16. he's greedy

554 123 20
                                    

"Aluna!?"

Juna bergegas berlari dan memegang kedua sisi tubuh Aluna, dipeluknya dia tanpa berucap apa-apa, tanpa bertanya apa-apa. Perempuan itu membalas sama eratnya tapi tidak menangis sebab matanya sudah terlalu lelah sendiri.

Mbak Alla, mungkin mbak bener, kalau enggak ada Juna di hidup aku, aku bukan apa-apa.








Juna mendekap Aluna, malam ini dia memilih menginap dikamar kos perempuan itu, semata-mata ingin membuat Aluna merasa tenang karna dia ada disisinya.

"Jun?"

"Hm?" Juna mengecup pelipis Aluna dengan perasaan yang sangat besar.

"... mbak Alla mau pergi."

Juna bergeming. Sasa memberitahunya kalau Aluna pergi sama Amabella, kakaknya, maka dari itu sejak Aluna menelpon tadi Juna kelabakan.

Sekarang, Juna hanya mendekap erat-erat Aluna, mengecup pelipisnya, memberi Aluna rasa nyaman. "Ke?"

"Riga."

"Eropa?"

"Hm," angguk Aluna dengan mengusap lengan Juna yang memeluk pinggangnya hangat. "Aku sendirian sekarang."

"Anna, I'm here." Laki-laki itu memberi sedikit jarak tubuh mereka, menangkup pipi Aluna dengan ibu jari yang mengusap pipi perempuan itu. "Don't said that, ya, sweetheart?"

Matanya memanas, Aluna mengangguk dengan tersenyum kecil. Lalu kembali menelusup masuk ke dalam dekapan Juna.

Malam itu Aluna semakin jatuh pada Juna, semuanya terasa begitu hangat, peluk dan kecup pun senyum yang terpampang dibingkai wajah masing-masing jiwa, candaan hangat, intonasi lembut dan binar nyaman yang bahagia. Dengan Juna, Aluna selalu merasa seperti ini.

Lalu apa arti Yira sebenarnya bagi Juna? Apa yang laki-laki ini mau?

__________________

"Masih semingguan lagi, Anna."

"Yaaahh...."

Juna tertawa. Lekas 3 hari sejak malam itu ada, Juna dan Aluna semakin kembali baik-baik aja. Hari ini Juna memberi tahu jika minggu depan dia akan ke Makassar, jadi perwakilan untuk acara perkumpulan mahasiswa seluruh Indonesia.

Reaksi Aluna bisa ditebak, makanya setelah ini dia jadi sangat manja.

Lucu.

"Jun, jadinya kamu nggak bisa nemenin aku nonton Bruno Major dong?"

"Lah iya?"

Mereka berdua baru sadar. Minggu depan, tanggal 27 sih sedangkan Juna berangkat ke Makassar tanggal 24, hari itu ada Java Jazz Festival di Lembang, dan kebetulan guest nya ada Bruno Major pun RINI yang baratnya, sisanya musisi jazz Indo.

"Maaf, sayang. Aku aja ini ditunjuk kan wakil?"

"No it's okay, cuman agak sayang aja nggak bisa nonton berdua. Like, kapan lagi Ajun Bruno ke Indo sini? But ya, kan udah tugas juga. So it's okay."

Stranger's Seat Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang