellin membuat si pelayan menatapnya dengan mata yang melotot. Bukankah nona buangan yang ia layani sangat mendambakan keluarga nya untuk menerima kehadiran dirinya dan mulai menyayangi nya?? Lalu tatapan tak peduli apa ini?? Apa nona buangan itu sudah tak berharap lagi akan kehadiran keluarga nya??

"Mau mereka membuang ku kek, melupakan ku kek, mengusir ku kek, siapa yang peduli. Selama mereka tak mengancam keselamatan ku dan calon anakku, aku tak akan pernah peduli.." ucapnya Cellin tersenyum manis dalam arti ia benar-benar tak peduli akan sikap keluarga bangsat nya itu.

"Jadi dengar ya rendahan, meski diriku ini buangan. setidaknya di belakang namaku masih ada nama keluarga Trenox. So, status antara kita masih tinggian diriku meski masih buangan. Tak seperti dirimu yang pada dasarnya hanyalah rakyat biasa.." tunjuknya balik. "Dasar jelata.." sindirnya.

Si pelayan benar-benar di buat kesal oleh Cellin. Tanpa sadar tangan si pelayan terangkat ingin menampar Cellin. Namun dengan cepat Cellin menghentikan tangan itu dengan menodongkan belati kristalnya dengan sihir yang ia punya ke leher si pelayan. "Ingat batasnmu rendahan.." tekan Cellin dengan matanya yang melihat tajam kearah mata si pelayan.

"Aku telah sabar menghadapi tindak tanduk rendahan seperti kalian. Tapi kini tidak lagi, menganggu ku sama dengan kau telah menyerahkan nyawamu untuk ku ambil. Mengerti.." tusukan belati melukai leher si pelayan  yang kini menunjukkan wajahnya yang pucat pasih.

"Kali ini aku mengampunimu, tapi tidak lain kali rendahan. Ingatlah posisi mu.." dirasa sudah cukup membuat pelayan kurang tata krama itu pelajaran, Cellin menghilang kan belati kristalnya dari leher si pelayan yang kini meringsuk kelantai.

"Bawakan aku makanan yang layak kedalam kamarku, setelah itu panggilkan headmaid Luci untuk menemui ku di sana. " Perintahnya. "Aku tak suka menunggu, jadi jangan membuang waktuku untuk menunggu keterlambatan mu dalam bekerja atau kau terima akibatnya.." Cellin pergi meninggalkan pelayan yang kini tubuhnya bergetar hebat karena ketakutan.

Dengan cepat pelayan itu menuruti kemauan dari nonanya..

Ya, nonanya...

TBC...

Vote dan follow author ya guys.. makasih...






The Crazy Villain Lady (Segera Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang