NINE

784 90 18
                                    

"Lepasin adek gue anj***!" Thai mencengkram tangan orang yang memegang tangan Indo.

"Bodo amat, dia itu milikku!"

"Mata anda! Lepaskan dia!"

"Kau!"

Thai mencoba melepaskan tangan Indo dari cengkraman orang itu. Orang itu, atau lebih tepatnya NAZI, bersikeras untuk membawa Indo. Dia menyeret-nyeret Indo keluar dari wilayah sekolah meski sudah ditahan oleh Thai. Dia kuat pun☕🗿

"AAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!!!!!!!!!!" Indo berteriak dengan keras sehingga NAZI dan Thai menutup kedua telinga mereka.

Indo memanfaatkan kesempatan itu untuk lari membawa Thai mencari bantuan. Setelah lama mencari, akhirnya mereka berdua dipertemukan dengan ASEAN di depan gerbang sekolah. Terimakasih Tuhan. Indo semakin mempercepat larinya ke arah ASEAN. Tapi...

Grab! (Express🗿)

Tangan Indo kembali dicekal oleh NAZI. Thai yang melihat ASEAN segera meninggalkan Indo menuju ASEAN.

"Papa! Tolong Indo!" teriak Thai.

ASEAN langsung menoleh dan mendapat kontak mata dengan NAZI. ASEAN yang melihatnya segera berlari dan menendang kepala NAZI dengan keras sampai membuat cekalan tangan NAZI pada Indo terlepas.

"Gak usah pegang-pegang anakku! Dasar!" ASEAN membawa Indo ke arah Thai, dan kembali ke NAZI lagi.

"Pedo sialan!" sambungnya lalu pergi meninggalkan NAZI begitu saja.

NAZI yang mendapat perlakuan seperti itu dari ASEAN hanya memasang wajah seperti foto diatas.

'Ya... Lagi sial aja' batin NAZI pasrah.

ASEAN membawa Indo dan Thai masuk ke kelas. Setelah sampai, ASEAN meninggalkan mereka.

"Kalian belajar yang rajin ya, papa mau ke kelas didik papa"

"Iya pa"

...

"Dan sekarang ke ruang OSIS. Sial, aku nanti pasti disuruh ngebabu lagi gegara kemaren" gerutu Thai dan langsung menuju ruang OSIS. Indo hanya bisa mematung melihat kakaknya.

*DI RUANG OSIS

"Okey... Jadi Thailand, kamu kemarin habis kelahi lagi ya? Hukumanmu kemarin telat sehari karena aku ga masuk. Sekarang hukumanmu adalah ngebabu, seperti biasa" Kak Ega mengambil baju babu (buat cowok🗿) dan langsung diserahkan ke Thailand.

'Ck... Be ge es te emang'

"Coba ceritain, kenapa kamu kelahi kemarin?" tanya Kak Ega.

"Hahh... Jadi gini..."

"Bakal lama nih" Author nyasar🗿

*Flashback...

Thai berjalan perlahan di Koridor sekolah. Saat itu, jam masih menunjukkan pukul 06.40, masih terlalu pagi untuk ramainya sekolah. Saat Thai hendak memasuki ruang kelasnya, sebuah kaki menjegal nya sampai ia jatuh. Dia terbangun dari jatuhnya dan melihat siapa yang menjegal nya. Ahh... Orang itu lagi. Thai yang malas berurusan dengan orang itu mencoba melupakan kejadian tadi dan masuk ke kelas. Tapi orang tadi berkehendak lain.

Orang tadi menarik lengan Thai dan langsung memukul pipinya. Thai mencoba sabar dan tidak melakukan perlawanan apapun, sampai orang dibelakang orang yang memukul Thai (bingung🗿) juga ikut memukuli Thai. Thai yang sudah hilang kesabaran segera mencekal tangan orang yang pertama memukulnya dan mencengkram nya dengan kuat sampai...

KRAKK

"AKH! BODOH! KAU MEMATAHKAN LENGANKU!"

"Bodo amat, suruh siapa ganggu" Thai menendang perut orang tadi sampai orang itu mundur.

"Eh! Kelahi kita sekarang!" orang satunya yang sibuk nyimak langsung memasang kuda-kuda.

Setelah itu, mereka pun tawuran dan berakhir dengan kedatangan Pak UN.

END

"Gitu..."

"Ohh... Ya udah, nanti anak-anak itu akan saya panggil, udah kerja sana kamu. Ga pake lama" perintah Kak Ega.

"Hahh... Iya iya" Thai langsung berjalan gontai keluar ruang OSIS.

Dia langsung menuju ke arah taman OSIS yang biasanya dijadikan tempat ngebabu sama anggota OSIS lain. Bisa dia lihat, bukan hanya dia yang dihukum ngebabu hari ini. Seorang yang tidak Thai percaya ada dalam balutan pakaian babu perempuan.

"S-Singa?"

"Hm?"

"Eh..."

Mereka membuat kontak mata bersamaan. Dan akhirnya saling melempar pandangan mereka masing-masing. Thai berjalan ke arah Singa dan langsung menyandarkan tangannya pada bahu Singa.

"Kau kok bisa dihukum ngebabu sih?" tanya Thai.

"Kemarin aku ketahuan nyelundupin bom ke sekolah"

"Lu ngapain bawa bawa bom ke sekolah sayang?"

"Idih, harom desu. Kerja sana. Dasar tukang kelahi"

"Kamu mau jadi babuku malam ini ha?" Thai tersenyum memperlihatkan gigi-giginya yang rapi.

"Jadi babumu?"

"Iya, jadi babuku..."

"Ya— eh?!" (baru sadar🗿)

"Ditunggu ya nanti malam"

"Eh, enggak!!!!"

~TBC

Maaf lama plus prik banget episode ini. Kalian tunggu kelanjutannya sampe lumutan lagi ya. Dadah

MEMORIES || CHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang