~~~ Happy Reading ~~~
"Ufh... ufh... beratnya."
"Hei, apa kau baik-baik saja? Ini lumayan berat. Mau dibawa kemana?"
"Ke ruang guru."
'Hairo Kineshi. Dia adalah ketua kelas dan tiang penyangga kelas kami. Karena sifat baik dan kepimpinannya, satu kelas sangat menghormatinya.' - (Kusuo)
"Kalau begitu biar aku yang bawakan," kata Hairo dengan penuh semangatnya.
"Eh? Apa kau yakin?"
'Tapi...' - (Kusuo)
"Namun!" Hairo langsung berlari mengambil jarak ke depan mungkin sekitar 30 langkah, "Pertama, bawa dulu sampai sejauh ini! Manusia akan semakin kuat ketika mereka melampaui batas mereka! Sekarang! Ayo!"
Dengan bersusah payahnya siswi tersebut membawa barang-barangnya menuju ke arah tempatnya Hairo berdiri.
"Kerja bagus! Ayo teruskan! Jangan menyerah! Pantang mundur!"
'Karena dia punya semangat berlebihan, dia sedikit mengganggu.' - (Kusuo)
"Semangat yang bagus! Baiklah! Sekarang giliranku untuk berusaha!" Hairo tiba-tiba jongkok, "Aku akan membawanya sambil melakukan lompat jongkok!"
"Eehh!?"
'Walau dia keras pada orang lain, dia lebih keras pada dirinya sendiri. Itu mungkin yang membuat teman sekelasku menghormati dia.' - (Kusuo)
'Aku tidak boleh terlihat di mata teman-teman. Apalagi di mata Saiki-chan!'
"Hei, Hairo lagi melakukan sesuatu!"
"Ayo melompat bersamanya!"
"Kita gak punya barang buat dibawa, tapi kita ikutin aja!"
"Yeah!"
"Aku datang, ruang guru!" teriakan semangat dari Hairo.
'Dia laki-laki yang baik, tapi kami berdua mungkin seperti minyak dan air. Di tambah lagi, dia punya perasaan kepada (Name).' - (Kusuo)
Alasan mengapa Hairo menaruh perasaan kepada (Name). Itu karena (Name) adalah satu-satunya perempuan yang berhasil mengalahkannya dalam olahraga tenis. Membuatnya harus berjuang keras lagi dan banyak latihan supaya bisa mengalahkan (Name). Tapi sayangnya semua sia-sia saja. Tetap saja Hairo tak bisa mengalahkan (Name).
Timeskip sepulang sekolah
Hairo mendadak muncul di tengah-tengah kedua saudara kembar itu.
"Saiki-kun, Saiki-chan! Apa kalian tahu? Sepertinya, manusia berkeringat sekitar 300 mililiter ketika mereka tertidur."
'Apa maksudnya itu?' - (Kusuo)
"Hari OR sebentar lagi tiba kan? Aku sudah menyiapkan gerbang masuknya sekarang. Kodou-kun sudah membantuku, tapi dia terserang flu."
(Kilas balik on)
"Kenapa kau menyerah?! Flu itu bisa dilawan dengan semangat! Kau bisa melakukannya! Kau pasti bisa! Jangan menyerah!"