PART VI (Arkana Zuan Alarick)

33 4 1
                                    

KEBIJAKAN PEMBACA DI SARANKAN!! Episode ini berisi kalimat Yang mungkin mengejutkan bagi Beberapa pembaca Happy reading ✨
--

Beberapa menit telah berlalu hampir seluruh anggota telah menyelesaikan penilaian mereka, Aleena yang melihat begitu kerasnya mereka bertarung membuat nya kembali kehilangan keberanian, beberapa dari mereka yang kalah dan yang menang tidak menutup kemungkinan dari memar dan luka bahkan ada yang tidak sadarkan diri.

Aleena yang sedari tadi gelisah kembali dikejutkan oleh kedatangan seseorang.

"Bersiap di posisi Aleena" ucap seseorang dengan tegas dan dingin membuat suasana di sekitarnya menjadi mencekam sama seperti hari diamana ia menabrak seseorang di the vada.

Aleena pun membalikkan badanya perlahan dan mendapati seorang pria berbadan kekar dengan dadanya yang bidang dan tampan, lesung pipi yang menambah kesan manis, alisnya yang tebal, bulu matanya yang lentik, matanya yang berwarna biru bercampur dengan sedikit warna abu abu serta tatapanya yang tajam seperti elang.

detik berikutnya Aleena menyadari bahwa pria dihadapannya terlihat seumuran dengannya.

Aleena tidak berhenti berbinar melihat seseorang di hadapannya, ia akui bahwa ia tidak pernah melihat seseorang setampan laki laki di hadapanya saat ini. lagi lagi ia bertanya tanya akan siapa pria dihadapannya ini, komik itu sama sekali tidak menyebutkan nya.

Pria itu yang tidak mendapat jawaban dari Aleena pun beranjak lebih dulu menepati posisi pertarungan, ia yang berjalan melewati Aleena dengan sengaja menabrak bahunya kasar yang berhasil menyadarkan Aleena dari lamunannya, dan menyadari pria dihadapannya adalah lawan untuknya bertarung.

Aleena pun segera menyusul pria itu yang telah bersiap di posisi, keberanianya seketika menciut ketika kembali membandingkan dirinya yang mungil dengan badan kekar milik pria itu.

Keduanya pun telah berada di posisi tepat di pinggir the vada dekat dengan pembatas, hingga keduanya dapat melihat air laut dibawahnya. namun selain rasa takut, keanehan juga dirasakan oleh Aleena, dimana tidak ada satupun yang mengawasinya untuk penilaian, ia juga tidak melihat Adnan dan Frieda.

"Jangan takut, lawan kesakitanmu, fokus" ucap pria itu tegas.

Beberapa anggota yang talah menyelesaikan penilaianya pun banyak yang melihat ke arah Aleena termasuk Alexa.

segera Aleena membuyarkan lamunannya dan bersiap di posisi penyerangan. Keduanya telah berada di posisi penyerangan, dan lagi lagi saat pria itu mulai mendekat Aleena memilih untuk menghindar, namun kalah cepat, dengan cekatan pria itu menarik tangan Aleena dan tubuh mungilnya berhasil dibanting olehnya.

Aleena segera berdiri dan langsung melayangkan pukulan pada rahang pria itu. pria itu juga melayangkan beberapa pukulanan dan Aleena berhasil menghindar namun tidak lama, pria itu yang terus menerus melayangkan pukulan berhasil mengenai rahang Aleena.

Aleena kembali menyerang dengan memegang satu tangan pria itu memukul persendian di lengan nya kemudian ia memanjat tubuh pria itu melingkarkan satu kakinya pada kepala lalu membantingnya.

Keduanya pun segera bangun dan dengan cepat pria itu memiting tangan Aleena dan menendang perutnya dengan lutut. Setelahnya Aleena pun tersungkur dan kembali ditarik paksa oleh pria itu dan pukulan demi pukulan mendarat di rahang dan samping dahi Aleena.

Ia yang sudah lemah pun mengumpulkan sisa kekuatanyya untuk mneyeruduk perut pria itu namun lagi lagi Aleena berhasil dibanting oleh pria itu.

"Bangun" ucap pria itu dingin kepada Aleena yang tetap berada di posisi telentangnya, Aleena pun tidak menuruti perkataan pria itu karena kondisinya yang sudah lemah dan pandanganya yang mulai memburam serta hidung, dahi dan sudut bibirnya yang mengeluarkan darah.

pria itu yang tidak memperdulikan kondisi Aleena pun menariknya paksa hingga berdiri.

"Aaaahhh" jerit Aleena saat pria itu mengangkat tubuhnya dan melemparnya hingga keluar dari pembatas kapal.

Aleena tidak jatuh melainkan menggantung akibat tangan pria itu yang masih memegang sebelah tangannya jika tidak bukan tidak mungkin Aleena akan terjatuh ke lautan lepas.

Semuanya pun terkejut dan khawatir akan Aleena termasuk Alexa. karena seberapa kuat pun pertarungan mereka tidak akan se berbahaya ini.

Tangan pria itu yang masih memegang sebelah tangan Aleena pun membuat semuanya sedikit lega.

"Pegang tepianya" ucap pria itu dingin lalu melepaskan pegangan tanganya pada Aleena, beruntung Aleena yang cekatan pun langsung memegang tepianya.

"Bertahan dengan memegang tepian ini atau menyerah dan jatuh" ucap pria itu datar yang berhasil membuat semuanya terkejut dan tidak sedikit yang hendak menolong Aleena, namun dikalahkan oleh aura mencekam yang disebarkan oleh pria itu.

Aleena dengan kondisi yang sudah lemah sekuat tenaga memegang tepian untuk menahan tubuhnya agar tidak terjatuh, nafasnya terengah engah beberapa detik telah berlalu pegangan tangan Aleena pada tepian kapal mulai melemah.

Aleena yang sudah tidak kuat memutuskan untuk melepaskan peganganya, namun dengan cepat pria itu memanjat tepian itu dan menarik tubuh Aleena yang ringan dengan mudah.

Aleena yang ketakutan pun memeluk pria itu erat, pria itu dapat merasakan tubuh Aleena yang bergetar, kemudian membalas pelukan Aleena.

"ZUAN" teriak Adnan pada pria itu yang diketahui bernama Zuan. teriakan itu adalah hal terakhir yang dapat didengar Aleena, detik berikutnya ia pingsan tak sadarkan diri di pelukan Zuan.

"apa yang kau lakukan" ucap Adnan tegas, mendengar keributan Frieda pun juga telah menghampiri Zuan, dan merasa khawatir akan kondisi Aleena. tidak menghiraukan perkataan Adnan, Zuan pun mengangkat tubuh Aleena pelan dan membawanya pergi disusul oleh Frieda dan Alexa.


--

Hope you enjoy it🖤

Thank you all✨

Mohon dukungannya
Jangan lupa vote !

To be continue
(^v^)

Alysia🖤

Entangled [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang