Part 10 - D-Day

85 5 0
                                    

-- Blow Boutique

Keesokan harinya pukul lima sore di sebuah Butik kawasan Gangnam Jennie ditemani Minho telah menunggu ibu dan calon kakak iparnya datang untuk melakukan fitting baju. Sementara kakaknya sendiri tidak bisa hadir karena masih ada urusan kerjanya di Jeju.  Minho meninggalkan Jennie untuk keluar sebentar mengurus mobilnya yang mengalami masalah.

Sambil menunggu ibu dan Chae-young, Jennie memilih terlebih dulu gaun pernikahan yang sudah ada di tempat ini, karena mereka tidak bisa menunggu proses menjahitnya yang memakan waktu lama.  20 menit menunggu akhirnya mereka datang bersama. Jennie sudah memilih beberapa gaun yang dirasa akan cocok, untuk selanjutnya akan difit dulu dengan badan dan selera Chae-young.

"Wah kalian sudah datang!!" Ucap Jennie menyapa Chae-young dan bu Lee sudah sampai.

Chae-young menatap bagian dalam butik yang terdapat puluhan baju yang dipamerkan.  Ia  merinding melihat gaun-gaun ini, apakah ini yang harus dipakainya pada pesta yang bahkan tidak diharapkan.

"Aku sudah memilih beberapa yang tampaknya akan cocok untukmu." Ucap Jennie yang memecah lamunan Chae-young.

Chae-young diajak ke ruang fitting untuk mencocokan beberapa gaun yang sudah dipilih oleh Jennie, dan tentu seleranya juga cukup sesuai dengan Chae-young.

Jennie menceritakan, "Aku sudah memilih 8 gaun yang cocok untukmu, nanti akan disesuai dengan seleramu ya.  Silahkan pakai yang ini dulu, nanti pegawai toko akan membantumu memakainya.  Kita akan menunggu didepan."

Chaeyoung menjawab, "hmm." menyatakan iya dengan berat

Sementara pegawai membantu Chae-young untuk memakai gaun demi gaun yang sudah ada.

Gaun pertama dipakai lalu tirai dibuka, Nyonya Park sangat suka dengan gaun ini membuat calon menantunya akan seperti putri. Berbeda dengan Jennie yang merasa gaun ini agak kuno. Gaun kedua pun sama seleranya tidak cocok karena kurang fit dengan badan Chaeyoung, gaun ketiga terlalu seksi untuk acara sakral di gereja, gaun ke empat cukup cocok dan sepertinya ini akan pas, namun mereka mencoba sekali lagi dan ternyata ini adalah gaun terbaik untuk Chaeyoung. Gaun putih gading dengan lengan pendek broklat yang simple dan polos akan menambahkan keanggunan dan sakral upacara pernikahannya nanti.

Saat mereka sibuk mengurus gaun terakhir untuk difit ukurannya lagi dengan badannya, tiba-tiba Minho datang kembali kebutik. Chaeyoung yang melihat ada pria masuk ke butik terkejut melihat pria ini, pria yang didambakannya sejak 6 tahun belakangan.

"Sayang, bagaimana apakah ibu dan calon kakak iparmu sudah datang?" ucap Minho memecah konsentrasi kali ini.  Lalu Minho malu saat ibunya sudah hadir di sana bersama juga perempuan yang akan dinikahi oleh Jinki. "Maaf ternyata sudah berkumpul."

Minho agak terkejut melihat ke arah Chaeyoung yang sedang memakai gaun, karena minho tahu bahwa dia adalah juniornya yang dulu pernah memberikan bunga dan hadiah hadiah lucu saat kuliah serta surat yang menyatakan suka dengan dirinya.

"Apakah kau perempuan yang akan menikah dengan Jinki hyung? Chae-young ssi..!!" ia seperti terhentak karena terkejut melihat calon istri Jinki

Muka Chae-young pun memerah karena malu, panik, dan terkejut secara bersamaan, bagaimana bisa orang yang disukainya adalah orang yang akan menjadi adik iparnya. Tapi dia pun ragu jika akan menikah dengan Jinki karena bisa jadi besok sandiwara ini akan terbongkar.

"Kecilkan suaramu, iya dia adalah yang akan menikah dengan kakakku." Jawab Jennie yang terkejut juga dengan suara Minho.

Minho tertawa dan senang mendengar berita ini, bagaimana bisa hal ini terjadi. "dunia ini sangat sempit bukan. Jinki hyung kenapa tidak pernah menceritakan kepadaku hal ini."

You are My Destiny - (Rosé and Onew)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang