Part 18 - I'm Not Okay

91 5 0
                                    


Kediaman Lee Jinki

- Chae-young Pov -
Malam ini Jinki akan tidur dikamar.  Pakaian dan barang-barangnya sudah ada di kamar ini, karena memang ini adalah kamar yang dimilikinya sejak awal.   Aku waspada mendengar suara dari luar pintu kamar takut jika benar ia datang maka harus segera tidur.  Tapi biasanya ia akan pulang malam jadi aku bisa mengerjakan tugas dulu sekarang.

Saat fokus nengerjakan sambil mendengar intrumen musik.  Suara pintu kamar terbuka, ia tiba-tiba muncul.  Aku terkejut tapi berusaha tenang, tadinya niat awal adalah saat ia datang aku sudah tidur tapi kenapa dia sudah di sini.

-

- Author Pov -

Jinki masuk kamarnya yang beberapa minggu ini ditempati oleh Chae-young, Ia duduk di sofa sekilas mengamati kondisi kamarnya yang tidak banyak berubah, sambil melepas dasinya lalu bersiap mandi..

"Kau sudah pulang.?" Tanya Jinki kepada Chae-young

"Hmmm.." Chae-young mengiyakan datar namun masih pura-pura fokus dengan laptopnya

Sementara mereka tidak melanjutkan berbicara karena Jinki cukup lelah dan ingin membersihkan badannya untuk meningkatkan semangatnya lagi.  Chae-young yang sudah melihat Jinki masuk dan mandi, langsung berpikir apa yang harus dilakukan saat Jinki nanti selesai.

Ia berencana langsung tidur, tapi agak aneh jika ia pura pura tidur padahal ia belum mengantuk sedangkan tidak mungkin ia berakting.  Akhirnya ia memutuskan untuk tetap mengerjakan tugasnya yang memang masih belum selesai.

Jinki telah menyelesaikan mandinya ia keluar dengan kaos cream dan celana hitam pendek.  Memang Chae-young dan Jinki biasanya tidak pernah berinteraksi saat malam, keduanya sibuk dengan aktivitas masing-masing di dalam kamar,   atau Jinki terkadang juga menghabiskan malam di ruangan kerjanya bahkan hingga menjelang pagi, terlebih Jinki sering pulang larut malam yang membuatnya tidak bertemu dengan Chae-young.

Lalu Jinki memutuskan untuk keluar kamar ke ruangan kerjanya lagi.  "Kau tidur duluan saja, aku masih akan mengurus pekerjaanku.  Oh iya lebih baik kau istirahat karena ini sudah larut malam."

"Iyaa,.." jawab Chae-young, ia juga menambahkan. "Oh iya, minggu depan aku akan pergi ke Pohang dan menginap semalam."

"Untuk apa?" Jinki mengurungkan membuka pintu

"Ada survei yang perlu kulakukan."

"Aku akan mengabari Pak Ong untuk mengantarmu."

"Tidak aku akan pergi sendiri saja.  Aku sudah pernah menyetir ke daerah sana beberapa hari lalu dengan temen kerjaku aku cukup hapal medannya, dan bukannya kau akhir-akhir ini juga lelah pasti membutuhkan Pak Ong.."

Jinki yang awalnya keberatan akhirnya mengizinkan Chae-young pergi ke Pohang.  Perjalanan membutuhkan waktu 3 jam itu yang membuat ia khawatir.   "Baiklah, kau tetap harus hati-hati.  Jangan mengebut dan pastikan mengabari apabila ada masalah,."

"Untuk apa aku mengabari? Lagi pula aku pasti baik-baik saja" Chae-young bergumam sendiri tidak terdengar Jinki

Jinki tidak jadi memutar knop pintu kamarnya, "Chae-young, aku harus mengatakan ini."

Chae-young menghentikan aktivitasnya, "tentang?.."

"Tentang kita." Jinki melanjutkan "Aku memiliki rencana dalam waktu 6 bulan ini kita akan melakukan program untuk kehamilanmu. Dokter juga sudah memprediksi hal itu bisa terjadi."

Chae-young datar menimpali, "Sungguh kau sangat egois."

"Maaf, tapi kau memanfaatkanku untuk menyelamatkan ayahmu. Dan saat ini kita harus menerima resikonya. Aku pebisnis, dan aku tidak mau dirugikan sendiri." Jinki menekankan kalimatnya pada istrinya

You are My Destiny - (Rosé and Onew)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang