#7

17.7K 2.9K 84
                                    


Jangan lupa vote sehabis ngebaca ya reader's, karena vote anda adalah hal yang berharga buat author ..

Happy Reading guys😄😄

----------------------

Kabar tentang kewajiban setiap bangsawan harus menghadiri acara ulang putra mahkota sampai ke telinga Cellin. Hal itu membuat gadis yang tengah mengandung itu terburu-buru menemui sang ayah brengseknya.

BRAKKK..

dengan kasar Cellin membanting pintu ruang kerja ayahnya. Matanya memicing meratap ketus kearah Heros yang tengah duduk bersimpuh dengan dokumen-dokumen yang menumpuk.

"Aku tak ingin hadir di dalam pesta itu." Kata Cellin to the point. Heros menghentikan kegiatannya, ia kini menatap lekat putrinya yang berdiri tak jauh dari tempat ia berada.

"Kita tak bisa menolaknya Cellina. Ini undangan langsung dari kekaisaran, semua bangsawan wajib untuk menghadiri acara ini. Kamu tak bisa menolak Cellina, apapun alasannya." Helaan nafas kasar terdengar di akhir kalimat Heros.

Cellina menutup matanya sejenak mengambil nafas panjang. "pokoknya aku tidak akan menghadiri acara menyebalkan itu. Kecuali,..." Perkataannya digantung.

Heros menaikkan sebelah alisnya, "kecuali??"

Senyum smirk gadis itu keluarkan. "Anda membiarkan saya melapas nama belakang saya dan membiarkan saya terbebas dari kekangan nama keluarga anda." Ucapnya, berharap jika Heros ayahnya akan memilih opsi pertama. Dengan begitu dunianya tentramnya akan terwujud dengan mudah secepat mungkin.

Bagai di sambar petir di siang bolong, Heros membulatkan matanya tak percaya mendengar apa yang baru saya bibir manis putrinya keluarkan. Putri satu-satunya yang mulai ia perhatikan, kini malah berniat meninggalkannya bersama calon cucunya. Bagaimana bisa berucap dengan semudah itu putrinya ingin meninggalkan dirinya. Tak taukah ia bagaimana kekejaman dunia luar?? Tak berfikir kah putrinya betapa hancurnya Heros bila harus benar-benar berpisah dengan keluarga satu-satunya itu, peninggalan almarhum sang istri tercinta??

"Bagaimana kau bisa berkata seperti itu Cellina??" Tanya Heros.

"Disini terlalu menyiksa." Jawab gadis itu.

"CELLINAAAA" bentak Heros, ayahnya.

"Jika terus bersama anda, hanya akan membuat saya terluka. Saya tak ingin anak saya nantinya akan bernasib sama seperti saya, jika saya tetap berada disini." Pandangannya nampak kosong. "Jadi pilihlah, saya mengikuti pesta itu dengan syarat anda melepaskan saya. Atau anda membiarkan saya menolak hadir di acara itu??" Lelah, sungguh Cellina sudah merasa lelah sekarang.

Ia putus asa terhadap dunia. Sekarang jalan satu-satunya untuk mengahadapi dunia yang kejam ini adalah terlepas dari belenggu nama keluarga Duke Trenox. Setelah itu Cellina akan pergi dari wilayah ini menuju wilayah dimana ia sama sekali tak ada yang mengenali. Dengan begitu ia bisa menjamin anaknya nanti tak akan ada yang membuatnya merasa tak nyaman bila beranjak tumbuh dewasa jika ia lahir dengan selamat nantinya.

Heros terdiam, pilihan yang sulit. Kekaisaran penting, tetapi kehadiran putri dan calon cucunya jauh lebih penting.

"Baiklah, kita tak akan menghadiri pesta itu. Aku akan  mengirim surat untuk izin tak hadir kepada kaisar negeri ini. Kamu kembalilah untuk istirahat, kasihan calon cucuku yang kau ajak berdiri sedari tadi di dalam perutmu." Ungkapnya.

"hah?" Cellina tak paham. Bukan ini yang ingin ia dengar.

"Dan jangan berfikir untuk menjauh dari keluarga ini. Kamu putriku satu-satunya, dan di dalam perutmu terdapat calon cucuku yang akan menjadi pewarisku nantinya jika ia sudah lahir. Jika tak ingin bertahan karena ku, setidaknya bertahanlah demi anakmu. Bagaimana pun aku adalah kakeknya" Ucapan Heros membuat Cellina diam terpaku sibuk dengan pikirannya saat ini tentang ayahnya.

Apa yang pria ini barusan ucapkan? dia tidak sedang kerasukan setan kan?? Astaga, kalau itu benar, aku harus bagaimana?? Doa pengusir setan belum kuhapalkan?? Aduh sialan.. umpatnya meratapi kebodohan dirinya.

"Cellina,Cellina.." panggil Duke. "Ah,iya??" Jawabannya linglung.

"Kembalilah ke kamarmu dan istirahat." Perintahnya. Cellina hanya mengangguk mengiyakan. Ia sedang dalam mode tak paham situasi barusan.

"Kertain.." tangan kanannya ia panggil. "Ya tuan"

"Temani nona muda kembali kekediaman nya. Ia akan beristirahat." Anggukan dari tangan kanannya ia terima.

Cellina dan Kertain hilang dari balik pintu besar di hadapannya itu. Heros tersenyum bahagia, sesuai dengan dugaannya. Putrinya pasti akan menolak hadir di acara itu. Toh ia juga tak sudih ingin hadir di acara orang yang ikut andil dalam merusak mental putrinya dahulu. Heros kini menjelma menjadi sosok ayah yang baik dan mulai membenci semua orang yang pernah menghancurkan hidup putrinya termasuk putra mahkota.

-
-

Cellin dan Kertain berjalan menyusuri gedung utama kediaman ini. Langkah nya terhenti saat tepat di depan pembelokan menuju wilayah belakang kediamannya yang terpencil.

"Tuan, terimakasih atas antarannya. Cukup sampai disini anda menemani saya. Saya bisa sendiri kembali ke kediaman saya." Ucap Cellina yang di balas gelengan oleh sang tangan kanan ayahnya.

"Nona, tuan memerintahkan saya untuk menemani anda sampai dengan selamat ke tujuan anda nona. Tolong jangan menolak nona." Pinta Kertain. Cellina menggeleng menolak permintaan sang tangan kanan ayahnya.

Dengan secepat kilat Cellina meninggalkan Kertain yang masih mematung menatap punggungnya itu.

Maaf, tapi gue lebih suka jalan sendirian. Kalau tuh sir Kertain nemanin gue, aduh jantung gue apa kabarnya?? Di temenin orang cakep kan, jadi dugeun-dugeun hati ini. Lagi pula gue enggak bisa teleport dong jadinya.

Mulut Cellina tak berhenti komat-kamit di sepanjang jalan. Saat ia rasa sir Kertain sudah jauh dari pandangannya, gadis itu pun mengeluarkan sihirnya untuk kembali kekediamannya.

Slinggg .. (anggap aja bunyi sihirnya)

Dalam sekejap mata Cellina tiba di kediamannya. Ia merebahkan badannya ke atas kasurnya yang empuk.

Melelahkan..

Pikir Cellina.

Dunia sungguh kejam bukan?? Dimana ia berusaha menghindari dunia sosial di kehidupan ini. Eh, dirinya malah di tarik paksa untuk menemui manusia tak beretika dengan alasan yang berkedok pesta ulang tahun putra mahkota. Ia benci, sangat benci..

Apalagi jika Cellina harus bertemu para hatersnya yang ia yakini tak ada satupun dari mereka yang tau betul bagaimana dirinya itu. Pembenci akan tetap menjadi pembenci bukan??

Alasan mengapa ia menolak untuk mengikuti acara ulang tahun putra mahkota adalah karena dia malas bergerak. Kalian tau jika menghadiri acara resmi kerajaan, pasti kegiatannya tidak hanya datang berdiri, memberi tahu kepada kaisar  bahwa ia datang, memberi salam dan ucapan selamat ulang tahun lalu tersenyum, setelahnya pergi bukan?? Otomatis ada acara lain selain kegiatan itu. Berdansa dan bergosip, dua hal yang selalu saling berkaitan saat ada acara besar-besaran seperti ini. Ditambah dimana manusia serakah saling menjatuhkan. Sungguh ia tak sanggup melihat itu. Di pastikan ia akan bosan nantinya untuk menghadapi dan menonton pertunjukan yang selalu terjadi setiap harinya di dunia menjijikkan ini. Lebih baik ia menonton  maraton drama Korea kesukaannya yang lebih berfaedah dari pada mereka.


TBC...

Vote and follow author. Please 🙏🙏🙏🥺🥺🥺

Eh canda kawan, terserah mau follow atau enggak yang penting vote. Karena vote itu gratis.. okay..okay...

The Crazy Villain Lady (Segera Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang