~~~ Happy Reading ~~~
Kusuo mengunjungi sebuah supermarket untuk membeli stok jeli kopinya.
'Yare-yare. Ini benar-benar dilema. Ini adalah jeli kopi yang biasanya aku beli.' Kusuo melihat ke rak satunya lagi. 'Yang ini 1 pack dapat 3 seharga 183 Yen (Rp. 23.790), dan tawarannya sangat bangus.'
Kusuo masih terus berpikir jeli kopi yang mana harus dia beli.
'183 Yen untuk 3 cup berarti satunya itu 61 Yen (Rp. 7.930). Dua saja harganya cuma 122 Yen (Rp. 15.860), masih lebih murah sama jeli biasa yang satunya 138 Yen (Rp. 17.940).'
Terlihat seorang anak kecil menunjuk ke arah Kusuo. "Mama, orang itu dari tadi berdiri di situ terus.''
"Tidak usah diurusin. Ayo, jalan."
'Dua cup 61 Yen versus satu cup 138 Yen. Yang mana yang akan lebih memuaskanku, ya?' Kusuo mengambil jeli kopi yang ber-pack yang isinya 3. 'Pasti yang ini. Dua kali lipat yah lebih bagus. Kuantitas mengalahkan kualitas dimana-mana.'
Kusuo cukup terkejut dengan jeli kopi yang baru ingin dia beli.
'Hm? Berat bersih?' Kusuo lalu melihat ke arah jeli kopi yang biasanya dia beli. 'Sudah kuduga, setiap cup yang ada di tiga pack lebih kecil. Ini tidak double, tapi cuma lebih sekitar 1.714'
Kusuo membeli jeli kopi yang harganya 138 Yen.
'Kalau begitu, kualitas lebih tinggi yang ini menutupi kekurangan jumlahnya. Kualitas memang mengalahkan kuantitas kalau begitu.' Kusuo dengan semangatnya mengisi keranjang belanjanya dengan jeli kopi harga 138 Yen. 'Uang jajajnku 3.000 Yen (sekitar Rp. 390.000).'
(Name) be like : "Lah, kalo aku unlimited :3."
'Jadi...aku bisa beli 21 cup. Itu bisa menutupi seluruh mejaku. Tapi tunggu dulu, jika aku beli yang satunya, aku bisa beli 16 pack dengan 3.000 Yen. 16 dikali 3 hasilnya...48!?'
Kusuo jadi terbayang sesuatu.
'Hebat! Bisa dibuat jadi tempat tidur tuh! Cukup malah buat dibagiin masing-masing satu ke grup idol yang ngetop itu!' Kusuo langsung menggelengkan kepalanya. 'Ngapain juga aku kasih ke mereka, kalau aku bisa kasih ke (Name).'
Kusuo menjadi ragu untuk membeli 1 pack berisikan 6 jeli kopi.
'Apa harusnya aku beli yang ini saja?' Kusuo melihat ke arah jeli kopi yang berukuran besar atau bisa dibilang premium. 'Ini cuma satu cup saja.'
Akhirnya Kusuo membeli jeli kopi yang premiumnya. Kemudian berjalan keluar dari supermarket.
'Harganya sampai 2.950 Yen (sekitar Rp. 383. 500)? Dasar, penipuan ini namanya. Ampun deh, siapa juga yang orang yang kau beli begituan?' Kusuo berhenti berjalan dan mengeluarkan sesuatu dari dalam plastik belanjaannya. 'Aku sih. Aku ngapain sih? Dan ini cuma 55 g. Apa rasanya bisa mengalahkan 1 pack isi 3 yang bisa dibeli sampai 48 cup? Tidak, ini cuma jeli kopi yang kita bicarakan. Pastinya tidak sampai seenak gitu juga.'
Kusuo kembali menaruh jeli kopinya di dalam tas belanjaannya.
'Tapi tetap saja, tidak mungkin tidak enak juga. Aku ngabisin uang jajanku sebulan buat ini. Kalo sampai tidak memenuhi harapanku, aku bakal hancurin pabriknya.'
Timeskip saat malam harinya
(Name) baru saja pulang setelah mengerjakan proyeknya. Tapi tentu saja dia tidak pulang dengan tangan kosong saja. Dia membawa beberapa plastik belanjaan di kedua tangannya. Termasuk membelikan jeli kopi untuk Kusuo.
Dia tahu kalau kakak kembarnya itu sangat susah dalam memutuskan memilih jeli kopinya yang mana harus dia beli. Jadi (Name) dengan senang hatinya, membelikan 10 jeli kopi yang harganya 138 Yen. Saat dia masuk ke dalam kamar Kusuo, dia melihat sang kakak yang sedang asik melahap jeli kopi sambil menatapinya yang sedang berdiri di ambang pintu.
(Name) melihat ke arah beberapa jeli kopi yang masih berada di atas meja belajar kakak itu. (Name) berjalan masuk ke dalam kamar kakaknya sambil menutup pintu.
"Tada! Aku bawakan jeli kopi yang biasanya nii-san beli!"
Kusuo benar-benar merasa seperti di surga karena mendapatkan banyak jeli kopi hari ini.
"Nii-san, malam ini aku tidur sama nii-san yah?!"
Kusuo hanya mengangguk kepala saja sambil melahap jeli kopinya. Sedangkan (Name) berjalan ke arah tempat tidur Kusuo dan berbaring dekat dengan dinding. Kusuo memperhatikan adiknya yang sudah mulai tertidur dan kembali melanjutkan acara makan jeli kopinya sembari menonton TV.
~~~ Bersambung ~~~