TWO

1.3K 153 22
                                    

Singa berjalan turun ke bawah dengan lemas. Semalam begadang, tugas numpuk jadi sekarang dia sakit. Saat dia sudah sampai di bawah, tiba-tiba, Brunei menarik lengan Singa dan membawanya ke halaman belakang.

"Brunei! Kau ini apa-apaan?!" Singa spontan meneriaki Brunei karena kalau dia sedang sakit biasanya sensitif 🙄.

"Kak Singa! Aku semalam bermimpi aneh" ucap Brunei kemudian.

"Mimpi apa?" tanya Singa penasaran.

"Semalam aku bermimpi dikeroyok orang, terus ada cowok kecil kira-kira seumuran Malay sama Phil nolong aku, waktu aku pulang ketemu sama kamu, kamu nyuruh masuk, pas aku masuk, aku ngeliat kamu kayak kesandung apa gitu terus jatuh, aku juga kan kebangun ngeliat kamu tiba-tiba ilang. Aneh kan?" cerita Brunei.

"Entah ini hanya kebetulan atau apa, tapi aku bermimpi sama denganmu..."

"Terus? Gimana? Kita nyari anak itu?" tanya Brunei.

"Sepertinya iya... *Hachii*"

"• • • Obatnya jangan lupa diminum ya bang -_"

Mereka berdua pun masuk lagi ke rumah dan berlagak seolah mereka tidak membicarakan hal serius. Memang sih itu nggak seberapa serius, hanya saja bagi mereka berdua, itu pembicaraan yang menegangkan. Karena skenarionya hampir sama.

Saat mereka duduk dan mulai makan, Ayah mereka, ASEAN, membuka pembicaraan dengan anak-anaknya.

"Ayah ingin meminta tolong sesuatu pada kalian..." ucap ASEAN.

"Tolong apa?" tanya Singa mewakili yang lain.

"Tolong bantu aku mencari seorang anak seusia Mal dan Phil. Dengan ciri-ciri, lelaki bertubuh kecil, rambut merah putih agak berantakan yang fluff, dan berwajah manis agak seram. Bisakah kalian membantuku?" jelas ASEAN.

"Untuk apa yah?" tanya Phil.

"Anak itu menghantui mimpiku setiap malam, aku sangat terganggu, jadi aku ingin kalian menolongku mencari anak itu, bisakah?"

Brunei dan Singa saling pandang. Mereka sangat terkejut. Sebab ciri-ciri yang disebutkan oleh ayah mereka sama dengan yang ada di mimpi mereka.

Semua orang yang ada disana mengangguk sambil terus menatap ayah mereka yang terlihat sangat tegang.

*SEKIP SEKUL

"Mal... Dia siapa? Dia terlihat aneh" tanya Phil pada Malay sambil menunjuk pohon yang terdapat seorang anak lelaki yang seolah menatap tajam pada mereka.

Malay pun melihat tempat yang ditunjuk oleh Phil. Dia mengamati ciri fisik anak itu. Rambut merah putih fluff agak berantakan, mata merah menyala, wajah manis agak seram, dan bertubuh kecil. Mal pun segera berlari membawa Phil mencari kakaknya yang lain.

Begitu mereka berdua bertemu dengan Thailand, mereka segera memanggil kakaknya yang punya sifat psikopat itu.

"KAK THAILAND!!"  panggil mereka.

"Lho, Mal, Phil, ada apa?" tanya Thailand.

"Kak, di sana tadi ada anak yang ngeliatin kita, dia serem banget kak, kami takut" jelas Phil.

"Hah?! Dimana? Tolong bawa kakak ke sana" pinta Thailand.

Malay dan Phil pun membawa Kakaknya ke tempat dimana mereka melihat anak itu. Anak itu masih berdiri di sana. Menatap dengan dingin ke arah semua anak yang ada di area sekolah itu.

"Mal, Phil, tunggu disini, kakak yang akan mengurus anak itu, paham" perintah Thailand pada kedua adiknya itu sambil menyiapkan pisaunya.

Thailand mendekati pohon itu dari belakang. Dan begitu dia berada di belakang anak yang sedari tadi melihatnya, dia langsung mengunci pergerakannya dengan menekan kepalanya ke tanah dan menduduki punggungnya.

"Kau siapa?!" tanya Thailand.

"A-a! Turun!"

"Jawab atau aku tidak akan turun dari tubuhmu!" tuntut Thailand.

"Aku! Akh! Tidak bisa... Bernafas! Akh!"

"Cepat jawab!!" bentak Thailand.

"A-ak... ku..." orang itupun langsung pingsan karena Thailand.

'Sial! Dia pingsan!' Thailand pun menggendong orang itu ala-ala bridal style dan membawanya ke UKS.

'Anak ini siapa sih?' gumam Thailand.

Begitu anak itu sadar, anak itu langsung refleks mengambil gunting di dekatnya dan langsung menindih Thailand. Thailand juga refleks merebut dan melempar gunting itu kearah samping kirinya. Dan begitu ada orang yang masuk...

"Duh... Semua gara-gara Be—"

Hening sesaat. Negara itu kemudian membungkuk dan langsung menutup pintu sambil berkata.

"Shō o chūdan shite sumimasen!" negara itu berlari kencang dengan pipi merah semerah tomat.

(📌: Shō o chūdan shite sumimasen
Arti: Maaf sudah mengganggu acara kalian. Sejenak mengwibu (☞ ᐛ )☞(

"Cuih! Dasar Japan fujo!" gerutu Thailand sambil menurunkan anak tadi.

Anak yang tadi dibawa oleh Thailand menatapnya dengan tatapan serius. Dia terlihat sangat manis dan masih terlihat sangat polos. Rasanya Thailand merasa bersalah telah membuatnya pingsan tadi.

Dia pun membawa anak itu keluar dan memberinya sebuah liontin. Liontin itu terbuat dari kristal amethyst dan terukir huruf T diatasnya.

"Kenapa diberikan padaku?" tanya anak itu.

"Kalau kau merasa takut atau sendiri, genggam saja liontin itu dengan erat, itu bisa menghilangkan rasa gelisahmu, itu juga sebagai permintaan maaf dariku, maaf aku tidak menyelidiki lebih jauh lagi tentangmu, ternyata kau hanya seorang siswa akademi biasa, maaf ya" ucap Thai.

"Ya, aku juga, maaf" ucap anak itu singkat + datar.

"Pergilah sebelum ada yang tahu" perintah Thai.

"Ya, terima, kasih"

Anak itupun pergi. Seiring kepergian anak itu, Thai seolah teringat sesuatu. Sesuatu tentang... Astaga!

"SIAAAALLL!!!! DIA KAN ANAK YANG DICARI AYAAAHHH!!!"

TBC

A/N:

I'M SORRY COZ I FORGET THIS STORY, BUT, ANYWAY, PLEASE VOTE AND COMMENT THIS CHAPTER FOR ME ʚ(*´꒳'*)ɞ

783 WORDS, EXCEPT A/N

MEMORIES || CHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang