ONE

1.6K 151 7
                                    

"Pokoknya kau harus pergi!"

"Kenapa aku harus pergi?"

"Sudahlah! Pokoknya kau harus pergi! Aku tidak peduli kau mau kemana! Asalkan kau menjauh dari Tuan NAZI!"

"... Baiklah... Aku juga sudah muak... Dengan perlakuan NAZI padaku..."

"Bagus! Kalau begitu pergilah sekarang juga!"

"... Tidak bisa... Janjiku dan NAZI belum hilang... Hancurkan dulu janji dari NAZI... Baru aku akan pergi..."

"Oh, tongkat sialanmu itu ya? Baiklah!"

Orang yang berdebat dengan Subjek A kemudian pergi dengan membanting pintu. Dia pergi kekamar Subjek A dan mencari tongkat itu. Setelah ketemu, dia berlari menuju NAZI dan langsung memberikannya.

"Tuan! Tolong hancurkan tongkat ini!"

"Kenapa?" tanya NAZI keheranan.

"Subjek A sendiri yang memintamu untuk menghancurkannya"

"Kenapa?" tanya NAZI lagi.

"Dia sudah mengkhianati aliansi kita" orang itu mencoba untuk mengadu domba NAZI dan Subjek A.

"Oh! Benarkah?!" tanya NAZI dengan penuh emosi.

NAZI kemudian merampas tongkat itu dan mematahkannya menjadi dua. Dan pada saat tongkat itu terbagi menjadi dua, Subjek A datang dan menatap sinis pada NAZI.

"... Janjimu... Sudah kau ingkari..." Subjek A mendesis pelan kemudian masuk ke kamarnya.

Subjek A memakai jaket hitamnya dan memasukkan semua uang yang ia peroleh dari NAZI dan pergi begitu saja.

Hari itu sudah sangat gelap. Maklumlah, ini sudah tengah malam. Dia berjalan perlahan-lahan menikmati dinginnya udara malam itu. Dan di tengah perjalanan, dia bertemu dengan gadis berhijab yang diserang dengan brutal oleh sekumpulan gadis yang terdiri 10 orang. Gadis berhijab itu bahkan sudah tidak rapi lagi. Sebagian bajunya ada yang terbuka. Untung saja, Subjek A tidak tahu apa itu s3x sehingga dia langsung menolong gadis itu.

Dia menyerang balik mereka semua dan mematahkan lengan salah satu dari mereka dengan sekali cengkeram. Subjek A kemudian menggendong gadis itu dan berlari dengan cepat mengantar gadis itu pulang.

"Dimana rumahmu..." tanya Subjek A.

"M-Mansion ASEAN..." jawab gadis itu agak takut.

"..." Subjek A mempercepat larinya dan langsung menuju ke Mansion ASEAN.

Sesampainya di depan pintu Mansion ASEAN, dia menurunkan gadis itu dan pergi tanpa memberitahu siap dia sebenarnya.

Gadis itu hanya menatap kepergian lelaki kecil itu sambil mengucap terima kasih dalam hati.

Saat gadis itu hendak membuka pintu itu, pintu tersebut terlanjur dibuka oleh seorang lelaki yang seumuran dengannya. Orang itu bersurai merah putih gondrong dengan bulan dan 5 bintang bersinar terang di atas kepalanya dan berkacamata. Lelaki itu adalah...

"S-Singa?!" gadis itu kaget melihat saudaranya keluar dari rumahnya.

"B-Brunei? Kau kenapa Brunei? Apa yang terjadi dengan wajah dan pakaianmu?" tanya Singa panik.

"Tadi ada orang yang menyakitiku dan sempat membuka bajuku. Tapi aku masih suci kok, mereka belum sempat menyentuhku, sampai seorang lelaki kecil datang menolongku, dia yang membawaku pulang" jelas gadis itu, Brunei panjang lebar.

"Siapa?"

"Entahlah? Aku juga tidak mengenalnya, tapi dia sangat baik padaku! Jadi aku menganggapnya kawan!" jelas Brunei antusias.

"Oh, yasudah, ayo masuk, aku akan panggil ayah untuk mengobatimu" Singa pun memerintahkan Brunei untuk masuk.

Singa yang memiliki insting kuat itu langsung mengedarkan matanya ke sekeliling. Dn benar sesuai dugaannya, ada yang mengintai. Saat dia hendak mendekat, tiba-tiba

BRUGHH



























Stabh

"Ah! A-apa? Mimpi apa aku barusan?"

TBC

TUNGGU CHAPT BERIKUTNYA YA.. *YAWN*...

MEMORIES || CHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang