Part 2 - Tokyo (Jinki Side)

101 5 0
                                    

-- Omotesondu --

Kawasan mewah di Tokyo dengan barisan gedung apik tempat para pelancong mencari barang bermerk terkenal, ada di sini. Omotesondu adalah surga bagi para pecinta fashion. Dan salah satu yang mendambakan kawasan elit ini adalah laki-laki tampan nan rupawan memiliki wajah kecil dan bermata besar membuat sipapun perempuan yang berada disekelilingnya akan terpana.

Kali ini ia memasuki salah satu toko yang merupakan tempatnya biasa berbelanja, "Aku datang ke sini untuk mengambil pesananku kemarin." ungkapnya kepada salah satu pegawai.

Pegawai toko sambil menundukan badannya sedikit, "Baik akan saya siapkan, silahkan tunggu sebentar."

"Oke..." ia menjawab dengan senyum ramahnya, juga menebar senyumnya kepada seluruh orang yang berada di toko ini. Lalu laki-laki beparas tampan ini mengecek ponselnya dan bergumam "mengapa dia belum menghubungiku."

Sedetik saat dirinya ingin menaruh ponsel ke dalam jasnya, ada panggilan masuk dari orang yang ditunggunya sejak tadi. Sambil bersemangat dia mengangkat teleponnya "Hallo hyung, aku kira kamu terlalu sibuk sampai melupakan janjimu."

Sementara dari ujung telepon terus berbicara, pegawai toko datang untuk memberikan pesanan sebuah topi Gucci edisi terbatas kepada laki-laki ini.

"Oke hyung, aku akan datang ke kantormu nanti setelah menyelesaikan urusanku. Aku tutup dulu teleponnya." Dia memutus jaringan teleponnya dan menyelesaikan urusan belanjanya.

-

-

Masih di kawasan elite ini ia menyetir mobilnya menuju kantor milik calon kakak iparnya di kawasan Shibuya. Selama perjalanan dirinya terus melihat suasana kota yang begitu modern dan indah, karena ia suka suasana ramai.

Dua puluh menit perjalanan, akhirnya sampai di sebuah kantor bertuliskan Bamboo Tours Excellent. Di sinilah perusahaan yang dimiliki oleh seorang laki-laki yang dihormatinya sejak sepuluh tahun lalu. Kantor ini adalah usaha menengah bergerak dibidang Travel memiliki tiga cabang di Tokyo, Osaka dan Kyoto, yang berada di bawah Krodona Corporation yang sudah berjaya selama 40 tahun.

Laki-laki tampan tersebut langsung masuk kantor dan menuju ke lantai 3, "Hyung, Apa kabarmu?" bahkan tanpa mengetuk pintu terlebih dulu, langsung masuk ke ruangan dengan melenggang sempurna.

"Minho yaa, bagaimana bisa kamu langsung masuk ke ruanganku tanpa mengetuk pintu?" tatapannya masih fokus pada layar komputer di depannya.

"Bagaimana bisa aku datang jauh dari Korea tadi pagi, lalu saat aku datang ke sini kau masih tetap fokus kepada layar komputermu? Kamu anggap aku apa hyung, bahkan kamu belum menatapku." Tampang amarah dari seorang Minho yang tidak terima diabaikan.

"Baiklah aku sudah menatapmu saat ini." Dia melepaskan pandangan dari layar komputernya, menuju Minho.

Minho langsung duduk pada kursi dihadapannya dan melipat tangannya, "Jinki hyung bagaimana jika kita sekarang makan siang diluar, karena aku harus ditraktir olehmu."

Laki-laki bernama Jinki itu langsung menatap kembali ke layar komputernya, "Baiklah aku akan menraktirmu, tapi bisakah kau menungguku sampai pukul 3 siang aku akan menyelesaikan pekerjaan ini sedikit lagi." Jinki meminta pemakluman dari Minho.

"Bagaimana jika aku menolak? Apakah sepenting itu pekerjaan untukmu sampai calon adik iparmu ini dinomor duakan, hah?" sambil menatap miring dengan senyum khas memohonnya.

Bahkan Jinki tidak melepaskan tatapan dari layar komputernya, "Maaf, tapi ini lebih penting."

Bukan Minho namanya apabila menyerah, ia harus bisa mengambil alih perhatian seorang Lee Jinki. Lalu membuka ponsel miliknya, "Aku akan menelpon Ibu Lee untuk mengabarkannya bahwa anaknya menunda makan siang, menjadi makan sore. Hanya karena pekerjaan yang bisa dikerjakan nanti, dan aku akan mengabarkannya bahwa setiap hari kau menunda waktu makanmu!." memperbesar bola matanya dan menggebu-gebu.

You are My Destiny - (Rosé and Onew)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang